Senin, 02 April 2018

Para Penulis harapan!

Siapa sangka hidup tidak seindah cerita dongeng, atau alur alur manis sebuah novel fiksi. Mereka selalu menggambarkan sesuatu yang paling mustahil terjadi. Mereka paling pintar menyusun kata yang rapi agar terlihat elegan untuk dinikmati dan dirasakan dalam setiap barisan kata. Mereka menimbulkan imajinasi kuat dan menghancurkan realitas yang dibangun dari mata yang selalu memandang kejadian di sekitar.
Dalam penggambarannya, semua cerita terasa sangat nyata, bahkan kadang kita adalah pemeran utamanya, padahal ketika kembali menutup buku itu, semua sirna, mimpi yang dibangun dari tumpukan kertas yang dicover begitu rapi, hilang, tapi tidak begitu saja. Karena dia hanya berputar-putar dalam imajinasi dan berharap dijadikan dalam kehidupan nyata.
Menarik untuk ditunggu bagaimana proses penciptaan harapan menjadi kenyataan yang terlanjur di tuliskan dalam list impian yang kadang hanya mimpi tengah malam dan hilang ketika sang surya masuk menusuk lubang terkecil kamarmu.
Mungkin merekapun Cuma berangan saja, dunia ide mereka terlalu berlebihan sehingga menciptakan alur yang begitu ingin diciptakan oleh para penikmatnya. Mungkin juga mereka kesepian, karena ternyata hidup mereka bahkan lebih buruk dari hidup normal seorang yang hanya pergi kerja, habis itu pulang, dan begitu pula seterusnya.
Atau mungkin saja mereka adalah pelaku sebenarnya cerita, yang ingin membagi kebahagiaannya kepada setiap orang, karena yang mereka yakini adalah bagaimana membuat orang tersenyum dan berani lagi bermimpi tanpa harus mencari muka atau di bilang modus oleh orang lain! Mulia sekali ku kira niat mereka!
Atau mungkin ada materi yang di dapat dari setiap kata itu! Tapi itu bukan masalah, karena itu adalah bonus bagi mereka yang berhasil membuat para penikmat menangis tersedu-sedu, atau para pecinta tertawa terbahak-bahak. Bonus bagi mereka yang berhasil membangun dunia di kepala insan manusia yang sudah lama tertidur dan tak pernah diasa lagi.
Lagi dan lagi, harus ku puji mereka. Karena lekukan cerita yang di bangun dan diksi yang pilih dapat membuatmu berdecak kagum, bahkan memberikan tepuk tangan untuk setiap tulisan yang kalau kata orang ‘pujangga’. Dan ternyata harus kuamini bahkan harapan yang di kepala, dan tertanam bahwa suatu hari, jalan itu harus di lewati juga, bukan untuk mendapat bonus materinya, tapi untuk menikmati setiap prosesnya dan merasakan setiap euforia yang hadir pada setiap jalan yang diambil dan pada akhirnya hasil yang harus menjadi kebanggaan.

Mari menulis, sebab kau hidup sekali, dan pikiran dan duniamu hanya milikmu, maka tebarkan setiap racun-racunmu ke setiap otak-otak yang masih bersih dan suci dan perkara kehidupan! Salam revolusi dari lipatan sarung sebelum kau bertemu Tuhan!

1 komentar: