Rabu, 21 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 10 : RAMADHAN ADALAH BULAN KALIBRASI

"Ramadhan bagi saya adalah bulan kalibrasi" begitu ucapan ustadz prof andi aladin dalam ceramah tarawihnya. btw, beliau adalah seorang profesor dibidang teknik di universitas muslim indonesia. jadi wajar sekali ketika kuliahnya di analogikan seperti kehidupan teknik. bahkan beliau ketika ceramah menjelaskan soal teori kalibrasi dan perhitungan nilai alat ukur. sebuah ceramah yang luar biasa. 

untuk yang tidak tau apa itu kalibrasi, saya menemukan di google artinya, makluma saya tidak menjelaskan dengan baik dan juga saya masih menganggap diri saya adalah sarjana teknik magang, belum berani saya mengucapkan diri sebagai sarjan teknik hehe. jadi kalibrasi adalah sebuah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur atau alat survey dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukur dan/atau bahan-bahan acuan tersertifikasi. nah begitulah. 

intinya kalibrasi ini untuk membuat alat ukur sesuai dengan standar ukuran yang sebenarnya sehingga tidak terjadi penunjukkan nilai yang salah. beberapa hal yang dicontohnya oleh pak prof adalah pengecek suhu itu harus dikalibrasi, "jangan sampai dicek suhu badannya 38 celcius, tapi ternyata aslinya cuma 35 celcius, sehingga orang itu tidak boleh masuk masjid. padahal yang salah alatnya karena belum dikalibrasi".

begitupula dengan bulan ramadhan ini, pesan pak prof ini adalah pesan paling keras, apalgi untuk para mahasiswa teknik yang paham dengan kalibrasi. karena alat tidak dikalibrasi, semua nilai akan salah, dan akan mendapatkan hasil yang salah pula, dan itu bisa mempengaruhi sesuatu yang lebih besar. misal saja ketika seseorang ingin membuat sesuatu, ternyata alat ukurnya belum dikalibrasi, dan memberi nilai yang salah, maka akan menimbulkan kerusakan pada alat yang dibuatnya, masih untung ketika itu tidak berdampak ke orang lain, bagaimana jika berdampak kepada orang disekelilingnya?

lalu apa standar kita untuk mengkalibrasi ketika ramadhan ini? ya tentunya nabi Muhammad. acuannya ya jelas Al-qur'an dan sunnah Nabi. karena tanpa kita sadari, kita bisa bergeser sedikit demi sedikit dari ajran yang telah diajarkan. contohnya adalah bermain curang adalah hal yang dibenci oleh Allah. tapi tanpa kita sadari kita sering melakukannya, yang paling nyata sekarang adalah orang dalam atau orang yang membayar untuk mendapat pekerjaan. bagiku itu adalah kecurangan, ketika orang berusaha dan bekerja keras dengan belajar, eh ada orang dengan gampangnya tanpa belajar bisa masuk ke suatu perusahaan. itu tentu curang. atau untuk para pelajar dan mahasiswa, yang melakukan tindakan menyontek. walaupun itu sepele, tapi itu sudah termasuk tindakan curang, dan tentunya itu dibenci oleh Allah. maka ucapan Prof Andi Aladin ini harus benar-benar dimaknai secara baik. mari mengkalibrasikan diri kita sendiri.

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 09 : TARO ADA TARO GAU DALAM SURAH AS-SHAFF

 

“kita pikir ustadz langsung masuk surga?” kata ustadz agung pada ceramah subuhnya di masjid sultan alauddin.

“oh tidak. Ustadz itu adalah orang yang sangat memungkinkan masuk neraka. Itu di tuliskan jelas dalam surah As-Shaff ayat 2 dan 3. Artinya ”wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?. (itu) sangat dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan””

Begitulah sedikit penggalan ceramah ustadz agung wirawan. Menarik sekali bagiku. Allah disini menyeru kepada mereka yang beriman, bahwa jangan mengatakan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan atau enggan dikerjakan. Ustadz agung membandingkan dengan para ustadz. Tentunya ustadz adalah represtasi dari orang beriman di masyarakat, mereka dijadikan role model masyarakat. Tapi tidak menutup kemungkinan banyak sekali yang melenceng dari arah kebaikan itu. sehingga ketika para ustadz ini berceramah “janganlah kamu mencuri” tapi ada beberapa menteri agama yang tertangkap korupsi.

Kalau orang beriman saja dibenci, apalagi orang yang tidak beriman. Makin dibenci. pertama dibenci karena tidak beriman, kedua karena mulut dan tangan berbeda yang dilakukan. Dibenci kuadrat.

Ustadz agung juga menjelaskan bahwa ada beberapa tipe ustadz, yang pertama mereka yang bisa berceramah tapi tidak bisa beramar ma’ruf nahi mungkar. Lalu ustadz yang berceramah tapi melakukan kejahatan, dan tipe terakhir adalah ustadz yang menjual ayat-ayat Allah untuk mencari pembenaran atas kesalahan yang ada.

Tipe ketiga ini adalah fakta nyata. Kita sering menemukan orang yang berpredikat ustadz menggunakan dalil-dalil sebagai pembenaran atas kelakuan jahat yang dilakukan. Saya jadi ingat konsep segitiga masyarakat miskin. Pertama, tingkat paling bahwa adalah rakyat, lalu selanjutnya militer, ketiga pemuka agama, lalu pemerintah dan paling tertinggi adalah pemodal dan pengusaha. Ketika rakyat melawan, akan dipukul oleh militer, dan selanjutnya tugas para pemuka agama untuk memberi pelajaran dan hidayah serta nasehat untuk tidak melawan pemerintah sehingga tidak terjadi kekerasan seperti itu. inilah mungkin yang dimaksudkan oleh ustadz agung. Bahwa masih banyak ustadz yang menjual Firman Allah demi kehidupannya. Kalau seorang ustadz yang katany memiliki iman yang kuat saja bisa goyah apalagi manusia-manusia biasa yang jarang bersentuhan dengan ajaran agama.

Kalau mengingat Ayat ini, saya jadi ingat ungkapan Makassar yaitu “taro ada taro gau” yang artinya adalah “perkataan dan perbuatan harus sama”. Dan yang dipertaruhkan adalah sirri’ atau harga diri. Oh cocok sekali ayat ini untuk orang-orang Makassar.

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 08 : CERAMAH TIDAK IDENTIK DENGAN KEAGAMAAN SAJA


Lagi-lagi saya mendapat ilmu yang menarik di forum ceramah sebelum tarawih. Dulu saya orang yang jarang tarawih, kalaupun “terpaksa” tarawih yaa tidak dinikmati, sehingga ceramah hanya seperti angin lalu. Tepat di malam 09 Ramadhan 1442 H/20 April 2021 M, masjid Sultan Alauddin mengundang seorang penceramah dari latar belakang kesehatan. Beliau bekerja sebagai dokter. Ceramah yang identic dengan keislaman dan keagamaan berubah seketika menjadi pembahasan soal kesehatan dan medis. (mungkin Cuma saya saja bersama otak dangkal saya yang menganggap bahwa ceramah itu identic hanya dengan keislaman dan keagamaan).

Beliau begitu banyak membahas banyak hal. Ada beberapa ucapannya yang menarik bagiku, yaitu “saya kalau lewat depan rumah sakit, saya selalu berdoa kepada Allah, agar tidak masuk kesitu. Walaupun saya dokter saya tidak mau masuk kesitu”. Pesan yang begitu dalam. Beliau juga menyangkutkan dengan soal kematian. Bahwa beliau dan mungkin hampir kebanyakan orang yang ingin mati dengan khusnul khotimah, bahkan tidak perlu masuk rumah sakit dulu.

Beliau juga memaparkan soal beberapa penelitian tentang puasa. Ada penelitian orang Australia yang membahas soal 30 hari puasa. Lalu juga ada penelitian orang jepang tentang puasa, atau lebih tepatnya tidak makan selalu kurang lebih 14 jam. Dan ditemukan hasil bahwa ketika orang puasa, sel atau apa gitu, yang nantinya dia akan memakan dirinya sendiri, sehingga memperbaiki kondisi tubuh. Dan juga dari penelitian di dapatkan hasil bahwa orang yang berpuasa akan meningkatkan daya tahan tubuh manusia itu sendiri. Menarik sekali. Dengan ini saya menarik ucapan saya bahwa ceramah masjid identic dengan pembahasan keagamaan saja.

Senin, 19 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 07 : USTADZ AHMAD TAWALLA

 Ahmad tawalla, adalah nama ustadz yang memberi ceramah tarawih malam ini. pertama kali mendengarkan namanya disebutkan oleh panitia amaliah ramadhan, langsung terkaget. nama tawalla saya sering dengar di kalangan muhammadiyah, terutama di IPM dan Pemuda Muhammadiyah. bahkan di dua ortom besar muhammadiyah ini, beberapa orang yang menyandang nama tawalla memiliki jabatan yang tinggi. bahkan sangat saya sering mendengar nama tawalla ini. sungguh menarik telinga saya

malam ini mendengar bagai al-ustadz ahmad tawalla menyampaikan isi ceramah, membuat saya kagum, walaupun diumur yang sudah tua, beliau berhasil mempengaruhi isi masjid. dengan gayanya yang tenang, pembawaan yang oke, intonasi yang keren, dia membuat seisi terfokus kepada dia, tentunya ditambahi bumbu candaanya yang lucu banget, kenapa saya bilang lucu banget, karena berhasil membuat seisi masjid bisa ketawa lebih dari 10 detik, bahkan dengan ketawa seperti terbahak-bahak, begitupula saya. tapi tak lupa juga pesan sindiran yang keren. ustadz seperti inilah yang dibutuhkan sekarang. mereka yang tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tapi berani juga menyinggung realitas sosial yang terjadi. tapi dengan ciri khas ajaran keislaman. 

isi materinya seputar kehidupan manusia, yang paling menarik ada soal pembahasan setan. beliau mengatakan bahwa setan itu sangat cerdas, bahkan kerjanya sekarang sudah online. contohnya saja ketika umat manusia yang tergoda oleh Handphone dan lalai beribadah. beliau juga menyampaikan bahwa setan adalah makhluk yang paling sabar. ketika setan tidak bisa menggoda manusia ketika dia sehat, maka setan akan datang menggoda lagi ketika sakit. ketika setan tidak berhasil menggoda anak muda maka setan akan menunggu hingga tua dan akan menggodanya lagi. tapi kalau dipikir-pikir emang sabar sekali setan ini. sungguh pantang menyerah menjalankan tugasnya yaitu mengganggu umat manusia dan dua pembahasan yang begitu menarik soal 2 penyesalan manusia. pertama soal waktu yang dilewati begitu saja dan kedua ketika manusia tidak melakukan yang terbaik semasa hidupnya. beliau mencontohkan sedekah. ketika akan dicabut nyawanya, maka orang itu berkata "izinkan saya sebentar saja untuk bersedekah".

setelah pulang dari sholat tarawih, saya bilang dalam hati, "pantas saja beberapa yang menyandang nama tawalla ini populer di muhammadiyah, salah satu orangnya saja bisa keren gini menyampaikan isi ceramahnya". yaa walaupun saya belum pernah sekalipun mendengarkan cara bicara dan isi pembicaraan ketua umum terbaru IPM yang menyandang nama tawalla atau sekjend Pemuda muhammadiyah yang juga menyandang nama tawalla. semoga sama keren dengan pendahulunya!

Minggu, 18 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 06 : BAGAIMANA CARA BERKENALAN DENGAN WANITA DENGAN BAIK DAN BENAR?

malam ini saya sampai pada kesimpulan yang berupa pertanyaan yaitu "BAGAIMANA CARA BERKENALAN DENGAN WANITA DENGAN BAIK DAN BENAR?" karena ketika saya membaca beberapa artikel yang bergentayangan di laman google, saya menemukan beberapa artikel, yang ketika saya baca, saya ucapkan "WAH SUSAH JUGA YA". jengkel bukan. bagi orang yang tidak punya kemampuan untuk berkenalan dengan wanita, saya kadang merasa marah dan jengkel dengan para lelaki yang begitu jahat dengan pasangan, sampai memukul dan menyiksanya. dalam hati berkata "brengsek. ini orang diberi pasangannya bukannya di jaga, malah disiksa. kasihani saya dong yang belum pernah dapat sekalipun". tulisan kali ini singkat, karena bagi saya walaupun singkat ini perlu perenungan yang mendalam. karena tidak semua wanita memiliki standar yang sama soal lelaki begitu juga sebalik. hahaha. tobaat nak!



Sabtu, 17 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 05 : ORANG-ORANG YANG MENJENGKELKAN!

 Sebagaimana manusia yang diberi akal dan perasaan, jengkel dengan seseorang adalah hal lumrah. apalagi ketika orang tersebut menabrak batas-batas yang sudah normal di masyarakat kita. banyak sekali orang-orang yang menurut saya menabrak batas-batas itu. dan menurutku itu menjengkelkan saja. saya akan memaparkan beberapa jenis orang yang menjengkelkan bagi saya, beserta kenapa saya begitu jengkel dengan manusia-manusia model seperti ini

Pertama, Orang yang melanggar lalu lintas tapi merasa paling benar. pernah gak kalian lagi dijalan, terus lihat orang yang melawan arah. mereka beralasan bahwa "daripada putar balik jauh lagi, mending lewat sini saja.kejadian itu sangat sering kita temukan dijalanan, apalagi jalanan yang untuk mutar arah dia harus melewati jalan yang jauh. tentu bagi sebagian orang itu menjengkelkan. tapi ada lagi yang lebih menjengkelkan, yaitu orang yang melawan arah tapi merasa benar. contohnya, orang kan biasanya kalau lawan arah, dia akan berjalan dipinggir jalan sampai ke tempat dia putar arah, tapi tidak sedikit spesies orang yang merasa benar melakukan lawan arah, bahkan sampai mengambil jalur. saya mengucapkan begini, bukan hanya karena pemikiran saya, tapi saya melihat sendiri, bahkan saya hampir bertabrakan dengan orang yang berlawanan arah. menjengkelkannya lagi kalau dia tidak merasa bersalah. cih. saya juga mengatakan ini bukan berarti saya tidak pernah melawan arah, dulu ketika kuliah, dan balik dari acara organisasi, saya selalu rutin melawan arah di ringroad barat jogja, itu juga dilakukan malam, sekitar jam 10an keatas. yaa saya akui, saya juga jengkel dengan diri saya sendiri

Kedua, orang yang menggunakan masker tidak benar. ditengah pandemi seperti ini, ada beberapa jenis manusia yang saya jengkel, mereka yang membawa masker tapi tidak menggunakannya dengan benar. contoh yang pernah saya dapatkan adalah ketika sholat tarawih. dia membawa masker, tapi ketika sholat dia lepas, dan ketika selesai dan mau pulang, dia keluarkan dan memakainya lagi. ini bagaimana konsepnya dah. jelas-jelas ruang masjid itu tertutup bahkan ada ACnya, malah di ruang tertutup dan ber-AC seperti itulah masker sangat diperlukan, karena sirkulasi udaranya kurang baik. kalau diluar ruangan kan sirkulasi udaranya bagus. hadeh. adalagi yang dia memasang masker tapi tidak benar, contohnya ketika sholat dia buka dan meletakkan didagunya. bahkan sampai sholat itu berakhir. lalu gunanya masker apa. dagu mana bisa mengeluarkan batuk sih. ada lagi yang paling aneh adalah bapak ini menggunakan masker dengan benar, tapi ketika dia batuk, dia buka dooong. ini logikanya dimana sih. masker itu kan untuk mencegah virus tersebar melalui batuk, ini malah dibuka. sungguh kehabisan kata-kata saya melihat fenomena itu.

Ketiga, tentu yang paling menjengkelkan adalah orang yang tidak make masker. terlepas dari anda percaya atau tidak, menggunakan masker adalah bukti penghargaan kalian pada para tenaga kesehatan. masa sebegitu gabutnya tenaga kesehatan sampai pura-pura sibuk karena covid. dibayar berapa sih tenaga medis sampai rela-rela menggunakan pakaian astronot. terlepas dari kalian percaya atau tidak, mau yakin itu adalah konspirasi. menghargai mereka adalah bentu kepedulian dan kemanusiaan. dan efek samping dari yang katany konspirasi ini adalah, penganiayaan terhadap petugas kesehatan yang viral di palembang beberapa waktu lalu. bagiku itulah efek sampingnya. orang sekarang merasa bahwa orang-orang kesehatan sedang mempermainkan ke mereka sehingga kepercayaan itu mengurang sedikit demi sedikit.

ah sungguh menjengkelkan

Kamis, 15 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 04 : SUNGGUH MENYEDIHKANNYA KITA!

 Sungguh menyedihkan. itulah kalimat pembuka tulisan ini.

saya baru saja balik dari sholat jum'at ketika menulis tulisan ini, dalam perjalanan pulang saya menemui begitu banyak pengemis yang meminta-minta. saya tidak tau ini hanya terjadi di kota makassar atau di kota lain juga. tapi kalau boleh membandingkan, keadaan ini tidak terjadi di jogja, tempat saya menuntut ilmu. tidak hanya bulan ramadhan, berbulan-bulan sudah saya di makassar, dan setiap jum'at selalu saja ada pengemis yang menunggu di depan pintu keluar masjid ataupun menunggu di gerbang utama masjid. 

saya tidak terlalu paham dengan cara pikir para pengemis, tapi kalau diizinkan untuk menganalisis, saya yakin mereka percaya bahwa orang yang datang ke mesjid adalah orang baik, dan orang baik akan selalu membantu orang lain yang kesusahan. dan juga orang yang habis keluar dari masjid setidaknya hatinya telah disucikan, sehingga mengeluarkan uang lima puluh ribupun sangat ringan baginya. mungkin seperti itu cara pikirnya, walaupun itu cuma analisa dan ilmu duga-duga saya. 

dilain sisi kita yang ingin memberi atau membantu selalu dibenturkan oleh banyak masalah lain. pertama, berita soal para pengemis yang kaya raya. bahkan ada yang pernah bilang kalau dia pernah liat seorang pengemis pulang menggunakan mobil. atau ada juga yang bilang kalau ada keluarga pengemis yang punya rumah mewah. mari kita berandai-andai :

misalnya, dalam satu masjid berisi 300 orang, dan setiap orang dalam masjid akan memberikan 1.000 rupiah uangnya untuk si pengemis, makan ketika 1.000 dikali 300 orang, jumlahnya adalah 300.000 rupiah. itu sangat banyak. apalagi dia hanya duduk tidak sampai satu jam disitu. belum lagi ketika dia meminta-minta di lampu merah. bayangkan saja bila semua pengendara motor yang berhenti di lampu merah memberikan uang 1.000 rupiah saja, dan dari jam 8 pagi sampai 5 sore ada sekitar 2.000 pengendara. maka bisa dikalikan 1.000 rupiah dengan 2.000 orang maka dapatnya total 2.000.000 rupiah. itu sangat banyak sekali. kalau seperti itu, hanya butuh 2 hari untuk menyentuh angka UMK Kota Makassar.

masalah kedua adalah soal aturan didenda apabila kita memberi uang pada pengemis. pembuat aturan beralasan bahwa lebih baik memberikan kepada lembaga yang lebih jelas seperti lembaga zakat, panti asuhan ataupun lembaga sosial lainnya yang mengurusi anak jalanan ataupun orang kurang mampu.

dari dua masalah itu saja sudah menimbulkan dilema di hati masyarakat. mereka ingin membantu tapi takut didenda. mereka ingin membantu tapi kok tidak tepat sasaran. ini menjadi menyedihkan ketika negara meminta para masyarakatnya untuk tidak memberikan uang, tapi mereka tidak bisa menertibkan orang-orang itu. menertibkan bagi saya bukan mengusirnya dan sudah. tapi memindahkan mereka ke tempat yang lebih jelas, kerjaan yang lebih jelas. saya jadi ingat ceramah tarawih 2 hari lalu, yang mengatakan kalau semua itu ada sebabnya. pengemispun seperti itu, maka sebab itulah yang harus negera cari solusinya. 

belum pernah ada solusi yang jelas soal anak jalanan, para pengemis dan lain sebagainya, ketika pemerintah meminta untuk pindah, mereka tidak memberi solusi yang jelas. ditambah syarat kartu prakerja yang lumayan menyusahkan orang miskin dan anak jalanan. ada tes segala macamnya. bagaimana mereka mau tes ketika waktu mereka kecil saja mereka tidak mengeyam pendidikan. saya baru baca di internet bahwa tes yang diberikan adalah berupa tes matematika, pengenalan instruksi dan pemahaman bacaan non sastra. mereka bisa membaca atau tidak saja belum diketahui kok.

dan satu lagi sungguh menyedihkannya diriku ini yang hanya bisa menulis tulisan ini dan tidak bisa melakukan hal yang bisa memberi dampak baik bagi kehidupan masyarakat dan bangsa. cih!

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 03 : PASAR 'PAMER KEKAYAAN' ADALAH CIPTAAN PARA KREATOR ITU SENDIRI


Saya baru saja menonton video podcastnya close the door, yang membahas soal video ade Armando yang sedang membicarakan masalah artis yang suka memamerkan kekayaan. Pembahasan om deddy sangat menarik bagi saya, karena penasaran dengan videonya bapak ade Armando, saya meluncurkan ke video beliau yang ada didalam channel cokro TV. Pembahasan pak ade Armando juga bagi saya sangat menarik sekali.

Dalam video om deddy, beliau mengatakan bahwa kenapa atta dkk masih saja membuat konten yang terlihat seperti memamerkan kekayaan, karena ada pasarnya, ada penontonnya. Sehingga wajar ketika atta dkk masih dan mungkin akan terus membuat konten seperti itu. Tapi apakah benar akan terus seperti itu?

Bukankah pasar itu dibuat ya? Bukan tiba-tiba datang. Kenapa saya bilang begini, karena youtube Indonesia pada awal-awalnya sampai menuju keemasan seperti sekarang bukanlah pasar pameran kemewahan. Mereka lahir dari konten-konten yang nyata dan berisi. Kalaupun ada yang tidak berisi, sangat sangat sangat jarang ditemukan para konten creator yang memamerkan kemewahan, ya tidak berisi aja gitu. Saya adalah penikmat youtube yang aktif. Bahkan sebelum bermunculannya atta, andre dan lain-lainnya. Youtube masih berisi orang-orang seperti bayu skak, andovi, reza arap, aulion, chandraliow, raditya dika. Bahkan sempat viral youtubenya laurentius rando dengan draw my lifenya. Dan juga konten-konten mailtimenya, yang bukan memamerkan kekayaan malah dikasih barang sama para fansnya.

Salah satu tokoh yang memperkenalkan model pamer kekayaan ya gen halilintar, terutama saih halilintar. Benar gak sih namanya, pokoknya yang botak itu. Ya walaupun visualnya memang bagus menurutku kala itu. Dari situlah pasar itu dibuat. Hingga menjamurnya pasar pamer kemewahan ini. Saya jadi ingat salah satu materi dzawin dalam ajang suci 4, dia menyebutkan bahwa santri itu di didik dengan konsep, dipaksa, terpaksa, terbiasa, lalu luar biasa. Tapi kalau dzawin berbeda, dia dipaksa, terpaksa, gak bisa-bisa.

Beginilah kita hari ini, ketika om deddy menyebutkan bahwa mereka melakukan karena ada pasarnya, yaa juga karena para konten creator inilah yang menumbuh suburkan pasar ini. Kalau emang punya niat untuk membuat pasar yang lebih edukasi, yaa dikurang-kurangi atau dihapus sekalian. Tidak perlu juga seserius om deddy yang ngobrol dengan politikus A, atau mentri B. seperti konten MLI aja sudah sangat mendidik. Contohnya konten pemuda tersesat. Itu kalau dilihat sekilas seperti konten bercandaan aja, malah terkesan mempermainkan agama. Bagusnya adalah ustadznya yaitu habib husein ja’far yang membawakannya dengan baik. Semua pertanyaan yang muncul pasti ngaco, dijawab sama habib pun ngaco tapi diakhir jawabannya selalu ada jawaban yang benar dan relevan. Bahkan banyak sekali sejarah yang diceritakan oleh habib. Kalau bagi saya bukan karena adanya pasar, tapi karena para konten creator saja yang tidak mau membuat pasar yang baru. Tapi kana da pasar edukasi? Emang ada tapi apakah laku? Tidak laku. Karena pasar yang seperti punya atta lebih laku. Indomart dan alfamart akan tetap menjadi pilihan orang membeli daripada kios-kios kelontongan. Pertama karena kios kelontongan harganya biasanya lebih mahal sedikit, kedua karena indomart dan alfamart barang-barangnya lebih lengkap. Begitulah konsep pasar bagiku. Kalau ingin membuat pasar baru, ya sungguhnya secara serius.

Tapi kalau konten kreatornya batasnya Cuma segitu, dan tidak bisa membuat konten yang berisi dan hanya bisa memamerkan kekayaan, ya mau bagaimana lagi yaa, di paksa juga susah. sebelum ditutup tulisan ini, coba tonton video di channel froyonion yang berjudul "Akhir dari VNGNC | Froyonion meets #WTFINDOMANABANG". disini VNGNC membahas soal dunia per-youtube-an yang menarik. 

kalau boleh memperbaiki ucapan om deddy, mungkin memang kreator tidak salah, tapi mereka yang bertanggung jawab atas terciptanya pasar itu. dan juga para netijenlah yang memberi umur panjang pada pasar itu sendiri. selamat menikmati pasar yang indah ini

Selasa, 13 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 02 : PERCAKAPAN PARA SETAN KETIKA AKAN DIRANTAI

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa "Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu" (HR. Bukhari - Muslim). pada kenyataannya memang setan dibelenggu oleh Allah SWT, tapi manusia tidak. manusia adalah wadah yang sangat sering digunakan setan untuk menyebarkan paham keburukannya. seperti ibarat yang meyebarkan sporanya, begitupula dengan setan yang menyebar 'sporanya' berupa ajaran keburukan dan kejahatan kepada tubuh dan jiwa manusia. sehingga ketika setan tidak berada disamping manusia tersebut, kejahatan, keburukan dan kemaksiatan masih saja terjadi walaupun sudah terbelenggu. maka adanya ramadhan ini adalah langkah yang baik bagi manusia untuk melarang dirinya sendiri jatuh terlalu jauh dalam palung keburukan. seperti yang saya tuliskan dalam prolog "ramadhan Menulis" bahwa manfaat ibadah puasa adalah sebagai alarm bagi kita umat manusia, akan kejamnya hawa nafsu apabila tidak terkendali. harta, tahta dan wanita bagi para pria, begitupula sebaliknya, harta, tahta dan pria bagi wanita. ditambah lagi ketika bulan ramadhan pembatasan akan makan minum juga alarm bagi kita untuk mengendalikan hawa nafsu.


kembali lagi, setan memang dibelenggu, tapi wadahnya tidak dibelenggu. pada dasarnya manusia adalah wadah, dia bisa diisi oleh ajaran kebaikan dan kebenaran, tapi sangat bisa juga diisi oleh ajaran keburukan dan kejahatan serta kemaksiatan. jadi jangan heran ketika manusia di bulan ramadhan masih bermaksiat sedangkan dalang kemaksiatan saja dibelenggu dan dirantai. bayangkan saja bagaimana setan begitu santai ketika akan dirantai, terjadi percakapan ketika akan masuk bulan ramadhan :
Setan 1 :bos, kok santai sekali, kita akan dirantai selama 30 hari loh
Setan 2 : iya bos. kalau kita dirantai, bagaimana kita melakukan kerjaan kita
si Raja setan hanya tertawa keras
setan 1 dan setan 2 bingung terhadap ekspresi sang raja. 
Raja Setan : kalian tidak perlu cemas
Setan 1 : kenapa gitu bos?
Raja Setan :buat apalagi kita mengerjakan kerjaan kita, kalau manusia tanpa digoda saja mereka sudah melakukan kemungkaran. lihat saja 30 hari kedepan, masih banyak sekali manusia yang melakukan keburukan dan kejahatan. karena wadah mereka yang sudah terisi oleh ajaran keburukan dan hati mereka yang terlalu lemah
Setan 1 :oh begitu ya bos?
datanglah Setan 3. setan 3 ini sudah lama bekerja untuk raja setan.
Setan 3 : santai aja boy. lu sih masih anak baru. gua aja santai gini kok
akhirnya setan 1 dan setan 2 paham dan tertawa terbahak-bahak. mereka berdua akhirnya tidak takut lagi dirantai.
ah percakapan yang sangat imajinatif sekali dari saya. semoga tidak terjadi seperti itu. kuatkanlah hati kita semua, dan semoga Tuhan memberkahi kita semua!

Senin, 12 April 2021

RAMADHAN MENULIS 2. EPS 01 : MOP. SEBUAH TRADISI ANAK PAPUA YANG HARUS TERUS DILAKUKAN


Saya sebenarnya tidak begitu tau apa arti dari mop, tapi secara pengalaman MOP ini seperti orang yang cerita hal lucu, hampir sama dengan stand up comedy, yang membedakan adalah bentuknya, yangmana MOP kebanyakan adalah full Fiksi, sedangkan Stand up comedy lebih kepada kenyataan, tapi ditambah bumbu-bumbu fiksi agar lebih lucu dan menghibur.


Ketika saya masih SMP, MOP seperti hal rutin yang dilakukan. Walaupun bukan saya pelakunya, saya Cuma pendengar. Teman saya, selalu menjadi pelaku utama. Setiap beliau datang, atau kita lagi kumpul-kumpul, pasti ada yang nyetuk “ari, MOP dulu kah”. Dan keluarlah MOP-MOP lucu beliau. Saya tidak tau apakah MOP bisa relate dengan masyarakat jawa dan kebaratnya lagi. Mungkin bisa lucu, ketika seseorang mendengar logatnya, tapi belum tentu dengan ceritanya. Karena memahami sebuah cerita tanpa kita tahu keadaan sebenarnya itu menjadi sangat susah.

Saya senang mendengarkan dan menonton stand up comedy, dari situlah saya paham bahwa konsep berkomedi yang paling baik adalah bercerita tentang sesuatu yang dekat dengan kita, atau kalau tidak berdekatan dengan kehidupan pendengar, si pelaku komedi harus membungkus komedinya dengan baik agar tersampaikan dan lucu. Salah satu comedian atau stand up comedian yang bagi saya handal adalah Abdur Arsyad, sebagai stand up comedy dari NTT, dia sering sekali membawakan cerita kehidupan masyarakat NTT kepada Penonton yang notabene kala itu (ketika kompetisi) kebanyakan adalah masyarakat Jakarta dan jawa. Tapi caranya dalam membungkus cerita yang ciamik dan menarik membuat penonton merasa dekat bahkan hadir dalam kehidupan abdur tersebut.

MOP yang identic dengan papua, tentunya menggunakan pendekatan cerita yang sangat dekat dengan masyarakat papua itu sendiri. Dulu waktu masih kecil, saya merasa bahwa MOP hanya sekedar cerita lucu-lucuan saja, tapi makin kesini, saya yakin bahwa MOP bukan hanya lucu-lucuan tapi berisi kritik tentang kehidupan masyarakat papua.

Saya punya beberapa MOP, maksudnya bukan buatan sendiri, tapi saya mendengarnya, mungkin sudah banyak juga yang mendengarkan karena sudah di parodikan dalam video, seperti ini:

 

Jadi ada anak satu ini, namanya Petrus. de kuliah di jawa. De pu teman-teman semua kalau pergi kuliah, naik mobil. Karena petrus juga mau, akhirnya de telpon de pu bapa di kampung,

Petrus : bapa

Bapa : ada apa anak ?

Petrus : ini sa pu teman-teman kalo pergi kuliah, ada yang naik kuda, ada yang naik kijang.

Bapak : ah iyo kah?

Petrus : iyo bapa

Bapa : tenang saja anak, nanti bapa kirim babi buat ko.

 

Lanjut MOP kedua

 

Jadi 3 pace dong lagi nongkrong di pinggir pante. Dong ada bicara soal foto, karena ada pace dari biak ini abis foto. Lalu dong baku banding-bandingkan antar foto daerah-daerah

Pace Biak : wee, tadi sa habis foto ya

Pace Wamena : oh iyo kah? mantap ee

Pace biak : sa kasih tau kam e, kalau di biak foto itu, “hari ini foto, besok baru jadi”

Mendengar itu, pace sorong tra mo kalah

Pace sorong :ah itu biasa. Kalau di sorong toh, “hari ini foto, hari ini jadi”

Mendengar pace sorong, pace wamena satu ini de ganas, baru de balas

Pace Wamena : aah itu juga biasa yaa. Kalau di wamena toh, “hari ini jadi, besok baru foto”

 

*perbedaan nama dan daerah, saya sesuaikan dengan ingatan saya, kalau ada pembuat cerita yang membaca ini dan saya salah menggunakan nama atau daerah, mohon dimaafkan

 

Sepertinya tidak lucu kalau sekedar dituliskan. Maafkan saya.  Tapi dalam cerita-cerita diatas ada pesan yang ingin disampaikan oleh si pencerita.

Yang Pertama tentunya pembangunan yang tidak merata di papua. Sampai hari ini kita masih bisa melihat bagaimana pembangunan di pulau berbentuk burung ini masih tertinggal masalah pembangunan. Sebenarnya bukan hanya di papua, tapi saya ingin memfokuskan ke papua dulu. Bayangkan saja, ditengah pandemic seperti ini, banyak sekali yang harus sekolah online. Sedangkan di daerah papua, apalagi yang tinggal dipegunungan belum mendapatkan sinyal. Bagaimana mereka mau belajar. Terbukti dari cerita bapak saya, yang banyak mahasiswanya tidak bisa kuliah karena kembali ke kampung halamannya di gunung, sedangkan disana sinyal susah, atau bahkan mungkin saja tower jaringan tidak ada disana.

Yang kedua, dari pembangunan yang tidak merata ini, akibat yang bermunculan banyak sekali salah satunya yaa pendidikan dan pengetahuan yang tidak merata juga. Bahkan anak SD saja tau, bahwa kita harus foto dulu, baru bisa jadi. Tapi pace wamena dalam mop diatas malah kebalikannya. Cerita diatas hanyalah fiksi, tapi berisi kritik yang mendalam, bahwa di wamena pendidikan belum masuk dengan baik. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mop “3 pace berbicara soal foto”, disesuaikan dengan tingkat kemajuan daerahnya. Sebenarnya saya tidak terlalu ingat antara biak dan sorong mana yang lebih maju, atau mungkin malah bukan daerah itu, tapi saya gunakan saja biak dan sorong, dan yang saya paling ingat adalah daerah wamena. Karena kala itu (atau masih sampai saat ini) wamena selalu mendapat posisi paling tertinggal dalam hal kemajuan dan pengetahuan. Sekali saya tegaskan itu cerita fiksi yang saya dengarkan dari orang lain. Tapi itu penuh dengan kritik keras bagi pembangunan Negara Indonesia ini.

Seolah-olah si pencerita ingin menyampaikan bahwa “kok bisa ada orang yang berpikir seperti pace wamena ini ditengah pembangunan yang terus berjalan seperti ini? Kok bisa ada orang yang berpikir seperti pace wamena ini ditengah derasnya era globalisasi?

Pada akhirnya MOP sebagai sebuah kebiasaan anak-anak papua harus terus dilakukan. MOP harus terus diceritakan diantara kerumunan orang berkumpul, diantara bapak-bapak yang lagi jaga malam, dan dimanapun. Karena MOP bukan hanya berisi lucu-lucuan, tapi berisi banyak gagasan akan kehidupan masyarakat papua.

MOP harus terus dilestarikan bahkan kalau bisa di-nasional-kan bagusnya lagi di-dunia-kan, agar suara-suara minor yang jarang didengar, bisa didengar, diperhatikan dan diambil tindakan, tapi jangan melalui pendekatan militer dong~

Bagi saya yang hanya lahir, dan besar selama 15 tahun di papua, saya selalu berharap agar papua selalu baik-baik saja, damai, sejahtera, dan mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Dan segera bisa pulang ke sana lagi. Hehe

tulisan ini pernah di upload juga di website Pucukmera.id

Minggu, 11 April 2021

PROLOG : RAMADHAN YANG TIDAK BENAR-BENAR DITUNGGU! (RAMADHAN MENULIS JILID 2)

 

Apakah kita benar-benar menanti Ramadhan? Benarkah kita senang Ramadhan datang? Seharusnya seperti itu. tapi tunggu dulu!

Kita tidak benar-benar menunggu kedatangan Ramadhan. Kita tidak benar-benar senang kedatangan Ramadhan. Kita tidak benar-benar Bahagia bertemu Ramadhan. Tidak perlu menyangkalnya, kita hanya bahagia dengan euforianya, kita hanya senang dengan ritual keagamaannya yang meriah. Kita hanya senang dengan pertemuan bersama orang yang dicintai ketika akan Lebaran. Walaupun ada aja beberapa orang yang senang secara utuh dengan kehadiran tamu yang mulia untuk umat beragama islam.



Saya baru saja membaca tafsir karya Ahmad Mushthafa Al-Maraghi dengan Judul Tafsir Al-Maraghi. Baru kali ini saya membaca tafsir Al-Quran, dan didalam buku tersebut banyak sekali pembahasan yang menarik perhatian saya. Tapi karena ini membahas soal Bulan Ramadhan dan Ibadah Puasa, maka saya membuka Tafsir Surah Al-Baqarah 183 -185. Yang membahas soal Ibadah Puasa. Bahkan banyak sekali penjelasan seperti seputar sejarah budaya puasa. Ternyata puasa ini sudah dikenal jauh ketika jaman mesir kuno, orang-orang yang hidup di jaman mesir kuno sudah membiasakan diri untuk menahan hawa nafsunya, dan juga berhasil menyebar sampai ke yunani dan romawi.

Bahkan dalam beberapa tafsir ini berisikan soal bagaimana manfaat dan rahasia diwajibkannya ibadah puasa ini. puasa bagi kebanyakan orang adalah suatu ibadah yang berat, tidak bisa makan dan minum di pagi sampai sore, padahal waktu-waktu itulah waktu dimana manusia menghabiskan energinya dengan mencari nafkah, berbeda dengan penggangguran yang menghabiskan energinya dengan mencari lowongan kerja di internet. Lanjut. Juga bagi mereka yang sudah beristri atau bersuami, kehidupan berumah tangga, seperti hubungan suami istri menjadi terbatasi. Makna dari semua ini adalah melatih mental seorang manusia untuk bisa menahan diri dari segala godaan duniawi. Ketika mental manusia sudah naik tingkat, maka kehidupannya pun gampang diatur oleh dirinya sendiri.

Sebuah hadits Shahih menyebutkan bahwa “Puasa itu adalah sebagian dari sabar”. Tentu sangat benar sekali. Manusia yang bahkan tidak bisa mengendalikan sabarnya tidak akan pernah menang melawan godaan hawa nafsunya. Di seri-seri yang akan datang saya ingin membahas soal kekuatan Sabar dan surah Al-Baqarah : 45.

Bahkan ketika jaman dulu, kaum watsani meyakini bahwa puasa adalah ibadah untuk menangkal murka dari pada dewa. Mereka percaya bahwa dewa akan mengabulkan permintaanya apabila mereka menyiksa, membunuh dan meniadakan nafsu syahwatnya.

La’allakum tattaqun” agar kamu bertakwa. Ada beberapa sisi yang membuat puasa menjadi jalan paling dekat untuk sampai pada ketaqwaan pada Allah SWT.

Pertama, dengan puasa kita melatih untuk selalu takut akan hadirnya Allah dimanapun kita berada dan bersembunyi. Sebab ketika puasa tidak ada satu orangpun yang berhak menjadi pengawas kecuali Allah SWT. Seseorang bisa saja mengatakan dia masih berpuasa, tapi ternyata dia sudah makan, sudah minum bahkan sudah berhubungan badan dengan istri/suaminya beberapa jam yang lalu. Manusia bisa dikelabui, Tapi Tuhan yaitu Allah SWT tidak bisa,  sepintar dan secerdas apapun manusia itu. manusia yang sudah sampai pada tahap berhasil meninggalkan keinginan duniawi ketika ramadhan seperti makanan enak, minuman segar, bahkan pasangan yang menggoda, sudah membudayakan ketaqwaan kepada sang pecipta. Dan tentunya budaya ini menghasilkan Rasa malu kepada Allah yang tanpa henti mengawasi segala tindak tanduk manusia di dunia.

Bagi siapapun yang memiliki rasa malu kepada Tuhannya, maka tindakan-tindakan seperti penipuan, kekerasan, kerusakan, korupsi, main curang, dan segala tindak kemungkaran akan ditinggalkan secara total. tapi apabila dia melakukan kemunkaran tersebut, maka dia akan langsung memohon ampun dan bertobat. Kejadian ini tertuliskan dengan jelas dalam Firman Allah Surah Al-A’raf : 201, yang artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, merekapun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (Al-A’raf : 201)

Kedua, Puasa menurunkan ketegangan dalam masalah nafsu syahwat. Dalam buku tafsir ini dijelaskan bahwa maksud dari menurunkan dan menangkal ketegangan ini  adalah menjaga kemaluan, sehingga mengurangi keinginan untuk bersetubuh dengan lawan jenis.

Ketiga, Puasa tentunya mengingatkan kita kepada orang-orang miskin yang susah makan, orang-orang fakir yang hanya bisa makan 2 hari sekali. Sehingga timbul rasa cinta, kasih dan sayang kepada sesama manusia, yang bentuk praksisnya adalah berinfak, bersodaqoh dan berzakat.

Keempat, puasa membuktikan bahwa semua manusia itu sama. Tidak ada satupun yang membedakan, apalagi hanya karena status sosial manusia. Bapak jokowi sebagai presiden tetap  harus puasa dari adzan subuh berbunyi sampai dengan adzan magrib berbunyi sama pula seperti para orang jalanan yang harus tidur di bawah kolong jembatan, mereka diwajibkan untuk puasa penuh juga. Jangan hanya karena orang-orang dengan status sosial tinggi bisa mendahului buka puasanya.

Kelima, Puasa menimbulkan keteraturan, yang termanifestasi dari kapan sahur, kapan harus berhenti sahur, dan kapan waktunya berbuka. Tidak ada yang boleh mendahului waktu berbuka dan tidak ada yang boleh melebihi batas untuk sahur.

Keenam, Puasa adalah langkah baik untuk membersih organ tubuh dan zat atau bahkan kotoran yang ada di dalam tubuh. Dia sebagai sarana yang baik untuk membersihkan raga manusia, dan itu diakui oleh banyak ilmuan dunia.

Setelah begitu banyak hal yang tertuliskan, coba kita renungkan ulang kembali. Apakah kita sudah benar-benar menunggu kedatangan ramadhan atau hanya sekedar menunggu euforianya yang meriah?

banyak orang yang berubah beriman ketika bulan ramadhan, tapi kembali lagi menjadi dirinya yang melakukan kemunkaran dan dosa setelah ramadhan. Saya tidak bilang, saya bukan orang seperti itu. selama 25 tahun saya hidup, sayapun orang brengsek yang melakukan itu, bahkan di bulan ramadhan, saya masih sempet melakukan keburukan dan dosa. Maka saya mengajak diri saya sendiri dan kawan-kawan sekalian untuk menyambut ramadhan dengan hati yang benar-benar utuh, dengan tujuan yang benar-benar mulia. Menyambut ramadhan dengan alasan euforianya pun tidak apa-apa selama itu adalah jalan menuju ketaqwaan, jangan sampai menjadi tujuan. Seperti percakapan Mas basar, mas Kabul dan pak tarya di meja makan kala itu. mereka meyakini bahwa syariat adalah jalan bukan Tujuan dari beragamaanya seorang manusia. Karena toh tujuan Nabi Muhammad di utus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Begitu kesimpulan diskusi ringan mereka bertiga di meja makan selepas sholat jum’at. (dikutip dari novel karya Ahmad Tohari, yang judulnya Orang-orang proyek).

MARHABAN YA RAMADHAN

Minggu, 28 Maret 2021

CORET-CORET SETELAH MUSYDA : PROLOG SEKALIGUS EPILOG~


Sebenarnya apa yang membedakan antara mahasiswa dan para pejabat? Jawabannya gampang. Kelakuan dan masa depannya.

Beberapa waktu lalu kita dilihatkan dengan tindakan pemblokiran internet yang terjadi di papua. Pemerintah mengatakan bahwa pemblokiran ini adalah bentuk kewaspadaan akan terjadinya kerusuhan lebih parah ketika informasi itu tersebar kemana-mana. Katanya ini sangat sensitif. Atau tulisan-tulisan yang diturunkan karena menyerang kepentingan pemerintahan. Atau para wartawan yang diserang karena melakukan peliputan demonstrasi besar-besaran beberapa waktu lalu. Tentunya tindakan-tindakan diatas dilatar belakangi oleh keinginan menjaga keamaan dan situasi agar tetap kondusif, padahal sebenarnya “ada sesuatu yang bisa tergoyang apabila tindakan itu tetap dilanjutkan”. Contonya, bila para wartawan itu tidak diserang, maka mungkin saja bisa mencoreng nama “para penyerang” karena melakukan kekerasan. Atau apabila pemblokiran itu tidak dilakukan, akan membuat kestabilan indonesia terganggu, atau apabila tulisan penuh kritik itu tidak diturunkan, bisa menurunkan elektabilitas para pemimpin.

Dan mahasiswa pada hari itu berdiri paling depan menantang pemblokiran di papua. Banyak mahasiswa yang berpendapat bahwa “pemblokiran ini sangat berlebihan, pemerintah harusnya melakukan pencegahan melalui edukasi dalam memilih informasi dan berita.”. juga di kasus menolak penyerangan terhadap wartawan, mahasiswa lagi lagi berpendapat bahwa “penyerangan terhadap wartawan juga sangat parah padahal pers dan jurnalistik adalah pilar keempat demokrasi kok dikebiri dengan menyerangnya”., atau mengutuk tindakan penurunan tulisan penuh kritik, kalau yang ini sudah pasti semua mahasiswa menolaknya, mau dia yang aktifis ataupun pasifis

Beberapa hari lalu, tulisan saya yang tidak seberapa pentingnya, bahkan terlalu sampah untuk dikatakan tulisan, minta untuk di-up nanti atau bahasa halusnya di-take down dulu, tunggu suasana membaik dan kondusif. Alasannya satu, karena terlalu sensitif, dan bisa mengganggu “kepentingan”. Setelah saya menurunkan tulisan saya, saya teringat buku yang saya baca, bukunya ross tapsell tentang kuasa media, bukunya sahrul mauludi yang berjudul socrates cafe, bukunya nasihin masha berjudul jungkir balik pers, kumpulan tulisan berjudul orde media, saya jadi merasa seperti seorang wartawan. Dalam hati “wah keren juga yaa, tulisan saya minta diturunin karena mengganggu sesuatu. Baru kali ini sebuah blog abal-abal menganggu keadaan. Saya merasa menjadi widji thukul yang dikejar-kejar karena puisinya, saya merasa seperti udin yang mati karena menulis sesuatu yang benar. Saya merasa menjadi dandy laksono yang menulis, saya merasa seperti mochtar lubis  bersama korannya yaitu Harian Indonesia Raya, Yang memilih dipenjara dan media ditutup daripada terjebak pada politik pemberitaan yang mengembik. Hahaa, tapi nampaknya perasaan saya itu berlebihan sekali”

Saya paham kalau ini masalah politik, tapi apakah bijak bila tulisan sampah seperti itu minta diturunin. Saya takutnya mereka tidak mengkaji secara mendalam isi tulisan saya. Jelas-jelas tidak ada yang menyudutkan masing-masing pihak “yang memiliki kepentingan”, kecuali mungkin para DPD yang baru lengser. Terkhusus lagi dalam tulisan itu saya menyebutkan nama mas ayatullah sebagai orang SPM dan mas imam sebagai orang hikmah yang bagi saya bekerja kurang maksimal. Tapi tunggu dulu, apakah tulisan saya pantas untuk dikaji ulang?, ternyata tidak. Sudah saya bilang tulisan itu terlalu sampah untuk di kaji kembali. saya berharap tindakan meminta menurunkan tulisan ini tidak terjadi nanti dikemudian hari ya. 

Yang harus kalian tau, ketika musyda yang lalu, saya tembus formatur dan tidak masuk struktur, itu bukan karena saya tidak suka dengan cara bermain dan berpolitik teman koalisi, tapi karena saya tidak suka dengan cara bermain dan berpolitik teman sendiri.

Pada akhirnya, selamat kepada saudara Akmal Ahsan si Calon magister yang luar biasa. Semoga bisa mengarungi lautan DIY selama dua tahun kedepan dengan baik begitu pula dengan jajarannya. Pesan saya Cuma satu untuk mas akmal, “suruh abie lulus. Kasian dia belum lulus, kasian harus mondar-mandir ke lab hanya untuk menuntaskan skripsinya. Kasihan juga calon istrinya, sudah gelisah menanti”.

mungkin salah saya juga yaa nulis-nulis soal musyda ini, bahkan ada kawan yang bertanya "sejujurnya aku juga lagi nyari sih alesanmu bikin ginian apaa wkwkwk". tapi setidaknya dari tulisan itu saya beberapa detik sempet merasa menjadi mochtar lubis, walaupun habis itu langsung bertobat. haha

dengan ini saya menurunkan semua tulisan saya yang berjudul SEBUAH GORESAN MENYONGSONG MUSYDA  dan saya naikkan tulisan ini dengan judul CORET-CORET SETELAH MUSYDA : PROLOG SEKALIGUS EPILOG.