Kamis, 30 November 2017

Buku

Buku itu
Berdebu tak lagi bersih
Tapi tertata rapi di rak itu
Buku itu
Pernah jadi teman berpetualang
Mengelilingi dunia mimpi
Atau berkelana menelusuri alam pikiran para penulis
Tapi sekarang kau tampak membosankan untuk di tapaki

Buku itu
Tebal penuh cerita
Panjang penuh kisah
Lebar penuh makna
Tapi entah kenapa, kau bukan lagi sarapan penuh gizi

Senin, 27 November 2017

Adinda

Kuingin bercerita kepadamu bumi
Bahwa senyumnya itu adalah sala satu ciptaan terindah yang berada di daratan tubuhmu ini

Kuingin bercerita kepadamu bumi
Jangan kau sombong dengan indahnya alammu
Jangan kau bangga dengan cantiknya lautmu
Karena yang indah dan cantik hanya dia seorang

Kuingin bercerita kepadamu bumi
Malam tidak bisa menutupi cantiknya
Karena dia adalah kebahagiaan untukku dan kau bumi

Bumi, dia adalah orang yang membuatku tersenyum sendiri
Dia yang membuatku terbawa ke lamunan jiwa
Dan dia yan membuat hatiku tentram dan nyaman

Percayalah padaku bumi
Aku tak berbohong padamu
Karena itu yang kurasakan di hati dan jiwaku

Percayalah bumi, karena dia orang yan berjalan di daratanmu ini
Dengan membawa kebahagiaan dan ketentraman jiwa

Biarkan kuperkenalkan padamu bumi
Sang dewi yang membawa kebahagiaan kepadamu
Rupa cantiknya
Senyum manisnya
Akhlak baiknya
Etika sopannya
Hati lembutnya
Dan perhatian yang selalu kurindukan

Namanya dinda wahai kawanku bumi
Indah bukan namanya
Seperti nama wanita cantik dalam puisi-puisi dan sastra

Kuingin bercerita panjang padamu bumi
Tapi apalah dayaku
Dinda itu terlalu indah untuk kujelaskan padamu
Yang membuatku takut kau pun akan menyukainya
Walaupun kau bukan makhluk yang sama dengannya

Pada akhirnya kawanku bumi
Bila aku tak bisa mendapatkannya
Kutitipkan dia padamu bumi
Jagalah dia bersama orang disampingnya

Bukan menyerah bumi
Tapi sadar dan paham akan diri sendiri adalah apa yang selalu di ajarkan

Sebelum penutup ceritaku padamu bumi
Boleh kutitip sesuatu untuk dinda bumi?
Aku punya dua hati
Satu kuberikan untukmu
Satunya kuberikan untuk dinda
Kalaupun dia menolaknya bumi
Mau kau boleh mengambil semuanya
Karena hati itu pertanda  cinta dan sayanku padamu dan padanya

Terima kasih mau mendengar ceritaku bumiku
Karena membicarakan ini padanya adalah hal yang paling susah yang kualami

Kamis, 23 November 2017

Syukur Pagi

Selamat Pagi
Untuk Jiwa yang terbungkus cinta illahi
Bersyukurlah karena kau masih hidup di dunia ini
Yang kau kejar dengan sepenuh hati

Selamat pagi
Untuk jiwa yang masih tertinggal di dalam raga
Bersyukurlah karena sang pencipta masih menyayangimu
Walaupun kau sering mengkhianatinya

Selamat pagi
Untuk jiwa yang dilindungi oleh yang kuasa
Bersyukurlah karena sang raja belum cemburu padamu
Walaupun kau selalu selingkuh di belakang-Nya

Bersyukurlah karena Tuhan masih mengasihanimu
Karena kalau Tuhan sudah tak mengasihanimu
Maka tinggallah raga tanpa jiwa disana
Yang terkubur tak berdaya di dalam tanah

Minggu, 19 November 2017

Suara Pemuda Indonesia

Kaulah aktornya
Manusia dengan jiwa bergelora
Manusia dengan semangat terbakar membara

Suaramu lantang menembus tembok-tembok tebal
Suaramu keras menghancurkan dinding-dinding tinggi
Suaramu ganas memporak-porandakan  Dinasti besar

Sejarahpun mengatakannya
Di kala bapak proklamator turun dari jabarannya
Atau di kala sang jendral 32 tahun menyatakan mundurnya
Engkaulah di balik semua kejadian besar itu, wahai pemuda

Tapi wahai pemuda
Negeri ini sedang tertatih
Berjalan pincang di arus globalisasi
Tersandung di era reformasi
Dan jatuh di zaman demokrasi

Wahai pemuda
Kemana kau hari ini?
Sudah tidak ada lagikah jiwa bergeloramu?
Sudah habiskah semangat yang terbakar membaramu?
Atau kau memang sudah habis?
Sudah habis dan tak bersisa!

Tapi aku selalu percaya padamu, wahai pemuda
Bahwa jiwa dan semangatmu masih menggelora dan terus terbakar membara
Suaramu masih lantang, masih keras, masih ganas untuk keadilan dan kebenaran

Maka mari wahai pemuda
Satukan suara dan bergandengan tangan
Untuk indonesia tercinta yang ternyata masih berjalan tertatih, dan tersandung, setelah itu jatuh, dan akhirnya menangis

Maka mari wahai pemuda
Dengan suaramu yang ketika lantang, bahkan terdengar di keramaian siang
Dengan suaramu yang ketika lembut, bahkan terdengar di kesunyian malam
Mari pemuda, kita bangun indonesia kita, kita bangun negeri tercinta, kita bangun bangsa tersayang

Agar indonesia tak lagi bersedih
Agar indonesia tak lagi murung
Agar indonesia tak lagi suram
Karena suaramu wahai pemuda, menjadi semangat bagi indonesia, untuk tetap berdiri gagah di mata dunia