Kamis, 21 Mei 2020

Anak Meme dan Kritik Sosialnya - (Ramadhan Menulis #28)

Akhir-akhir ini saya baru menyadari bahwa anak meme, ataupun anak receh yang tidak di pandang sebelah mata. Terbukti dengan banyaknya konten yang mereka buat berhasil menjadi kritik sosial yang nyata. Walaupun dibungkus dengan lelucon Sampai dengan konsep mikir keras dulu baru paham. 
Sebagai pemain instagram yang cukup aktif, saya sering sekali menemukan konten meme yang menarik dan memberikan kritik-kritik tersirat yang kadang tidak kita pikirkan. Anak meme ini berhasil membungkus kritik sosial dengan cara yang berbeda dan bahkan lebih mudah untuk diterima oleh kalangan anak muda. Apalagi konten tersebut pasti di upload oleh akun lucu-lucuan, yang pengikutnya adalah semua kalangan, dari yang katanya aktivis sampai dengan yang paling pasifis sekalipun. 
Bagi kawan-kawan yang sering ikut diskusi-diskusi paling sering mendenger pertanyaan seperti ini “Bagaimana cara kita membungkus gagasan kita agar kena kesemua kalangan, tidak kita-kita saja?” dan pasti jawaban dari pematerinya adalah “ya sebenarnya di era modern ini, kita bisa memanfaatkan media sosial ini. Dengan konten kreatif dan lucu. Bla. . . . Bla. . . .” pertanyaan template, jawabannya pun begitu. Padahal sebelum pertanyaan dan jawaban itu sering muncul, anak meme dan anak receh telah berhasil menciptakan karya yang isinya adalah konten menarik dan edukatif. Walaupun memang masih sekedar pada penyampaian pesan, belum ada ajakan untuk menciptakan gerakan alternatif, tapi setidaknya itu bagus. Karena susah kiranya konten masuk ke seluruh kalangan tanpa ada Pembungkusan konten yang menarik. Ada beberapa meme yang saya kumpulkan dan sangat menarik
1. Konten Munir

Saya tidak perlu menjelaskan apa isi konten ini, kalian bisa menyimpulkan sendiri. Bagi orang yang paham siapa munir dan tindak tanduknya di indonesia, pasti paham maksudnya walaupun lama mencernanya. Karena sayapun butuh waktu untuk memahami konten ini.

2. Konten Perusahaan Air

Ini juga menarik, bagaimana anak meme ingin menyindir perusahaan air, bahwa sebenarnya air adalah komiditas bersama, tapi bagaimana bisa menjadi komoditas golongan tertentu.
Sebenarnya masih banyak lagi konten-konten meme yang berisi gagasan dan kritik-kritik, tapi tidak akan saya tampilkan semuanya, karena saking banyaknya.
Itu saja.

28 Ramadhan 1441 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar