Membaca adalah cara kita memahami kehidupan, Menulis adalah cara kita menikmati perjalanan, dan Berdiskusi adalah cara kita mengerti arti persimpangan. Hitam Putih Kehidupan insan manusia dalam pencarian!
Jumat, 09 Desember 2016
Kamis, 01 Desember 2016
Insinyur
Berbicara Insinyur bicara pembangunan
Pembangunan bangunan, ataupun Kelistrikan
Pembangunan permesinan, ataupun jaringan
yang jelas insinyur itu masalah kemanusiaan
Berbicara Insinyur, bicara peradaban
peradaban yang berkemajuan atau serba kemunduran
peradaban yang memakmurkan atau memiskinkan
yang jelas insinyur itu masalah zaman
Nur Fahmi Nur
Kamis, 10 November 2016 (01.39)
Pembangunan bangunan, ataupun Kelistrikan
Pembangunan permesinan, ataupun jaringan
yang jelas insinyur itu masalah kemanusiaan
Berbicara Insinyur, bicara peradaban
peradaban yang berkemajuan atau serba kemunduran
peradaban yang memakmurkan atau memiskinkan
yang jelas insinyur itu masalah zaman
Nur Fahmi Nur
Kamis, 10 November 2016 (01.39)
Minggu, 20 November 2016
Pendidikan dan Novel Tak Sempurna
"Tawuran Remaja bukan budaya Indonesia!" itulah yang pantas di ungkapkan ketika kita membaca sala satu novel terkenal indonesia Fahd Djibran yang berjudul Tak sempurna. kehidupan remaja zaman sekarang yang di kemas sesuai dengan realita yang ada. Dari kehidupan Tawuran antar SMA/SMK untuk saling merebut eksistensi masing-masing, dan isi yang paling penting dalam novel remaja yang membuatnya menarik adalah kisah percintaan yang tulus. bekerja sama dengan penyanyi kondang indonesia Bondan Prakoso and Fade 2 Black yang lirik-lirik lagunya di gunakan sebagai sala satu bahan acuan dalam pembuatan novel "tak sempurna" ini.
saya akan mengutip beberapa paragraf tentang novel tersebut yang begitu menarik :
"Namaku Rama Aditya Putra. Panggil aku rama. aku ingin bercerita tentang sekolah. jika tidak benar-benar siap sebaiknya siapapun tidak meneruskan membaca cerita ini. tetapi jika benar-benar ingin tahu, tentang sekolah dan segala hal yang bersinggungan dengannya, mungkin beberapa yang akan kuceritakan berikut ini belum kalian ketahui... Aku ingin memulai semuanya dengan menceritakan sekolahku, kisahku sendiri
***
Sekolahku adalah tempat terbaik untuk bertumbuh: guru-guru dengan pakaian rapi dan rambut klimis, tersenyum ramah menyambut semua murid yang memasuki kelas penuh harapan. guru, begitu kami menyapa mereka, seperti makna sesungguhnya: teladan utama yang benar-benar patut digugu dan di tiru
di kelas, pelajaran-pelajaran disampaikan dengan cara yang menyenangkan. murid-murid saling membantu mengulurkan tangan untuk siapa saja yang terjatuh dan menyapa hangat saat temannya kesepian. tak ada kata-kata kotor disana, tak ada umpatan dan caci maki, semua yang terlontar dari lidah semua orang bagai madah yang mengalun indah
di sekolahku, ada cinta dan persahabatan, juga hal-hal lainnya yang karena begitu indah sekaligus menyenangkan menjadi tak bisa dilukiskan kata-kata. yang tak tertolak, sekolahku adalah tempat paling tepat untuk menempa diri dan menyiapkan masa depan! disanalah kami mendapatkan ilmu pengetahuan, pengalaman-pengalaman, kebenaran-kebenaran.
disekolahku, tak ada hal lain kecuali baik dan benar, dari logika, etika hingga estetika. tak ada yang lebih baik dari tempat ini. semuanya berjalan tertib dan sesuai harapan. barangkali, jika kitab suci belum selesai dituliskan, sekolahku bisa diandaikan sebagai surga di dunia!
di sekolahku, saat murid-muridnya lulus, mereka bisa bergembira merayakan keberhasilannya dalam pesta apa saja yang paling membuat mereka bahagia. setelah semua itu, mereka akan mendapatkan pekerjaan yang baik, menjadi orang baik-baik, sukses dan kaya raya, mendapatkan jodoh dan berkeluarga, hidup bahagia selama-lamanya
di sekolahku, saat murid-muridnya lulus, mereka bisa bergembira merayakan keberhasilannya dalam pesta apa saja yang paling membuat mereka bahagia. setelah semua itu, mereka akan mendapatkan pekerjaan yang baik, menjadi orang baik-baik, sukses dan kaya raya, mendapatkan jodoh dan berkeluarga, hidup bahagia selama-lamanya
itulah sekolahku. jika tak percaya, datanglah kesana : Maka kau akan menemukan kebohongan-kebohongan semacam ini lebih banyak lagi. Cih!"
tulisan yang menarik, mengkritik dengan begitu halus. seolah pendidikan hari ini hanya menawarkan sesuatu angan-angan yang tidak terjadi sekolah tersebut. bagaimana kehidupan rama dalam novel tersebut berbanding terbalik dengan apa yang di katakan di atas. kehidupannya penuh dengan perlawanan terhadap guru-guru, kata kotor keluar dengan sangat bebas dan yang paling di sorot dalam buku ini adalah masalah tawuran SMA tersebut. ketika teman satu sekolah rama yang meninggal dalam tawurannya dengan sekolah lain yang dikatakan sebagai musuh bebuyutan, disitulah terlihat kekejaman dan kerusakan remaja zaman sekarang, yang isi di kepala dan hatinya cuma satu yaitu "mata di balas mata, gigi di balas gigi" itu lah yang ada di kepala rama dan kawan-kawannya yang satu sekolah. dari situlah mereka membuat strategi untuk pembalasan dendam atas kematian temannya tersebut.
ketika pembalasan dendam terjadi, suatu hal yang besar melanda rama ketika aksi tersebut, yang dari situlah hidup seorang rama tiba-tiba berubah dan penuh dengan kejutan. kakinya harus di amputasi! dan situlah dia mengingat semua kenangan kehidupan pahitnya dan juga kawan-kawannya! saya tidak akan menulis lebih panjang lagi tentang isi buku ini, tapi saya sangat merekomendasikan kepada semuanya untuk membacanya.
keadaan pendidikan hari ini memang dalam tingkat darurat, dimana pendidikan untuk mencerdaskan bangsa malah sebaliknya.baru-baru ini beredar sebuah video anak kecil yang melawan gurunya bahkan sampai mengejek dan menantangnya, adalah lagi foto seorang siswi perempuan berpose ingin memukul gurunya (walaupun ini nantinya hanya candaan belaka, tapi opini yang di bangun itu yang membuat sesuatu akan semakin merusak). dari kejadian-kejadian ini dapat benar di kaji bahwa keadaan pendidikan hari ini dalam tingkat darurat. seolah moral dan akhlak seorang siswa sudah tidak ada lagi, di tambah lagi dengan lingkungan keras zaman modern globalisasi ini yang membuatnya semakin rusak, seperti TV, dan media-media lainnya, berpacaran sampai berlebihan, bahkan di katakan bahwa sangat banyak siswi SMA yang sekarang sudah tidak perawan lagi karena pergaulan bebas dan pendidikan yang sangat kabur ini.
yang pada akhirnya lembaga-lembaga pendidikan hanya menjadi suatu formalitas belaka untuk melanjutkan kehidupannya. dan komponen pengajar sekolahpun tidak benar-benar serius untuk mengajarkan ilmunya. entah apa yang terjadi dengan sistem pendidikan indonesia ini? sudah semakin tidak jelas dan sangat kabur.
Tak Sempurna
Penulis : Fahd Djibran Bondan Prakoso dan Fade 2 Black
Cetakan Pertama Februari 2013
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Jumat, 18 November 2016
Tentang Merah (lagi)
Syair ini dibuat ketika ujian akhir semester sedang berlangsung
Pagi itu lagi-lagi merah
membuatku terpana
tapi ini bukan soal ikatan atau semacamnya
karena merah ini terlihat anggun dikepalanya
dan ketika melihatnya, kau akan jatuh cinta seperti kecepatan cahaya
matanya terlihat begitu indah
tidak begitu sipit juga tak begitu besar terbuka
pas pada ukuran yang seharusnya
yang ketika di menatap, pengen terbang rasanya
bibirnya yang merah merona
memancarkan aura anggun darinya
senyum dan kata-kata yang keluar dari bibirnya
mengguncang jiwa dan raga
apakah kau ingin menandinginya?
kurasa kau takkan bisa? karena apa?
karena hari itu aku percaya pada penyair dan pujangga
bahwa bidadari tanpa sayap itu benar adanya
kerudung merahnya, baju kuningnya rok hitamnya
kau itu warna apa? itu simbol warna ikatan
andai kau berada didalamnya
akan kujanjikan kenyamanan didalamnya
tapi aku tak ingin bersyair tentang ikatan
tapi untuk wanita berkrudung merah yang menawan
yang membuatku lupa akan generator dan regulasi tegangan
dan membuat lembar jawabanku kosong tanpa tulisan
Nur Fahmi Nur
Kamis, 07 Januari 2016 (09.10)
Pagi itu lagi-lagi merah
membuatku terpana
tapi ini bukan soal ikatan atau semacamnya
karena merah ini terlihat anggun dikepalanya
dan ketika melihatnya, kau akan jatuh cinta seperti kecepatan cahaya
matanya terlihat begitu indah
tidak begitu sipit juga tak begitu besar terbuka
pas pada ukuran yang seharusnya
yang ketika di menatap, pengen terbang rasanya
bibirnya yang merah merona
memancarkan aura anggun darinya
senyum dan kata-kata yang keluar dari bibirnya
mengguncang jiwa dan raga
apakah kau ingin menandinginya?
kurasa kau takkan bisa? karena apa?
karena hari itu aku percaya pada penyair dan pujangga
bahwa bidadari tanpa sayap itu benar adanya
kerudung merahnya, baju kuningnya rok hitamnya
kau itu warna apa? itu simbol warna ikatan
andai kau berada didalamnya
akan kujanjikan kenyamanan didalamnya
tapi aku tak ingin bersyair tentang ikatan
tapi untuk wanita berkrudung merah yang menawan
yang membuatku lupa akan generator dan regulasi tegangan
dan membuat lembar jawabanku kosong tanpa tulisan
Nur Fahmi Nur
Kamis, 07 Januari 2016 (09.10)
Rabu, 09 November 2016
Tenanglah disana!
cerita tentang pertemanan dan persahabatan serasa begitu romantis dan penuh dengan aroma manis sebagai sala satu cerita yang pantas di kenang dan diceritakan kembali. memiliki teman dan sahabat yang baik dan care adalah apa yang di ingin oleh semua orang tak terkecuali saya. yah, namanya Rois Noor Roby. orang yang benar baik dari ketika masih di muallimin sampai di masa kuliah. dari pinjam duit, beli makan, minta temanin keman-mana dan lain sebagainya yang kalau di hitung mungkin hutangku sangat banyak sekali ke dia. tepat 26/08/2016 berita itu seperti kesamber petir dia siang bolong, dalam group MUIN 2014 "jarene rois sedo?" dalam fikirku artinya apa nih? tapi terlintas kalau itu artinya meninggal dan coba aku telusuri ternyata BENAR!!!. bingung bercampur sedih ya pasti. tapi siapa yang tau rencana Tuhan kecuali Dia sendiri. segera menyusuri kota jogja menuju RS Sardjito. dan disana hanya menemui jasad yang sudah tak berdaya tanpa jiwa didalamnya tanpa kekuataan. melihat tertidur rasanya ingin samperin sambil ngomong "tangi ndal!" tapi yasudahlah.
hari itu kami keluarga GRAFF 14 bersama IMM FT UMY berangkat ke banjarnegara untuk membumikannya. tidak ingin ku berbica panjang apa yang terjadi disana, tapi yang pasti dia (rois) telah sampai pada rumah masa depannya tertidur tenang. Semoga kau tenang bung. tiada kata yang paling pantas kecuali kangen! kangen berenang bareng bersama dodi, "gass" bareng bersama dodi, diskusi bareng, main laptop bareng, makan bareeng dan lain sebagainya. sekarang kamarmu kosong tanpa isi kecuali bekas lemari yang pernah kau gunakan untuk barang-barangmu yang berantakan. semoga kau tenang disana kawan.
hari itu kami keluarga GRAFF 14 bersama IMM FT UMY berangkat ke banjarnegara untuk membumikannya. tidak ingin ku berbica panjang apa yang terjadi disana, tapi yang pasti dia (rois) telah sampai pada rumah masa depannya tertidur tenang. Semoga kau tenang bung. tiada kata yang paling pantas kecuali kangen! kangen berenang bareng bersama dodi, "gass" bareng bersama dodi, diskusi bareng, main laptop bareng, makan bareeng dan lain sebagainya. sekarang kamarmu kosong tanpa isi kecuali bekas lemari yang pernah kau gunakan untuk barang-barangmu yang berantakan. semoga kau tenang disana kawan.
satu pesan dan motonya "Nikmati Masa Mudamu" Rois Noor Roby Ghulam Izzaqi 09/07/1996 - 26/08/2016
Revolusi dari Secangkir Kopi
Didik, seorang Anak Muda lulusan SMA dari keluarga sederhana, dari sebuah desa di pinggiran kota blitar, datang ke ITB di bandung. sedari dini sang ibu menasehati : kuliah yang rajin, tidak usah ikut-ikutan demo, supaya bisa lulus cepat, dapat pekerjaan bagus, dan hidup berkecukupan.
Tapi, Garis linier semacam itu tidak di pikiran seorang didik. sedari SMA, dia telah diracuni oleh sebuah ide untuk aktif di dunia kemahasiswaan, melalui sebuah pledoi Mahasiswa ITB dalam peristiwa 5 Agustus 1989. Disamping itu, benih kepekaan sosial telah tumbuh saat menangkap kepahitan hidup di kampungnya dan rentetan kejadian tragis yang dialami teman-teman dekatnya.
berbekal ide itu, tidak heran jika jalan hidup seorang didik berbeda dari kebanyak mahasiswa lain di eranya. sejak awal dia mencari dan meceburkan diri ke dalam arus gerakan mahasiswa di kampus. spirit itu menemukan momentumnya oleh sejumlah kejadian penting di kampus: Kasus skorsing, Aksi Bakar KTM, Doktrin PPLK, Pesta Wisuda, Kaderisasi PSIK, dan diksar himpunan GEA. Peristiwa-peristiwa itu memaksanya mengalami perang batin antara kesetiaan di jalur pergerakan mahasiswa dan pesan sang ibunda tentang jalur "murni" belajar di kampus.
Namun, pelan-pelan dia memahami, gerakan besar dan masif hanya mungkin dimulai dari langkah-langkah kecil. bahkan langka kecil itu dimulai dari pertemuan satu-dua orang, ngobrol ngalor-ngidul. pendeknya, revolusi itu bisa datang dari obrolan secangkir kopi.
Dengan Kesadaran itu, di bergerak di level himpunan jurusan, di tingkat universitas, lalu jaringan antar universitas, hingga berpuncak pada pendudukan gedung DPR-MPR yang mempercepat kejatuhan Soeharto. Dia bersama ribuan anak-anak muda lain, telah menjadi bagian dari sejarah indonesia
Novel ini tidak hanya bercerita tentang heroisme gerakan Kemahasiswaan, tetapi juga pergulatan pribadi didik dalam pencarian jati diri, kemurnian persahabatan dan cinta, dan ikatan emosi serta tanggung jawab orang tua dan anak. bagi yang tertarik akan kehidupan fighting Didik dalam mencari jati dirinya dengan bergabung bersama gerakan Kemahasiswaaan, dan bagi para mereka yang mengatakan sebagai aktifis gerakan Mahasiswa sangat rekomendasi untuk membaca dan Memahaminya!!
REVOLUSI dari SECANGKIR KOPI
Penulis : Didik Fotunadi
Cetakan Pertama : 1 September 2014
Penerbit Mizan
Rembulan
Kuingin bercerita pada rembulan
tentang wanita yang begitu menawan
parasnya yang begitu cantik rupawan
yang begitu ku cinta dan ku sayang
rembulan ceritakanlah kepadanya
seorang dinda yang jauh disana
kalau ada seorang lelaku sederhana
yang setia menunggu dan mengejar cintanya
rembulan beritahu padanya
kalau lelaki sederhana itu
sedang berusaha hidup lebih layak
layaknya manusia
rembulan bisikkan kepadanya
bahwa lelaki itu begitu mencintainya
bahkan 7 tahun menunggu itu hal biasa
untuk sebuah cinta yang luar biasa
Nur Fahmi Nur
Sabtu, 16 Januari 2016 (20.15)
tentang wanita yang begitu menawan
parasnya yang begitu cantik rupawan
yang begitu ku cinta dan ku sayang
rembulan ceritakanlah kepadanya
seorang dinda yang jauh disana
kalau ada seorang lelaku sederhana
yang setia menunggu dan mengejar cintanya
rembulan beritahu padanya
kalau lelaki sederhana itu
sedang berusaha hidup lebih layak
layaknya manusia
rembulan bisikkan kepadanya
bahwa lelaki itu begitu mencintainya
bahkan 7 tahun menunggu itu hal biasa
untuk sebuah cinta yang luar biasa
Nur Fahmi Nur
Sabtu, 16 Januari 2016 (20.15)
Kota Rantauku
Kotaku disebut kota pendidikan
kotanya berbudaya dan penuh sopan santun
kotanya bersih nan indah
kota itu disebut jogja istimewa
tapi semua berubah ketika pembangunan hotel dan mall menyerang
bukan lagi joglo dan sawah, sekarang sudah jadi hotel dan Mall semua
kalau mencari joglo, kau dapat temui di museum sana
tapi kalau mencari hotel, itu banyak di pinggir jalan raya
pendidikan yang sudah menjadi ejaan lama
pendidikan yang katanya membentuk moral bangsa
malah hanya mengejar nilai dan prestasi saja
dan parahnya, kotaku penuh tawuran siswa yang seolah biasa saja
aku bersyukur kotaku pernah menjadi kota budaya
yang berseni budaya, sopan dan tertata
dan sekarang cuma menjadi sejarah
yang ada ketika penyambutan pemimpin dan penguasa
Daerah istimewa yogyakarta itu cuma nama
isitmewanya hilang tiada
menghilang karena kerasukan anak bangsa
yang pentingkan perut dan egonya
jogja bukan jakarta
jogja bukan amerika
jogjaku sayang
jogjaku malang
Nur Fahmi Nur
Jumat, 08 Januari 2016 (13.16)
kotanya berbudaya dan penuh sopan santun
kotanya bersih nan indah
kota itu disebut jogja istimewa
bukan lagi joglo dan sawah, sekarang sudah jadi hotel dan Mall semua
kalau mencari joglo, kau dapat temui di museum sana
tapi kalau mencari hotel, itu banyak di pinggir jalan raya
pendidikan yang sudah menjadi ejaan lama
pendidikan yang katanya membentuk moral bangsa
malah hanya mengejar nilai dan prestasi saja
dan parahnya, kotaku penuh tawuran siswa yang seolah biasa saja
aku bersyukur kotaku pernah menjadi kota budaya
yang berseni budaya, sopan dan tertata
dan sekarang cuma menjadi sejarah
yang ada ketika penyambutan pemimpin dan penguasa
Daerah istimewa yogyakarta itu cuma nama
isitmewanya hilang tiada
menghilang karena kerasukan anak bangsa
yang pentingkan perut dan egonya
jogja bukan jakarta
jogja bukan amerika
jogjaku sayang
jogjaku malang
Nur Fahmi Nur
Jumat, 08 Januari 2016 (13.16)
Lingkar Tanah, Lingkar Air
"Dulu Angkat Senjata bersama tentara Republik untuk memerangi Belanda, Selanjutnya mengangkat senjata untuk memerangi tentara republik, dan akhirnya angkat senjata lagi bersama tentara republik untuk memerangi komunis"
begitulah
singkat cerita yang dialami seorang pemuda bernama Amid. Pemuda yang hidup di
zaman dimana Indonesia telah merdeka tapi belanda masih semangat untuk kembali
menguasa NKRI. Cerita itu di mulai ketika Amid bersama temannya Kiram di
panggil oleh kiai ngumar untuk membicarakan sesuatu, yaitu soal peperangan
melawan belanda. Beranjak dari rapat yang dihadiri banyak ulama dan kiai dan
disana,hadratus syekh dari jawa timur mengeluarkan fatwa. Beliau bilang,
berperang melawan tantara belanda untuk mempertahankan negeri sendiri yang
merdeka , wajib hukumnya bagi semua orang islam. Maka dari situlah kiai ngumar
menyuruh amid dan kiram untuk bersiap ketika hari itu tiba.
Hari berganti
dan mereka di minta bantuan untuk meyerbu belanda yang akan masuk kedalam sala
satu wilayah, walaupun belum sebagai petarung ataupun yang memegang senjata,
mereka dating sebagai bala bantuan saja. Ketika perang itu terjadi, disitu kemampuan
dan hasratnya dalam bertarung dan berperang terlihat jelas dengan bagaimana dia
merobohkan sala satu tantara belanda dan mengambil senjata. Dari senjata itulah
glora semangat kiram semakin tinggi, bahkan ketika tentara republic meminta
senjata itu, di bersikukuh ingin memiliki senjata itu, maka tentara republic mengiyakan
itu.
Di tengah cerita
perjalanan tersebut bertambahlah karakter lagi yaitu jun, jalal dan kang suyud.
Yang setelah sering mengadakan perkumpulan 5 pemuda tersebut maka mereka di
sebut sebagai “barisan pemuda”. Dengan kata-kata itu saja membuat 5 pemuda itu
sangat bersemangat untuk Indonesia. Selang
waktu berjalanan akhirnya mengganti nama mereka dengan Hizbullah. Disinilah awal
cerita panjang perjuangan, tangis, darah, dan air mata Amid bersama
kawan-kawannya melawan apa yang menjadi lawan mereka. Tapi apa sangkutpautnya
dengan DI (Darul Islam), Kartosuwiryo, Komunis, dan Tentara Republik? Monggo dibaca
buku Lingkar tanah, lingkar air dan kalian menemukan banyak pelajaran berharga
tentang kehidupan fighting para pahlawan, kebijaksanaan seorang kiai dan
pejuang.
LINGKAR TANAH, LINGKAR AIR
Penulis : Ahmad Tohari
Diterbitkan oleh PT Gramedia
Pustaka Utama
Wisanggeni dan Rakyat
Indonesia adalah negara dengan berbagai sejarah dan mitos yang dibuat oleh rakyat. cerita ini dibuat untuk alasan menghibur masyarakat ataupun melawan segala bentuk ketidakadilan dan penindasan yang dibungkus dengan indah dan sangat menarik sehingga para pembaca akan tertarik membacanya walaupun ternyata kejadian yang terjadi di cerita itu hanya fiktif belaka yang sebenarnya malah terjadi di kehidupan nyata yang sedang kita jalankan sekarang ini.
Kalau
berbicara tentang sejarah, mitos, cerita rakyat dan pewayangan tersebut pasti
banyak sekali dari maling kundang, sampai Roro jonggrang yang sangat mustahil
akan terjadi, tapi disitu ada sebuah adegan yang sedang terjadi sekarang. Atau
sekarang adalah reka ulang dari cerita-cerita rakyat yang pernah di tuliskan
oleh para sastrawan-sastrawan. Disini, penulis akan sedikit berbicara tentang
sebuah cerita rakyat juga yang di bukukan oleh “Seno Gumira Ajidarma” yang
berjudul “Wisanggeni sang buronan”.
“ manusia itu bebas, atau ditentukan kodrat?
Dari dasar laut, wisanggeni sang buronan, menyerbu khayangan mencari jawab.
Seru seperti cerita silat,bijak seperti buku filsafat, ringan seperti hiburan” tulisan
belakang buku tersebut. Setelah itu, mulai petualangan dalam pembacaan
tersebut, mencari keseruan aksi silat, menelusuri kebijaksanaan, dan mendalami
hiburannya.
Dalam
buku di ceritakan bahwa wisanggeni ini adalah makhluk sakti yang hidup untuk
mencari sebuah jawaban atas kehidupannya. Diceritakan bahwa wisanggeni ini
adalah anak dari arjuna “pandawa” dan bidadari bernama dewi darsanala. Arjuna
ini di kisahkan sebagai seorang manusia biasa dan dewi darsanala ini adalah
bidadari khayangan yang berbeda kasta dengan manusia biasa. Sebelum pernikahan
itu terjadi para dewata telah menjanjikan dewi darsanala untuk dewasrani, anak
sulung pramoni. Tapi Karena kemenangan arjuna atas niwatakawaca, maka dewi
darsanala menjadi hadiah untuk arjuna. Ketika mendengar berita itu, pramoni ini
segera menuju suralaya dan bertanya kepada batara guru, batara guru memberikan
tiga jawaban atas itu.
1.
Bahwa arjuna pantas mendapatkan dewi
darsanala Karena jasanya menyelamatkan kahyangan atas ancaman niwatakawaca.
2.
Karena arjuna manusia biasa, maka ia
tidak boleh mendapatkan anak dari seorang bidadari, oleh karenanya perkawinan
itu tidak boleh menghasilkan anak.
3.
Perkawinan itu hanyalah untuk sementara,
Karena arjuna tidak mungkin tinggal di kahyangan selama-lamanya, ia harus
kembali ke rimba kamiaka mengikuti saudara-saudara pandawa yang berada dalam
pembuangan selama dua belas tahun.
Mendengar
peraturan dari batara guru, arjuna sangat tersinggung Karena sangat merendahkan
derajat kemanusiaan itu. Dan akhirnya arjuna dengan berani membiarkan dewi
darsanala mengandung dan malah melarikannya turun ke bumi.
Ketika
dewi darsanala ini melahirkan wisanggeni dalam tempat pertapaan hanuman, yang
waktu itu hanumanlah yang mengurus istri arjuna tersebut. Lahirlah wisanggeni,
tapi Karena paniknya hanuman tersebut dia segera meletakkan bayi tersebut di
luar pertapaan dan segera mencoba menolong dewi, ketika kembali ke tempat dewi,
dewi bertanya “dimana anakku?” maka dengan sigap segera dia melompat menuju
bayi tersebut, tapi setiba disana, ternyata bayi itu hilang, dengan penuh
amarah hanuman berpikir siapa kira-kira yang menculik bayi tersebut, dan jatuhlah
tersangka pada pramoni dari apa yang telah di jelaskan di atas. Segera dia
melompat dan menuju ke tempat tinggal si pramoni tersebut, belum sampai disana
hanuman bertemu dengan sri kresna dan berbicara tentang apa yang terjadi. Maka
waktu itu sri kresna menyuruh hanuman pulang dengan membawa pesan ke dewi
darsanala “pulanglah dan rawatlah dewi darsanala, katakan padanya sri kresna
bertanggung jawab atas keselamatan anaknya”. Maka hanuman pulang dan tidak jadi
menyerang pramoni.
Setelah
itu di ketahuilah bahwa yang menculik bayi tersebut adalah kakeknya sendiri
batara brahma, yang sangat kebingungan dan berkata-kata sendiri “kalua saja
para dewa menyadari, alangkah kelirunya keputusan tersebut, seberapa hinakah
bidadari menikahi manusia biasa. Siapakah yang mengangkat diri mereka menjadi
dewa? Aku tak mengerti, menahan waktu, betapa muskil. Mengingkari lahirnya bayi
ini, betapa tak bias dimengerti”. Maka dalam kebingungannya batara brahma pun
mengambil sikap “baiklah, kuserahkan dirimu pada takdir, cucuku, terimalah
bisaku, kalua mesti mati, matilah! Kalau harus hidup, hiduplah!” maka
digigitnya bayi itu bersama bisa barata brahma dan menjatuhkannya kedalam laut.
Yang konon bisa brahma itu sangat kuat. Yang ketika bayi itu jatuh kedalam
laut, maka ikan-ikan menemui ajalnya, tumbuhan laut semula indah mendadak layu
dan tak berwujud lagi, air laut menjadi merah dan bisa tersebut makin meluas,
melebar, dan mematikan segala kehidupan dalam laut. Tapi ajaibnya masih
tersebut masih hidup.
Ternyata
sang penguasa lautan merasakan itu dan segera menuju ke tkp, maka muncullah
sanghyang antaboga yang konon sangat di takuti oleh para dewa Karena
kesaktiaannya. Berwujud setengah manusia setengah ular. Dengan kesaktiaanya dia
menghentikan bisa tersebut dan laut menjadi tenang kembali. Dan dating pulang
batara baruna bertanya soal permasalahan ini. Maka di ketahuilah bahwa ini bisa
milik brahma. Tapi ternyata bisa itu tidak berbisa, kutipan dalam percakapannya
“jangan khawatir batara baruna, bisa ini memang membunuh ikan, tapi tidak
menyerang kita. Artinya batara brahma tidak bermaksud jahat, kalaupun bermaksud
jahat, maka bayi ini sudah mati”
Dan
segera hyang antaboga dan batara baruna menuju suralaya. Ketika sampai di
daratan, mereka disambut oleh sri kresna. Maka bertanyalah “ apakah maksud
semua ini sri kresna?” maka jawab sri kresna “kali ini para dewa berbuat
kesalahan, saudara-saudaraku yang bijak” maka disitulah kresna bercerita
panjang lebar tentang itu. “Sri kresna, jadi bayi tak bersalah ini berada dalam
bahaya bila para dewa mengetahuinya masih hidup?” tanya baruna “kurasa begitu,
mereka akan melenyapkannya, Karena merupakan symbol pemberontakan terhadap
kahyangan” balas sri kresna.
Maka
begitu marahnya hyang antaboga, dia pun berkata “bagaimanapun ia tidak bersalah,
arjuna tidak bersalah, para dewa yang terlalu jemawa dengan kedudukannya
sebagai pengatur dunia”, “batara brahma telah menitipkan padamu, kita akan
menentukan cerita ini” balas sri kresna. Maka hari itu hyang antaboga dan
batara baruna setuju untuk merawat bayi tersebut dan akan menjadikan bayi itu
sakti mandraguna.
“aku
bersedia, tapi siapa namanya sri kresna?” tanya mereka berdua
“biarlah
kita sebut saja seperti asal mula kejadiannya dilautan ini, wisanggeni, bisa
yang berapi”.
Disinilah
mulai cerita bayi yang di tolak oleh kahyangan, wisanggeni. Dia di didik oleh
batara baruna yang memberikan segala kemampuan yang dimiliki makhluk laut
sehingga wisanggeni dapat hidup di tanah dan di laut, dan sanghyang antaboga
yang memberikan kemampuan seekor ular yang setiap saat mampu bergerak didalam
tanah.dan banyak lagi yang tergabung dalam diri wisanggeni. Yang wajar ketika
dia tidak memiliki tandingan.
Suatu
hari wisanggeni bertemu dengan arjuna, sri kresna dan hanuman dalam
perjalanannya dan mendengar cerita tersebut. Dia hanya terdiam dan tiba-tiba
bertanya “ jadi para dewa menolak kehadiranku di dunia ini sri kresna yang
bijaksana?”, tampaknya begitu, mereka mengingkari kenyataan dirimu, mereka
merasa rendah mendapatkan keturunan dari seorang manusia biasa seperti arjuna”
jawab sri kresna. Maka dengan penuh amaran wisanggeni segera menuju angkasa
raya, tapi sebelum itu sri kresna mengatakan “engkau jangan lupa wisanggeni,
kau pun bagian dari takdir yang lebih besar”. “aku sadar batara wisnu, tapi
biarlah semua orang tahu bahwa kesalahan yang di sengaja tak akan lepas fari
karma, o betapa tak mungkin menolak peredaran semesta”
Menuju
angkasa raya tempat para dewa, wisanggeni bersama dengan hanuman. Ternyata di
kahyangan para dewa telah merasakan akan kehadiran wisanggeni dan begitu panik
akan hal itu, bahkan dewa yang terkenal banyak akal dan cerdas, mendadak
kehabisan akal untuk mengatasi permasalahan tersebut. Maka di utuslah para dewa
oleh hyang pramesti untuk menghentikan wisanggeni, tapi wisanggeni dapat mengatasi
semuanya dan segera menuju hyang pramesti.
Mengetahui
utusannya kalah, hyang pramesti batara guru yang agung dan paling berkuasa di
seluruh jagad pewayangan itu kini menciut jadi seorang buronan, dikejar-kejar
oleh orang yang dulu dijadikannya buronan.
Terus mengejar hyang pramesti, maka wisanggeni berkata “mau berlindung
kepada siapa kau manikmaya? Huahahaha” tapi barata guru melejit terus, menembus
atmosfer bumi, melesat di atas lautan, tapi dari balik mega telah muncul pula
wisanggeni. “taka da gunanya melawanku manikmaya. Kau telah lama meruntuhkan
dirimu sendiri” gertak wisanggeni lagi
Di
lain tempat seorang bapak, bernama bapak semar sedang bercakap dengan seekor
kutilang tentang tamu pak semar ini. Dan pagi itu segera menjadi malam akibat
wisanggeni dan hyang pramesti. “datanglah kemari, manikmaya. Kita selesaikan
segala persoalanmu” ujar semar kea rah matahari. “apakah yang terjadi
manikmaya?”
“aku
hanya ingin menjaga kemapanan peradaban ismaya kakakku” jawab hyang pramesti
“kau
telah memaksannya, manikmaya, dan itulah kesalahanmu” jawab semar
“salahkah
membunuh bibit yang tak dikehndaki dan bisa mengguncangkan keseimbangan dunia?”
“apakah
hakmu, manikmaya? Bibit itu memang menjadi kehidupan di luar kehendaknya, tapi
ketika ia telah menjadi dan mengada, ia punya hak tetap hidup dan tak ada
satupun yang bisa mengingkarinya” jawab semar
Kelahirannya
melanggar hokum dewa-dewa” balas hyang pramesti
“lantas
apa yang bisa kau perbuat?”
“dengan
begitu, bukankah sah membunuhnya?”
“maka
kau pun jadi pembunuhnya, dimana otakmu? Apalah arti hokum dewa-dewa kalau
ketika hokum ini di buat, persoalan semacam ini belum ada?”
“aku
tersinggung dengan perbuatan arjuna. Ia meruntuhkan kewibawaan para dewa”
“peraturanmu
tidak berperikemanusiaan manikmaya, bagaimana mungkin kau mengawinkan dengan
darsanala tapi melarangnya punya anak? Arjuna sebetulnya tidak pernah minta
hadiah. Arjuna adalah kesatria terpilih. Ia tahu dewa merasa derajatnya lebih
tinggi, dan ia tersinggun. Mengapa kau tidak memburu arjuna? Mengapa kau
memburu wisanggeni yang tidak bersalah sama sekali?”
“wisanggeni
tak punya tempat dalam dunia kita. Ia tak punya tempat dalam lakon kehidupan
kita”
“oladalah
manikmaya, apakah kau merasa tidak bersalah?”
“aku
mengaku kekhilafanku, tapi bagaimana meletakkan kehadiran wisanggeni? Aku hanya
menjalankan tugas diatur oleh pemberi hidup ini padaku. Rencananya sudah
kupahami dengan jelas, dan tak ada tempat bagi wisanggeni di situ”
“serahkan
pada wisnu, ia yang akan mengatur bagaimana bharatayudha berlangsung sesuai
dengan rencana”
“Tapi
wisanggeni tak terkalahkan”
“o,
manikmaya raja diraja jagad semesta, kemanakah akalmu yang bijak dan bestari.
Apakah kau gemetar dan lupa oleh kedudukanmu yang tinggi? Kesaktianmu bukanlah
segala-galanya di dunia ini”
“apakah
takdir? Wisanggeni berada di luar takdir”
“wisanggeni
adalah pelajaran bagimu, manikmaya. Ingatlah bahwa kau hanya menjalankan
kekuasaan, tapi sesungguhnya kau bukan penguasa. Sang penguasa sejati ada di
balik hidup kita. Ia tak terjangkau oleh pikiran dan angan-angan kita. Kita
hanya wayang yang dimainkan ki dalang. Janganlah takabbue dengan kekuasaanmu”
“aku
mengerti, tapi wisanggeni sudah tak bisa di ajak bicara”
Maka
bertemulah semar dengan wisanggeni.melihat wisanggeni maka semar berkata
“huahahaha, manikmaya, tidakkah kau merasa rendah minta perlindungan dari
seorang abdi yang majikannya kau anggap tak patut bersanding dengan dewa?”
“lupakanlah
dia, wisanggeni yang perkasa. Apa yang akan kau kehendaki sekarang?”
“aku
akan mengadilinya dan menuntutnya kakek”
“sabarlah
dulu kesatria. Kau berhadapan dengan yang telah dipercaya mengatur jagad ini”
“kedudukan
itu tak patut lagi untuknya. Ia harus digulingkan. Tidakkah ia lupa bahwa dewi
tara pun dikawinkan dengan monyet subali dan dewi tari dengan rahwana raja
raseksa? Aku tidak menganggap monyet atau raksasa lebih rendah, tapi apa
tujuannya ia menolakku hidup di dunia ini? Aku bukan batara kala yang menuntut
gelar kedewan meskipun aku berhak. Aku hanya ingin tahu asal-usulku. Apa
salahnya menengok ibuku? Kemampuan macam apakah yang dijaganya? Aku tidak
mengerti semua itu kakek?”
“wisanggeni
yang bijak, keluasaan pandanganmu lebih dari cukup untuk menjawab sendiri
pertanyaan semacam itu. Aku hanya petani yang bodoh. Sebagai petani aku hanya
tahu apa yang ada disekelilingku. Atau hanya sedih Karena kutilang ini tak bisa
meilhat matahari lagi. Aku prihatin Karena Bungan kuncup dan bumi terganggu”
Maka
wisanggeni terdiam dan melihat sekelilingnya maka berkatanya wisanggeni “aku
mengerti maksudmu kakek. Semoga kejadian semacam ini tidak terulang lagi” dan
wisanggeni pun pergi meninggalkan semar dan hyang pramesti Karena dia tahu akan
kemana dia pergi.
Itu
mungkin sedikit yang dapat di ceritakan kembali Karena setelah itu masih banyak
perjalan bijak seorang wisanggeni bertemu dengan sri kresna lagi dan bertemu
dengan dewi darsanala dalam pencariannya. Pelajaran apa yang bisa ambil dari
sini adalah kenyataan yang sedang terjadi. Bahwa pemimpin-pemimpin sekarang
menganggap dirinya dewa dengan kasta yang melihat masyarakat biasa berbeda. Dan
bagaimana wisanggeni hanya ingin mengetahui asal usulnya tapi malah di buruh
oleh para dewa. Yang sama seperti apakah masyarakat kecil tidak memiliki hak
makan enak seperti para mereka orang kaya “para dewa”. Ketika masyarakat kecil
berteriak bahwa “kami minta keadilan dan kesetaraan”, para dewa berteriak
“kalian tidak bisa mendapatkan itu, Karena kalian beda kelas dengan kami” dan
ketika hyang pramesti mengatakan akan menjaga kemapaman peradaban, seolah para
penguasa itu memiliki kemapanan yang berbeda.
Dan
dalam percakapan “o, manikmaya raja
diraja jagad semesta, kemanakah akalmu yang bijak dan bestari. Apakah kau
gemetar dan lupa oleh kedudukanmu yang tinggi? Kesaktianmu bukanlah
segala-galanya di dunia ini” ini umpama yang pantas untuk seorang pemimpin
Indonesia bahwa ketika ada permalasahan dia harus benar-benar bijak dalam
mengambil keputusan dan tidak memihak kepada pihak yang bayar.
Buku Wisanggeni sang buronan |
Dan
dalam percakapan semar dan hyang pramesti juga “wisanggeni adalah pelajaran bagimu, manikmaya. Ingatlah bahwa kau
hanya menjalankan kekuasaan, tapi sesungguhnya kau bukan penguasa. Sang
penguasa sejati ada di balik hidup kita. Ia tak terjangkau oleh pikiran dan
angan-angan kita. Kita hanya wayang yang dimainkan ki dalang. Janganlah takabbur
dengan kekuasaanmu”. Sudah sangat jelas bahwa pemimpin hanya di beri tanggung jawab untuk
mengatur alam ini, dan sang penguasa sesungguhnya lah yang maha benar dan
memiliki kebenaran. kita sebagai khilafah di dunia ini hanya selalu menimbulkan
pembenaran yang kita katakan sebagai kebenaran.
Tapi itulah pemimpin, akhirnya hyang pramesti
mengakui kesalahannya akan apa yang telah ia lakukan. Karena ketika seorang
pemimpin Indonesia selalu merasa dirinya benar dia akan lupa dengan penguasa
sesungguhnya dan merasa dirinya adalah dewa pengatur alam Indonesia ini.
Kalau
di analogikan hyang pramesti ini sebagai pemimpin-pemimpin dan wisanggeni
sebagai para masyarakat yang melawan penindasan dan ketidakadilan. Mereka
menuntut hak mereka, hanya selalu dihadang oleh kebijakan-kebijakan yang
sebenarnya sangat tidak masuk akal. Walaupun itu penulis yakin bahwa dalam
pembuatan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat, masih banyak pembuat
kebijakan yang dalam lubuk hatinya menolak itu. Karena sesungguhnya
sejahat-jahatnya pencuri dan pembunuh dalam hatinya yang paling dalam dia
mengakui yang dia lakukan sebagai kesalahan. Disinilah kita dilihatkan bahwa
diatas langit masih ada langit. Diatas kesaktian hyang pramesti batara guru,
ternyata masih ada wisanggeni yang lebih sakti lagi.
Mungkin
segitu saja yang dapat dipaparkan, ketika ingin lebih memahaminya lagi, sangat
disarankan untuk membaca buku dari seno gumira ini, seperti apa yang
disampaikan di cover belakang bukunya “seru seperti cerita silat, bijak seperti
buku filsafat, ringan seperti hiburan” Mari Berproses bersama. Dan
Bijaksanalah! Terima Kasih!
Sumber
: Wisanggeni sang buronan oleh Seno Gumira Ajidarma
21.30
WIB, 6 November 2016 M