Jumat, 15 Mei 2020

Jadilah Influencer yang Bijak - (Ramadhan Menulis #23)

Ini memang ruang demokrasi, semua orang boleh berbicara apapun tentang pendapat dan apa yang ada dikepalanya. Tapi gak gitu juga dong!

Baru-baru ini seorang youtuber membuat statement yang mengheboh jagat perduniamayaan, yang bagi saya sangat tidak bijak untuk keluar dari mulut seorang influencer, youtuber itu bernama Indira Kalistha.  Kalau orang itu bilang “saya bukan influencer kok mas”. Owalah mba-mba, mbok dipahami kata influencer itu gimana. Influencer itu bukan diri kita yang mendeklarasikan, tapi dari orang-orang dan seberapa banyak orang yang ngikuti anda. Dengan follower instagram sebesar 1,5 juta dan centang biru, lalu subcriber youtube sebesar 3,16 Juta, anda bilang bukan influencer? Muhasabah diri anda, kalau kata tretan muslim.
Untungnya saya belum melihat mba tersebut mengeluarkan statement kalau beliau bukan influencer. 
Kalau mbanya bilang lagi “tapi kan saya ingin mengeluarkan pendapat mas”, mengeluarkan pendapat itu sangat boleh, tapi tau kondisi dan keadaan dong. Mungkin mba merasa kalau tidak salah mengeluarkan pendapat, tapi kita kan tidak tau para pengikut dan fans anda mungkin saja mengikuti apa yang ada omongkan. Anda harus tau bahwa negara kita ini masih rendah soal literasi medianya, jadi gampang terhasut dan tergiring opini. Buktinya “maki-maki” di akun artis korea yang memerankan peran pelakor. Itu bukti kuat mba.
“hidup saya terkekang banget dong mas kalau begitu, masa keresahan sendiri gak boleh dituangkan” kata mbanya. Anda harus nonton video raditya dika yang lagi ngobrol dengan para founder stand up comedy deh. Disitu ada statement keren dari ernest prakasa soal mengomongkan keresahan itu harus liat kondisi dan keadaan. Malas saya jelaskan disini, silahkan nonton sendiri.
Sebagai seorang dengan kekuatan mempengaruhi yang lumayan, harusnya bisa lebih bijak dalam mengeluarkan statement. Bukan apa-apa, mau anda tidak cuci tangan kek, mau tidak pakai masker kek, itu urusan anda. Sayangnya penyakit ini menular mba, dan menularnya adalah ketika kita tidak cuci tangan dengan baik dan tidak juga menggunakan masker. 
Tentunya statement anda ini berpotensi untuk membuat geram orang-orang yang dari lama sudah berjuang untuk melawan virus ini. Siapa aja? Ya para dokter, para tenaga medis, para relawan. Bahkan para aktivis yang melakukan gerakan solidaritas pangan. Ketika para tenaga medis mengkampanyekan hidup sehat, cuci tangan, pake masker, sosial distancing dan protokol kesehatan lainnya, dan para aktivis sosial melakukan bagi-bagi nasi, bagi-bagi masker, bagi-bagi handsanitizer, anda malah mengeluarkan statement yang tidak masuk akal. Apa itu kurang menghina perjuangan mereka? Ya tentunya menghina dong
Ketika saya menonton video di youtube, ada komentar netijen yang menarik, yang perlu dibaca secara bener dan baik, komentarnya begini “halo mba indira yang bilang “ini nafas sesek ditutup2 masker yang begitu”. Apa mba tidak tidak pernah terpikirkan gimana kami para tenaga medis yang harus menahan itu semua. Tolong ini wabah mendunia jadi jangan remehkan seperti itu. KAMI SEMUA YANG PATUH ATURAN MERASA TERKHIANATI LOH” sebenarnya tulisannya, gak kapital semua yaa, Cuma saya yang menambahkan, biar sedikit drama tulisan ini~
Beberapa konsepnya tetap hidup memang lumayan baik, tapi tindakan yang digambarkan dalam ucapan kurang baik. Sekali lagi, anda itu tidak hanya mencederai dan mengkhianati perjuangan tenaga medis dan relawan, tapi juga para anak rantau seperti saya yang tidak bisa pulang. Walaupun kemarahan-kemarahan tersebut sudah di tumpahkan oleh beberapa komedian di akun instagram, walaupun tidak menyenggol anda, tapi menyenggol mereka yang ke Mcd Sarinah dan berkerumun di bandara, komedian itu antara lain, Oki Rengga, Ardit Erwanda, dan Yudha Keling. Bukannya anda juga datang ke Mcd Sarinah yaa?
Anda tau kenapa para pemimpin itu harus bijaksana? Karena mereka memiliki pengaruh besar, dan tentunya pasti punya pengikut setia. Makanya di poster-poster mereka ketika kampanye menyebut diri mereka sebagai “pemimpin yang bijaksana dan adil”.
Sampai sini sudah paham? 
Kenapa saya menulis tentang anda?  Pertama gagasan anda sangat tidak kuat. anda ini Cuma ngomongin keresahan dan pengalaman pribadi tanpa ada dasar yang kuat. Itulah yang semakin membuat masyarakat rendah dalam literasi media.   Alasan anda Cuma mengatakan bahwa harus olahraga dan hidup sehat. anda tau Andrea dian (pemain ftv, dan istrinya ganindra bimo), beliau kemarin sempat positif corona, apakah dia gak rajin olahraga? Apakah hidupnya gak sehat? Beliau ini hidupnya sehat banget, liat aja postingan instagramnya, isinya beliau lagi olahraga terus, lagi ngegym dan kehidupan sehat lainnya. Tapi saya usul bagi para lelaki, untuk tidak melihat instagram mba andrea sebelum berbuka. Itu sekedar saran.
Kedua, sebenarnya saya takut dengan fans anda, yang intinya saya sebenarnya takut dengan kejamnya netijen, tapi statement anda lebih berbahaya dari kekejaman netijen. maka saya berani untuk menulis ini. 
Saya tidak ada tendensius apa-apa dengan youtuber ini, saya hanya mencoba menggali dari statementnya saja, tidak ada sedikitpun unsur kebencian yang muncul kepada orang tersebut. 
Sekali lagi, mari bijaklah dalam menyampaikan pendapat, apalagi anda adalah orang yang cukup berpengaruh. Karena dari pendapat anda, bisa saja melukai banyak orang-orang yang berjuang mati-matian. 

23 Ramadhan 1441 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar