Jumat, 09 November 2018

Hujan

Hujan adalah hal yang paling ku tunggu
Karena suaranya membawaku pada manis senyummu
Karena wanginya membawaku pada cantik parasmu
Karena dinginnya membawaku pada baik pribadimu
Lagi ku mengingatmu
Di kala ku harus mengalah pada temanku
Tapi ternyata hati ini tak bisa
Berbesar hati menerima itu
Ternyata banyak duri yang masih tertusuk terlalu dalam
Kau tau
Mencoba ikhlas itu susah
Berbesar hati itu berat
Menerima takdir itu perih
Maka hanya lewat anginku sampaikan amarahku
Tapi begitu bodohnya aku menunggumu seolah kau memilihku
Dengan memberi apapun yang bisa ku berikan padamu
Tenagaku, materiku, waktuku, dan hatiku
Sampai pada titik ku tahu
Ternyata aku Cuma padang pasir
Yang menanti hujan
Ketika aku membutuhkanmu disampingku
Untuk membasahi keringnya aku
Dan kau pun tak datang
Dan itulah aku, selalu menunggumu, bodoh!
Aku selalu berdoa, agar skenario Tuhan berpihak kepadaku
Tapi tidak sesuai harapanku
bertahun-tahun sudah ku coba habiskan rasa ini padamu
Ketika setiap tahunnya ku memilih jalan melupakanmu
Kau selalu datang untuk membawaku kembali
Ke jalan untuk memperjuangkanmu
Dan waktu ku yakin kau tempatku kembali
Ketika hati ini butuh tempat berteduh dari perihnya hidup ini
Kau tempatku bercerita ketika kisah tak lagi bisa berkompromi
Hingga akhirnya aku sadar, tempat itu bukan milikku, dan milik kita
Tapi itu milikmu, miliknya, dan hanya menjadi milik kalian
Mungkin memang kamu alasan
Dibalik pelajaran bagiku
Untuk nantinya mencintai wanita lain layaknya mencintaimu
Mencintaimu dengan setiap tanpa syarat
Menyayangimu dengan yakin tanpa ragu
Aku tak bisa membandingkan
Seberapa besar rasa ini dibanding dia yang sekarang disampingmu
Karena membandingkan hanya akan merusak
Biarkan hati ini mengalir dan menentukan dimana akan bermuara
Aku paham bahwa sebeleum adanya perjanjian aku masih bisa mendapatkanmu
Tapi itu bukan jalan bagiku
Maka izinkan aku, wahai hatiku dan ikutlah bersamaku wahai hatiku
Kita mengambil jalan yang selalu kita ambil
Ketika kau merasakan sakit yang begitu
Dan wahai kau perempuanku
Ku harap kau tak lagi menjemputku
Karena sekalipun aku kecewa padamu
Sekalipun aku sakit hati padamu
Kau obat paling manjur
Menghilangkan sakit ini
Kau bagai penyakit dan obat
Sekaligus bagiku
Karena seberapa kuat pun aku berdamai dengan hati ini
Dirimu ternyata lebih kuat untuk berdamai dengan hatiku ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar