Jumat, 01 Mei 2020

Sila Kedua Sebagai ideologi perlawanan buruh - (Ramadhan Menulis #08)

01 Mei di peringati oleh dunia sebagai hari buruh. Hari buruh sering di peringati dengan melakukan demonstrasi besar-besaran untuk memberi peringatan kepada pemerintah dan pengusaha untuk bisa memanusiakan manusia yang bekerja di perusahaannya.

Saya tidak ingin berbicara banyak soal buruh, karena pada dasarnya, tidak sedikit buruh yang masih tertindas, dan belum sejahtera. Tidak sedikit yang mendapatkan upah tidak sebanding dengan resiko yang di dapatkan. 
Saya pernah lihat sebuah meme tentang buruh, yang bertuliskan secara garis besarnya seperti ini “kalian kerja setengah mati, sampai tipes. Pemilik perusahaan tinggal cari pekerja baru”. Bagaimana meme ini menggambarkan bahwa pemilik perusahaan tidak peduli dengan keadaan buruhnya. 
Tenang, saya tidak mengeneralisasi semua pemilik perusahaan dan pembisnis yang memperlakukan buruhnya seperti itu, tapi ternyata masih ada saja tindak-tindakan seperti itu yang di lakukan oleh pemilik perusahaan dan pembisnis. 
Saya selalu ingat kampanye soal pancasila untuk mencegah radikalisme, bahwa pancasila hadir untuk mencegah ideologi-ideologi radikal yang merusak keberagaman dan persatuan indonesia. Tapi kenapa pancasila tidak di kampanyekan juga sebagai ideologi untuk membela para buruh. Sila kedua pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” adalah bukti bahwa semua manusia di indonesia raya ini harus diperlakukan manusiawi, kalau bahasa kerennya memanusiakan manusia. Harus diperlakukan adil dan beradab. Saya selalu takut kalau pancasila hanya dipolitisasi untuk hal-hal yang tidak penting, seperti untuk mencegah gerakan-gerakan radikal, yang sebenarnya tidak benar-benar mengancam. Sedangkan ketika ada masalah yang begitu mengancam kesatuan dan persatuan masyarakat indonesia, yaitu ketertindasan para buruh. Tapi malah di lupakan. Ah sudahlah!
Saya yakin lahirnya gagasan sila kedua pancasila ini, adalah dari pengalaman para pendiri bangsa ketika melihat masyarakatnya, Melihat keluarganya, di injak sama penjajah, ditindas sama penjajah, di peras tanpa ampun oleh penjajah. Hati mereka sakit, nurani mereka dihancurkan. Sehingga sila kedua ini hadir. Tapi kenapa setelah lama bangsa ini berjalan, para penghuninya malah melakukan tindakan-tindakan yang dibenci para pendiri bangsa ini! Apakah mungkin karena waktu pelajaran PKn dan pancasila mereka selalu bolos?
Pada akhirnya saya ingin mengucapkan selamat hari buruh.  untuk seluruh buruh di seluruh dunia, bersatulah!

08 Ramadhan 1441 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar