Senin, 16 Desember 2024

Bumi dan Langit - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku lahir

berpijak pada bumi

lalu berjalan mengelilingi

mencoba terus mencari

kehidupan yang kuinginkai


aku lahir

berpijak pada bumi

lalu diberi kursi

nyaman sekali

penuh harta yang kusenangi


aku lalu terbang ke langit

menikmati tingginya

mendapatkan senangnya

dan merampas semuanya


mereka yang rendah di bawah

tidak boleh menantangku yang diatas

aku berhak menghukum kalian semua

atas perlawanan

atas pemberontakan

atas pembangkangan


aku berhak menghukum kalian semua

memberi ketakutan

memenjara kalian

memukuli muka kalian

menghilangkan jasad dan jiwa kalian


kalian tidak boleh protes

itu saja 

kalau kalian protes

makan akan aku kirimkan, ketundukan


tiba-tiba aku dilempat dari langit

bumi terus mencoba memelukku

menarikku kencang

ingin membawaku kembali

sadar pada tempatku berasal


aku tidak mau

aku ingin hidup indah di langit

dengan harta

dengan tahta

dengan wanita


sialnya langit tidak mau menerimaku

dan brengseknya bumipun begitu

dia menarikku 

bukan mengharap aku kembali

tapi menghantamku jatuh ke tanah

supaya tahu sakitnya, diinjak sampai mampus!


@fahmieljor

Yogyakarta, 21 Maret 2019

Senin, 09 Desember 2024

Hujan Nona! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku menikmatimu nona

Dalam hujan yang tak berhenti menyirami

Tapi kau mengacuhkanku dingin

Dingin sedingin hujan yang terus membasahi

 

Aku ada nona

Ketika sakit itu begitu perih menusukmu


@fahmieljor

Yogyakarta, 17 Maret 2019



Senin, 02 Desember 2024

Kubalas Saja - [Merayakan Ibadah Puisi]

Kamu cantik nona

Dan aku ingin memilikimu

Tapi orang disampingku tidak terima dan berkata “bangun, kau sedang bermimpi di siang bolong”

Ku balas saja “ya memang, aku sedang bermimpi di siang bolong”

 

Kamu manis nona

Dan aku ingin memilikimu

Tapi orang di sampingku tersenyum sinis dan berkata “seperti punuk merindukan bulan”

Kubalas saja “yaa memang, aku punuk yang merindukan bulan”

Kamu sempurna nona

Dan aku ingin memilikimu

Tapi orang di sampingku tertawa dan berkata “kau jomblo yang menginginkan pevita”

Kubalas saja “ya memang aku jomblo. Tapi aku tak menginginkan pevita”

Yang aku inginkan hanya dirimu nona!


@fahmieljor

Yogyakarta,09 Maret 2019

Kamis, 28 November 2024

Ruang Aman Untuk Semua

Baru ngikutin kasus pelecehan seksual di kampus ternama, ter-top, ter-mantap di Indonesia Timur, dan warbyasa juga kasusnya dan akibat selanjutnya. Dari kasus, lalu viral, mahasiswa-mahasiswa pada demo, pembakaran dan perusakan fasilitas kampus pun tak terelakkan, dan berujung aktivitas "sterilisasi" kampus dengan surat edaran. Mantaaap kampus. 

Penjahat kok dilindungi sih? Kalau mau cabul dan mesum mending sama psk aja bos, gak perlu dilecehkan atau bahkan catcalling "godain dong", itumah langsung "diterkam" anda. mereka tidak sadar apa, memaksa istri berhubungan suami istri ketika istri sedang tidak mau atau sedang lelah aja itu bisa masuk pidana, padahal istri sah loh, apalagi yang bukan mahram, tololnya bukan main. psk aja, yang "kerja" pun akan marah kalau mereka dilakukan semena-mena dan berlebihan tidak sesuai ketentuan, lah ini ada mahasiswa yang pengen bimbingan, kok seenaknya melakukan pelecehan.

Kenapa para aktivis selalu meneriakkan ruang aman di sekolah dan tempat kerja? Ya karena disanalah relasi kuasa bekerja, dan relasi kuasa menjadi salah satu alat paling berbahaya untuk melakukan kejahatan. lu bisa melakukan apapun untuk bos/tuan/siapapun yang anda tinggikan karena takut sesuatu, dipecat kek, diskor kek, di-tidakluluskan kek, semuanya deh pokoknya.

Sekolah/kampus dan tempat kerja menurut saya adalah ruang paling tidak aman, sekolah/kampus contohnya, mereka menciptakan ketundukan yang penuh, kamu murid, mereka guru. Kamu mencari ilmu, dosen memberikan ilmu. Kamu pengen lulus, dosen memberikan kelulusan. Akhirnya, apapun kita lakukan, dan tanpa sadar kita menerima ketundukan itu secara penuh.

saya tidak berharap juga para siswa atau mahasiswa tidak sopan dengan guru dan dosennya, masyarakat paling bebas seperti amerika pun masih memegang moral kemanusiaan kok, jadi gak perlu takut bablas seperti amerika, kita masih indonesia yang budayanya kuat,

saya pernah melihat langsung "pelecehan" terhadap perempuan tepat di depan mata saya, dan itu di kampus, ruang sidang, teman kuliah saya sendiri. mungkin bagi orang lain itu biasa saja, tapi menurut saya itu sudah pelecehan dan merendahkan harkat martabat perempuan. walaupun dengan nada bercanda, jelas itu pelecehan. dan apa respon teman saya? ya tentu saja, senyum dan tertawa tipis.

pada dasarnya, beberapa pelecehan seperti ini memang timbul dari bercandaan. korban yang mendapat pelecehan, contohnya teman saya tadi, tidak mungkin dia marah di forum itu,  yang paling masuk akal untuk merespon adalah dengan senyum dan tertawa tipis, itu respon paling wajar ketika menghadapi hinaan ketika kita malas untuk menanggapi atau takut akan akibat selanjutnya ketika melawan. apakah dia takut? ya mungkin saja, salah satunya adalah takut tidak diluluskan. terlepas dari "Tulisan" teman saya yang emang kureeeng, tindakan "bercanda" itu berlebihan menurut saya.

kalau dimarahi dan dibantai secara ilmiah, tentang metode penelitiannya kek, dasar teorinya kek, gagasan idenya kek, oke aja, berjam-jam pun silakan. tapi kalau sudah masuk ke hal yang tidak ilmiah mah jangan deh. emang sih ruang kampus itu ruang bebas, tapi gak bablas juga. 

begitu berbahayanya relasi kuasa itu sampai banyak kasus pelecehan seksual itu terjadi di sekolah atau kampus bahkan pesantren sekalipun. malah pesantren atau sekolah keagamaan lainnya itu yang paling jahat. kenapa? menurut saya karena relasi kuasanya dapat armor lebih, yaitu kekuatan agama.

salah satu kasus yang saya pernah dengar adalah, si pelaku melakukan pelecehan seksual ya karena si pelaku berbohong kepada si murid kalau tindakan ini adalah suruhan Tuhan. contohnya di islam aja deh, agama saya sendiri, biar gak nyenggol yang lain, caranya ya seperti kasus tadi, katakan kepada santrinya kalau ini adalah Perintah Allah, kalau ditanya dalil dan sumbernya, sebut saja nama kitab yang kemungkinan tidak pernah dibaca masyarakat kebanyakan, atau sebut saja nama berbunyi arab-araban, untuk masyarakat awam yang baru mau belajar, kemungkinan berhasilnya tinggi. 

"ah gak mungkin lah begitu". apasih yang gak mungkin, wong masih banyak orang yang percaya kok dengan modelan gus sam*****. jadi sangat wajar kondisi itu terjadi. makanya masyarakat perlu dicerdaskan, setidaknya untuk hal-hal dasar.

pada dasarnya, pelecehan memang terjadi ketika kekuatan tidak berimbang, atau si pelaku merasa kekuatannya lebih tinggi dari korban. selain relasi kuasa, pelecehan sering terjadi di jalan-jalan, yaitu catcalling. si pelaku merasa punya kekuatan lebih. apa itu? rombongan. biasanya ada pemuda lagi nongkrong, trus cewek lewat, digodain deh. salah satu contoh yang sering disuarakan sama pak fahruddin faiz, kalau ramai-ramai pada berani goda, giliran satu-satu atau sendiri, gak mungkin berani. 

emang jarang atau mungkin tidak ada sih yang catcalling sedangkan si pelaku sendirian. biasanya emang catcalling ala pemuda nongkrong, selain pengen godain, pengen terlihat keren depan kawan-kawannya juga, makanya beraninya godain.

yang mengejutkan untuk para pemuda nongkrong ini adalah ketika cewek yang digodain itu malah nyamperin dan marah, si pelaku pasti bingung mau merespon seperti apa. ini kondisi yang tepat, tapi tidak semua orang berani seperti itu, bahkan sangat sedikit yang berani melakukan itu, selain karena mungkin malas berurusan, juga karena takut diapa-apain, sudah kalah kekuatan (jumlah orang) dari awal kok.

walaupun di jalan sering ada catcalling, tapi sebenarnya di jalanan, menurut saya, adalah ruang paling aman bagi semuanya. kenapa? semua setara. kamu jalan kaki, saya jalan kaki, mereka jalan kaki. kamu naik motor, saya naik motor, mereka naik motor, saya naik mobil, kamu naik mobil, mereka naik mobil. gak ada cerita lu naik fortuner, lu boleh nerobos lampu merah. tapi kan ada fortuner arogan? emang ada, tapi kan dihukum kan akhirnya.

satu lagi, rumah ibadah. di rumah ibadah, semuanya setara. sekali lagi ambil contoh agama saya, semua orang yang ibadah sama dan setara, gak ada cerita seorang presiden karena tinggi dan sibuk ngurus negara jadi sholat dzuhurnya boleh dua rakaat aja, sholat isyanya boleh satu rakaat saja. semua sama. malah, orang yang rentan, yang dapat "keistimewaan" itu, dalam perjalanan atau sedang sakit. bedakan dengan pesantren ya, pesantren ituu institusi pendidikan sedangkan rumah ibadah itu institusi keagamaan.

"tapi ada imam masjid yang mencabuli murid ngajinya di masjid?" tetap masuknya ke pendidikan itu, relasi kuasa lagi jatuhnya. kita ngikut imam itu ketika sholat aja, selesai itu kuasa imam tidak ada lagi, mau imam bilang, "semua jamaah harus dzikir dulu ya, minimal 5 menit", lah tetap ada orang selesai salam langsung mlipir pergi kok, dan itu tidak dosa juga.

ada beberapa tindakan yang harus dilakukan pelaku dan korban ketika ada kasus seperti ini, yang keempat adalah korban melapor dulu ke yang berwajib, kampus misalnya, atau polisi sekalian. kalau gak di respon dengan baik, kelima viralkan.

pertama sampai ketiga apa? pertama, pelaku mikir panjang dulu sebelum melakukan, kalau sudah dipikir panjang dan masih pengen melakukan, kedua bertobatlah dan meminta ampun. kalau ternyata tetap masih pengen, benturkan kepalamu ke dinding dengan sangat keras berkali-kali, sehingga kamu, pelaku bajingan, hilang ingatan, dan mampus. itu saja.

ada satu lagi yang paling bangsat dan wadidawdawdaw dari kasus ini, adalah cara mengelak ketika kasus ini viral, yaitu alasan keagamaan. jadi yang membela si pelaku dalam kasus ini bilang "korban halusinasi, tidak mungkin pelaku melakukan itu, dia orang alim, baru pulang umrah". sebuah ketololan yang haqiqiuew. mbok pikir, para koruptor itu tidak pulang balik umrah kah? mbok pikir orang yang tinggal di arab itu otomatis orang baik kah? tidak sedikit loh orang yang berangkat umrah pakai duit kotor, bayangkan saja, orang masuk masjid tapi pakai sendal yang habis injak tai?apa takmirnya gak mukulin itu orang?

semoga kita bisa menciptakan ruang aman bagi siapapun dari pelecehan, penghinaan dan kejahatan apapun.

Senin, 25 November 2024

Pergi Merayu - [Merayakan Ibadah Puisi]

Di kala perjumpaan bukan lagi sebuah penantian

Kita hanya bertatapan, tersenyum dan akhirnya berlalu

Pergi merayu bulan untuk tak hadir mala mini

 

Di kala perpisahan adalah sebuah harapan

Kita hanya bertatapan, bersedih dan akhirnya berlalu

Pergi untuk merayu matahari segera naik ke peraduan

 

Tenanglah Nona

Karena patah hatimu pasti menemukan jalan pulang yang tepat


@fahmieljor

Yogyakarta, 04 Maret 2019



Sabtu, 23 November 2024

Peringkat FIFA hanya kesenangan yang semu - (Jurnal Menikmati Sepakbola #05)

Kemenangan atas Arab Saudi dalam lanjutan kualifikasi piala dunia zona asia untuk piala dunia 2026 di amerika serikat adalah pencapaian yang luar biasa dari timnas Indonesia kita. Kemenangan tersebut memastikan Indonesia masih punya asa untuk tembus piala dunia 2026 nanti.

Sebagai tim dengan peringkat fifa yang terlampaui jauh, mengalahkan arab Saudi adalah hal yang sangat luar biasa, kita terpaut 60-70an peringkat, peringkat itu sangat jauh diatas. Tapi apa yang tidak mungkin, ketika arab Saudi di piala dunia 2022 lalu, mereka pun berhasil mengalahkan timnas argentina yang kala itu juara dunia, dengan rangking fifa yang terpaut jauh juga. Artinya timnas Indonesia kita sudah sangat berkembang pesat.


Mengulas sedikit permainan kemarin-kemarin, sangat terlihat begitu kokohnya pertahanan Indonesia ketika coba digempur dengan serangan dari timnas arab. Tapi kalau dari kacamata awam saya, serangan arab sangat tidak terorganisir, arahnya tidak jelas.

Waktu menonton, saya berdiskusi dengan teman, saya bilang “beda jauh banget permainan arab dan jepang, jepang dari kemarin terus mencoba menusuk dari tengah, sedangkan arab, malah melebar dan crossing mulu”. Entah kacamata saya yang kureng atau gimana, tapi saya melihat bagaimana tidak bisa jebolnya pertahanan Indonesia dari tengah, akhirnya arab berusaha untuk menjebol lewat samping, dengan crossing

Apa yang diharapkan dari skema gol (crossing) yang kemungkinan golnya Cuma 50 : 50, teman yang nendang harus jago, dan teman yang mau nyundul juga harus pintar cari posisi. Sayangnya bek Indonesia tidak secupu itu untuk kalah dalam duel udara. Setidaknya pertahanan kita dididik langsung dari tanah biru, eropa.

Kalau mau sombong, bek kita, bang jay, adalah pemain yang gontok-gontokan dalam kotak pinalti dengan pemain sekelas thuram, lautaro, dan beberapa pemain kelas tinggi dari Milan dan juventus nantinya.

Ketika menit 70an, salah satu teman bilang ketika kami nonton, “harus hati-hati ini, kalau tidak bisa di comeback, malah seri lagi”. Saya langsung nyamber aja “mana bisa, pemain arab aja susah kok masuk kotak pinalti kita”. Kalau yang nonton pasti tau bagaimana susahnya mereka menembus ke dalam, entah karena strategi atau memang visi mereka kurang.

Ada teman yang nyahut “benar juga, Cuma bolanya yang masuk kotak pinalti, karena crossing-crossing”, Nah itu dia. Dengan pertahanan sekokoh itu, menjebol lewat crossing memang pilihan, tapi crossingnya juga terlalu asal-asalan.

Makanya waktu udah 2 gol, dan menit masuk 70an, saya pikir timnas sudah pasti menang, kalaupun kebobolan pasti Cuma 1, eh malah gak kebobolan sampai akhir.

Kalau berbicara soal rangking fifa seperti di awal tadi, pada dasarnya, ketika melihat komposisi pemain kita yang banyak merumput di eropa, bahkan kebanyakan mereka memang didikan akademi disana, harusnya rangking fifa kita tidak berada di posisi 120-130, untuk membuat kita tidak jumawa, setidaknya rangking fifa kita berada di angka 60-80. Itu angka yang wajar untuk komposisi pemain seperti ini. apalagi kalau isu pemain yang mau bergabung beneran terealisasi, akan menambah kekuatan Indonesia.

Timnas Indonesia, dibanding timnas di asia termasuk kuat, apalagi di tingkat asean. Bayangkan saja, kita punya pemain yang sekarang main di UEL yaitu mess hilgers, lalu ada pemain yang musim lalu main di UCL, yaitu kevin diks, ada pemain yang main di liga tertinggi italia, serie-A, bang jay Idzes, dan beberapa banyak pemain yang main di liga top belanda. Artinya, walaupun secara kemampuan, menjadi pemain ring 2-3 di eropa, tapi mereka sudah merasakan bagaimana gontok-gontokannya liga besar. Kalaupun kemampuan tidak sehebat pemain top, setidaknya pengalaman mereka berada di liga yang tingkatnya jauh diatas liga-liga asia apalagi asean adalah bekal yang berharga.

Belum lagi pelatihan yang pastinya lebih modern, canggih dan berpengalaman tinggi, ketika itu di eropa, kalaupun beberapa dari pemain timnas jarang dapat menit bermain, tapi ikut latihan, mempelajari bagaimana orang-orang di sana bermain, sudah jadi modal yang luar biasa. Makanya peringkat 120-130 yang kita tempati hari ini, bukanlah tempat kita,

Rangking 120-130 yang Indonesia tempati hari ini adalah perjalanan Indonesia yang naik pelan-pelan dari peringkat yang lebih rendah lagi. Tapi apalah arti sebuah peringkat, kalau permain kita menghasil sesuatu yang baik, maka peringkat tidak ada gunanya. Malah dengan peringkat yang rendah seperti ini, banyak tim yang meremehkan, dan akhirnya mereka sadar bahwa yang mereka lawan bukanlah tim yang mereka ekspektasikan lemah tadi.

Semoga Timnas Indonesia melangkah jauh di kualifikasi ini, dan bisa masuk dalam piala dunia 2026 nanti, amin!

Senin, 18 November 2024

Hujan Malam Minggu [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona

Hujan malam minggu masih sama dengan hujan malam minggu lainnya

Masih tetap dingin

Dan tanpa hangatnya hadirmu

 

Nona

Hujan malam minggu ini masih sama dengan hujan malam minggu lainnya

Masih diterpa angin kencang

Sekencang kau menangkap lirikanku padamu


 

Nona

Hujan malam minggu ini masih sama dengan hujan malam minggu lainnya

Masih dengan syahdunya air menyirami bumi

Seperti senyummu yang selalu syahdu di mataku

 

Nona

Hujan malam minggu ini masih sama dengan hujan malam minggu lainnya

Iya, masih sama seperti kemarin

Kau masih bukan milikku


@fahmieljor

Klaten, 02 maret 2019

Rabu, 06 November 2024

Membakar Ide dan Gagasan

Lagi rame di Twitter/X soal pembakaran buku Najwa Shihab dan serangan membabi buta terhadap beliau. serangan ini terlalu terlihat masif dan terorganisir, sehingga susah untuk tidak suudzon. saya sebenarnya tidak mau suudzon dengan menuduh mereka BuzzeRp, tapi kalau saya husnudzon dan menganggap mereka akun asli milik perorangan, saya jadi ingin berteriak "BANGSAAAAT, GOBLLOOOOKK, TOLLLOOOLLL!'

Yang paling wadidaw adalah mereka coba membandingkan mba nana dengan seorang artis penuh kontroversi, Nikm*r. Bagaimana emosi saya tidak meledak, ada orang dengan sadar komentar seperti ini "mending nikm*r dibanding najwa shihab si keturunan yaman". udah tololll, rasis pula.

saya tidak peduli dengan nikm*r, mau lu suka kek, cinta mati kek, fans garis keras kek, karena toh saya pun tidak mengikuti satupun kehidupan artis, tapi membandingnya dengan najwa shihab yang bertahun-tahun bergerak lewat jurnalistiknya untuk memperbaiki negara ini, bahkan sebelum nikm*r terkenal, adalah sebuah sesat pikir yang berbahaya. 

satu yang paling fenomenal adalah najwa shihab yang "Grebek" penjara para koruptor, salah satunya setnov. mungkin kita tak pernah tau bagaimana mewahnya penjara para koruptor kalau mba nana tidak melakukan investigasi tersebut. dan mungkin begitu banyak aksi beliau dalam mengulik kekacauan negara ini beserta pengelola dan pejabatnya

saya sebenarnya tidak mau membela mba nana, toh beliau bahkan lebih kuat dari orang-orang seperti saya yang membelanya di media digital. bayangkan saja, di acaranya sendiri, beliau dimarahi sambil ditanya "kontribusi buat negara apa" oleh seorang raja terakhir pemerintahan, Bpk Luhut. bukannya ciut, berhenti dan tobat, mba nana malah makin menggila.

ada satu akun tiktok yang lumayan rajin menyenggol mba nana, orang yang juga dikuliti soal keterlibatan si akun ini dalam permasalahan rohingya. mungkin pengen balas, tapi bingung seperti apa. tapi kontennya cukup berbahaya bagi para pengguna tiktok, karena sering kali tidak berdasar, ditambah para pengguna tiktokpun tidak mau mencari tau lebih dalam kebenaran informasinya.

dalam sebuah acara mba nana menyebutkan "Kill the messenger", bunuh si pembawa pesan. artinya adalah para buzzeRp ini ingin "membunuh" para pembawa pesan agar tidak dapat berbicara dan dapat kepercayaan lagi, karena karakternya "dibunuh". saya jadi ingat ketika pemilu kemarin, ketika banyak yang menyerang kinerja jokowi soal hak bersuara dan demokrasi, lalu ada akun nyamber "emang ada orang yang hilang, ada orang yang mati karena bersuara? tidak ada kan!"

Emang betul tidak ada yang hilang atau mati, tapi pembunuhan karakter, adalah jalan yang lebih berbahaya. apapun dicari celahnya, dari kisah masa lalu sampai masalah rasisme. bayangkan kamu berbicara sesuatu yang benar tapi orang akan langsung bilang "ah kamu kan bukan orang indo. ah kamu kan keturunan arab. ah kamu dulu kan sering bolos kuliah. ah kamu dulu kan pernah selingkuh" hingga akhirnya omonganmu tidak didengar. itu lebih berbahaya, dan ini yang sedang dilakukan ke mba najwa shihab. 

mereka terus menggempur akun mba nana dengan komentar yang sangat tidak argumentatif dan jelas. akhirnya ketika ada orang asli yang mengunjungi akun mba nana, langsung keusik dengan isi komentar yang menyudutkan mba nana dengan komen negatif mereka. akhirnya para akun asli jadi mikir "apa iya ya? jangan benar lagi mba nana keturunan yaman yang tidak nasionalis? jangan-jangan mba nana sakit hati lagi karena tidak dipilih menteri?" dan semua keragu-raguan itu. 

lagian, aneh banget masyarakat digital hari ini, nyari kebenaran kok di kolom komentar itu loh. saya punya salah satu prinsip dalam bermedsos "kalau mau sehat dalam bermedsos adalah dengan tidak membaca komentar. kemungkinan bapernya dikit, paling cuma ke kontennya kalau menyinggung". kalau mau lebih sehat lagi ya, gak usah medsos sekalian, walaupun pasti susah banget di era sekarang.

"Kill the messenger" itu bergerak sangat gila-gilaan. kritik dikit dicap sipaling kritis, anak abah, tidak nasionalis yang paling wadidaw ya gerakan "kuliah tidak penting". saya kuliah, tapi yang tidak kuliah pun keren, bahkan mungkin banyak orang yang tidak kuliah lebih keren daripada saya, tapi isu "kuliah tidak penting" terlalu wadidaw untuk dinaikkan. yang paling preketek tuktuktaktak wadadawawaw adalah waktu ada mahasiswa demo nulis kira-kira seperti ini "kuliah tidak untuk orang miskin". seketika, beberapa orang ngamuk dan buat konten tandingan, padahal itu sebuah kalimat satire, tidak bermaksud mengatakan orang miskin dilarang sekolah. harusnya pake logika dasar aja masuk kok, mana mungkin sih ada mahasiswa yang lagi turun demonstrasi, dengan sadar membawa banner bertuliskan seperti itu. sudah melanggar hak asasi itu mah.

yang paling berbahaya dari konten pembakaran buku najwa shihab dan penyerangan digital ini adalah muncul gerakan anti-intelektual. orang tidak mau sekolah, tidak mau kuliah padahal punya kesempatan lebih, membubarkan diskusi, mengintimidasi para pembicara sampai pemuka agama, dan yang parah juga adalah membakar buku.

harus diingat, bahwa masa ke-emas-an islam dulu, yang dibanggakan oleh umat islam di seluruh dunia, salah satu dasar penopangnya adalah intelektual. mereka belajar, mereka menalar, mereka menulis, mereka berdiskusi, dan mereka berdebat tanpa takut apapun. lah sekarang menyebut nama negara sendiri aja diganti dengan "konoha", "wakanda" dalam sebutan lainnya.

saya tidak bilang kalian harus baca buku, harus kuliah dan sebagainya, saya juga paham kok ada orang yang tidak punya kesempatan untuk kuliah, tidak punya waktu untuk baca buku, tapi gak perlu ada aksi untuk membenturkan dua kondisi ini, orang kuliah dan tidak kuliah, orang suka baca dan tidak suka, dsb.

anti-intelektualis itu berbahaya bukan hanya terbentuk dari imajinasi para ilmuan tapi sudah ada bukti nyatanya, era kegelapan, dark agenya eropa adalah bukti bagaimana anti-intelektualis bisa memporak-porandakan sebuah benua yang hari ini disebut paling maju. kita yang tidak pernah membaca atau mendengar sejarah mungkin akan heran kalau mengetahui bahwa benua biru, eropa yang masyhur hari ini pernah punya ketundukan murni pada otoritas keagamaan, bahkan untuk sesuatu yang benar pun dikendalikan. 

terbukti, eropanya anjlok, siapa yang maju? ya islam dengan kegilaan akan ilmu pengetahuannya. rasa lapar akan ilmu pengetahuan para ilmuan di jaman itu membuat islam mencapai puncaknya, semua orang berdatangan untuk belajar, bahkan beberapa orang eropa datang untuk belajar ke islam. sesuatu yang hari ini mungkin tidak terpikir oleh kita. yang ada hari ini, ya orang eropa datang ke negara islam, untuk cari uang, minyak, dan sumber daya alam lainnya.

kalau bahas "Kill The Messenger", jadi ingat cerita seorang filsuf ternama, socrates. socrates adalah seorang filsuf yang membicarakan kebenaran dan rasionalitas yang akhirnya dibunuh, beneran dibunuh, diambil nyawanya bukan "dibunuh" dalam arti dirusak karakternya. dibunuh karena "terlalu berisik" membicarakan ide-idenya dan katanya merusak pikiran anak muda. 

socrates akhirnya dihukum meminum racun. tidak hanya socrates, banyak orang yang akhirnya harus mati untuk sebuah kebenaran, galileo, Hypatia bahkan sampai al-hallaj. orang yang mati untuk sebuah kebenaran. "Kill the messenger" dalam arti sebenarnya dibunuh.

tapi orang seperti socrates, hypatia, al- hallaj, bahkan mungkin munir, widji thukul sampai najwa shihab adalah orang-orang yang tidak takut mati. Mungkin terlalu dilebihkan, kemungkinan mereka takut juga akan kematian, tapi kalau disuruh minum racun atau tetap hidup tapi berbohong, mereka lebih memilih meneguk racun.

kematian atas kebenaran itu membuat mereka tetap hidup, setidak dalam pikiran-pikiran anak muda yang mau bergerak. apakah setelah socrates mati, orang-orang yunani berhenti berpikir rasional? malah muncul dua orang yang sama "berbahayanya" bagi cara pikir masyarakat yunani kala itu, Plato dan Aristoteles. ide-ide aristoteles malah yang membangkitkan era keemasan islam di jaman itu.

apakah setelah hypatia mati, orang jadi malas belajar ilmu pengetahuan? apakah setelah munir mati, orang jadi takut bersuara soal kebenaran? apakah setelah widji thukul hilang, orang jadi takut membuat puisi dan sajak perlawanan? semua kondisi ini tidak membuat masyarakat berhenti, malah makin berisik. jadi ingat kata-kata tan malaka "Ingatlah, bahwa dari dalam kubur suara saya akan lebih keras daripada daripada diatas bumi" dan terbukti, ide dan gagasan beliau soal pola pikir sampai bentuk negara masih terus bergeliat masuk ke pikiran anak muda hari ini

saya berharap si pembakar buku itu bukanlah fans one piece. bayangkan saja, kalau dia fans one piece, lalu dia sedih bahkan sampai menangis ketika cerita flashbacknya Nico Robin tapi dia membakar buku di dunia nyata. betapa jahatnya dia terhadap rasa sedih dan mungkin air matanya yang jatuh kalau ternyata di dunia nyata kelakuannya sama dengan kelakuan para angkatan laut, CP9 dan pemerintah dunia one piece yang membakar buku dan melarang orang meneliti. para orang jahat yang buat Nico Robin lebih baik mati.

Nico Robin adalah salah satu kondisi "Kill The Messenger", sebagai salah satu orang yang bisa membaca Poneglygh, tentu Nico Robin adalah pembawa pesan kepada seluruh dunia. sebuah rahasia dunia, yang tidak ada yang tau, dan rahasia itu katanya bisa mengguncang dunia. pada akhirnya Nico robin harus dibunuh karena bisa membaca dan mengetahui rahasia itu.

salah satu cara "kill the messenger" ke Nico Robin adalah dengan mengancam keselamatan teman-temannya. akhirnya Nico Robin lebih memilih "berkhianat" untuk menyelamatkan teman-temannya. walaupun pada akhirnya orang keras kepala seperti Monkey D. Luffy dan para nakamanya tetap menerobos masuk untuk menyelamatkan Nico Robin.

silahkan berdiskusi ataupun berdebat di media digital, tapi tolong dengan landasan ilmiah yang benar, apalagi kalau yang dibahas memang adalah sesuatu yang ilmiah dan faktual. kecuali kamu membahas soal enakan bubur diaduk atau tidak. Ingat, membunuh si pembawa pesan tidak membuat otomatis pesannya hilang begitu saja! Mari membaca buku! 

Senin, 09 September 2024

Menikmati Sepak Bola Indonesia dengan Gembira - (Jurnal Menikmati Sepak Bola #04)

Menahan imbang Timnas Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah sebuah pencapaian besar bagi Timnas Indonesia. bagaimana tidak, timnas yang pernah berada pada rangking 170an FIFA berhasil menahan imbang timanas yang selalu langganan piala dunia dan presetasi terbaru mereka adalah tim satu-satunya yang mengalahkan sang juara dunia, Argentina di perhelatan Akbar, Piala Dunia 2022 Qatar lalu.

Hasil tersebut tentu membawa kebahagiaan yang mendalam bagi supporter timnas. Kepercayaan diri masyarakat meningkat tajam karena berhasil menahan imbang arab Saudi di kandang mereka sendiri. Sebagai penonton sepak bola, saya pun merasa senang dengan hasil ini, melihat betapa terjalnya perjalanan Indonesia dalam sepak bola. Terbantainya kita lawan Bahrain, bahkan pernah kalah banyak dari tim asean, dan kalaupun sedang dalam kondisi yang baik, kita tidak berhasil mendapat gelar kompetisi, kita hanya berhasil finish di peringkat kedua dari Thailand. Makanya banyak meme atau komentar netijen yang sering dilontarkan, “bahkan ketika Indonesia masuk final piala dunia nanti, tetap bakal juara 2, yang juara Thailand”. Tragis tapi tetap lucu.

Ketika dulu kita harus bersaing mati-matian dengan timnas sekelas Malaysia, Thailand ataupun Vietnam, hari ini terbukti Indonesia berganti lawan yang naik level, tingkat asia. Ini pencapaian yang luar biasa. Tapi bagi saya, ini sebuah pencapaian yang tidak terlalu sulit digapai dengan struktur pemain yang sekarang ini ada. pemain keturunan yang dididik habis-habisan di belanda, dan menjalani karir sepakbolanya pun disana, pasti akan menghasilkan pemain yang luar biasa, bahkan ketika mereka bukan pemain ring 1 ataupun ring 2.

Pernah dengar tentang ucapan orang bijak yang bilang “lingkungan yang baik akan menghasilkan orang yang baik juga”. Pemain sekelas jay idzes, thom haye atau marten paes berada di lingkungan yang super baik. Walaupun baru naik ke serie A, bang jayadi sudah merasakan sensasi persaingan di serie B, yang tentu kualitasnya lebih baik dari begitu banyak liga di berbagai dunia, bahkan liga 1 indonesia sekalipun.

Ataupun seperti Thom haye yang berlaga di liga belanda. Kalaupun timnya bukan tim unggulan, tapi saingan timnya ya sekelas Ajax, Feyernoord ataupun PSV yang biasa masuk di Champions league. Juga Marten Paes yang bermain di MLS, Serta beberapa pemain hebat lainnya yang berlaga di liga besar di eropa sana, nathan, verdonk, rafael, elkan, dll.

Apalagi, terbaru datang dua pemain keturunan yang akan memperkuat timnas Indonesia. dan kabarnya memiliki kemampuan yang luar biasa, salah satu buktinya adalah dengan value-nya yang tinggi. walaupun banyak yang bilang harga belum tentu menentukan kemampuan, tapi tidak mungkin juga harganya sangat berbeda dengan kemampuan, apalagi liga belanda, kecuali kalau ada tim inggris yang mau beli ya. Tentu ini menjadi nafas segar, bahkan sangat segar untuk kekuatan timnas Indonesia kedepannya.

Sebagai penikmat sepak bola Indonesia yang pernah sangat bahagia ketika Indonesia hampir menjuarai AFF era 2010, tembus kualifikasi tingkat 3 piala dunia ini luar biasa. Di era 2010 itu, euphoria timnas benar-benar menggila, munculnya bintang seperti okto maniani dan irfan bachdim tentu disambut masyarakat dengan antusias, bahkan ketika kompetisi itu hanya setingkat Asean. Jersey Indonesia dimana-mana, pembicaraan pun terjadi dimanapun tempatnya, sekolah-sekolah, kantor, warung makan, sampai pos ronda.

Keberhasilan dan euphoria itu seharusnya bisa dijaga dengan baik oleh stakeholder, tapi ternyata tidak terjadi dengan baik. Buntutnya Indonesia pernah dibanned oleh FIFA karena kasus yang harusnya tidak terjadi (silahkan cari sendiri infonya). Dan era-era itulah muncul banyak keanehan, yang paling aneh adalah munculnya dualisme liga yang semakin mengacaukan. Makanya ketika Indonesia sekarang berada dalam performa baik, masyarakat menyebut ini sebagai era keemasan, dan membandingkan Indonesia dulu sebagai era kegelapan.

Tidak sedikit orang yang mengkritik soal kebijakan pemain keturunan, banyak yang merasa harusnya pemain local yang diberdayakan. Tapi inilah kompetisi. Dalam serial Haikyuu, ketika tim karasuno melawan aoba johsai, dalam tim aoba ada pemain namanya kyotani, atau dia disebut maddog. Dalam salah satu adegannya, temannya yang bernama Yahaba menjelaskan kepada Kyotani yang sedang underperform dan membuat tim dalam kondisi buruk di bangku cadangan “kamu tidak pernah datang latihan, tapi langsung dimainkan. Banyak pemain yang tidak suka dan merasa tidak adil soal itu, termasuk aku. Tapi inilah kompetisi, selama kamu jago bermain dan memberi dampak, maka kamulah yang akan dipilih. Maka tolong pinjamkan kekuatanmu” seperti itulah kira-kira ucapan Yahaba. Yahaba disini ingin mengatakan, dalam kompetisi salah satu kunci dapat menit bermain bukan Cuma latihan tapi kemampuan yang luar biasa. Apalagi ketika dua itu dicampurkan, kemampuan/bakat dan latihan serius.

Begitu juga yang terjadi dalam sepak bola kita. Tidak perlu ditanya lagi bagaimana kemampuan para pemain keturunan ini, terbukti dari penampilan ciamik mereka yang sangat berdampak bagi timnas. Bahkan tidak sedikit komentar netijen yang ingin mencari sebanyak-banyaknya pemain keturunan untuk mengisi line up, bahkan kalau bisa seluruh isi timnas ya pemain keturunan yang bermain di luar negeri, terkhusus eropa. Kalau kamu pelatih, dan melihat jurang perbedaan kemampuan seperti itu, apa yang kamu lakukan? Pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan STY hari ini. toh, para pemain diaspora ini tidak merusak dan mengotak-atik konstitusi dan aturan yang ada. selama sesuai aturan maka boleh saja.

Tapi masalah besarnya akan terjadi kedepannya. mungkin 10 tahun kedepannya, para pemain seperti bang jay, Nathan ataupun Justin hubner masih bermain, tapi setelah itu bagaimana? Apakah kita akan terus mengandalkan para pemain keturunan?. Bagaimana kalau suatu waktu di masa mendatang, banyak orang keturunan Indonesia yang tidak menjadi pemain bola. Dan kita harus kembali mengandalkan pemain local kita.Inilah yang jadi perdebatan. 

Saya setuju dengan argument yang mengatakan “perdebatan soal pemain keturunan ini bukan soal nasionalisme atau semacamnya, tapi keseriusan dalam liga dan pembinaan dalam sepak bola indonesia”. Kita bukan lagi bicara soal nasionalisme, bagi saya itu omong kosong. Banyak banget teman kita, artis, pelawak, ataupun pejabat kita yang punya keturunan orang luar, punya dari arab, jepang, china, jerman, inggris, amerika, yunani dsb, dan mereka berkarya atau hidup diantara kita dan kenapa kita tidak mempermasalahkan itu. makanya omong kosong ini sebaiknya dilepaskan dari ruang debat.

Kita tarik isu yang harusnya paling penting, yaitu keseriusan dalam liga dan keseriusan dalam pembinaan para pemain. Hal-hal seperti ini harus menjadi keseriusan federasi. Tentu barang ini bukan barang yang kelihatan hasilnya tiba-tiba, tidak seperti keberhasilan timnas hari ini. Kekhawatiran saya adalah para petinggi federasi tidak serius soal liga dan pembinaan karena hasilnya yang tidak tampak secara langsung, sedangkan timnas tidak. Kita langsung dapat melihat hasilnya, dan tentu federasi beserta petinggi mendapat puji-pujian yang luar biasa. Saya membandingkan dengan kelakuan kebanyakan pejabat kita hari ini. Beberapa kali saya melihat tindak-tanduk para pejabat kita seperti itu soalnya, membangun sesuatu yang bisa langsung terlihat untuk menaikkan nilai dirinya, sedangkan yang harusnya dikerjakan jangka panjang hanya formalitas.

Saya tidak mau suudzon tentang federasi kita, maka saya berharap kedepannya liga dan pembinaan kita benar-benar diperbaiki, bukan sekedar pajangan sementara. Apalagi kayaknya ketua federasi kita “sangat dekat” dengan presiden baru, maka bisalah melakukan yang terbaik. Walaupun tetap kita harus meletakkan kecurigaan kita walaupun sedikit.

Kembali kepada liga dan pembinaan. Kalau federasi serius menggarap ini, mungkin kita bisa menghasilkan pemain local yang juga luar biasa. Di luar sana, liga sepak bola tidak hanya liga utama seperti di Indonesia, mereka punya liga kelompok umur bahkan liga wanita. Dan keseriusan semacam itu sangat membuahkan hasil. Ketidakseriusan ini banyak menimbulkan pesimis masyarakat Indonesia, bahkan saya pernah ketemu komen seperti ini “memang orang Indonesia ini bakatnya bukan menjadi pesepak bola”.

Dengan begitu banyaknya liga tarkam, kompetisi sekolah dan sebagainya, harusnya Indonesia bisa menghasilkan pemain yang luar biasa. Jangankan kompetisi, anak kecil dan para remaja bermain bola di depan ruko-ruko yang tutup ketika malam, bermain bola di jalanan yang kosong ketika malam hari, bahkan di jalan-jalan gang rumah yang harus berhenti ketika ada motor atau mobil yang lewat. Kondisi-kondisi seperti ini harusnya dilihat sebagai potensi besar. keseriusan federasi yang bercampur tangan dengan pemerintah di tingkat manapun akan sangat berpengaruh, tidak hanya sekedar buat kompetisi ketika pemilu berlangsung atau menguntungkan diri sendiri. bahkan kalau perlu menggandeng swastapun lebih baik, asalkan mereka benar-benar memberi yang terbaik tidak hanya mengambil keuntungan dari apa yang sedang kita bangun.

Saya selalu berpikir apakah kita memang beda dengan orang luar? Bahkan kalau berbicara postur, mungkin banyak orang kita yang posturnya lebih bagus dibanding Messi, Mbappe, Ronaldo dsb. Kalau Ronaldo bilang ke anak angkatnya bahwa anaknya itu telat kalau mau jadi pemain bola di usianya waktu itu, karena harus dari umur yang lebih muda lagi. bukannya banyak anak-anak kecil di usai sangat muda sudah bermain bola, di lapangan, di jalanan, di pojok desa dalam kompetisi anak ataupun bermain biasa. Apa yang membedakan kita? Kalau asumsi saya ya jelas soal infrastruktur, pendidik yang serius, dan tekad anak yang tinggi juga.

Infrastruktur dan pendidik ini masalahnya pada stakeholdernnya, bukan sekedar ada lapangan, tapi semuanya. sedangkan tekad ini bercampur antara stakeholder dan masyarakat juga. Maksudnya adalah masa depan sepak bola harusnya terlihat cerah bagi anak-anak. Dulu, dan mungkin sampai sekarang masih banyak anak-anak yang bermimpi jadi dokter, tentara ataupun polisi karena citra mereka yang luar biasa, hidup baik dan mapan. terlebih hari ini soal mimpi ini ketambahan mimpi menjadi youtuber. coba dipikir, darimana mimpi jadi youtuber itu muncul? 

Bukan hanya karena ada youtube sebagai lahan pekerjaannya dan konten kreator sebagai pelakunya, karena dari dulu juga ada para konten kreator di youtube, Radit, Andovi, Chandraliow, Bayu skak dll adalah para pelakunya, tapi dulu menjadi youtuber bukan sebuah mimpi indah, bahkan terkesan aneh. cerita-cerita dari para youtuber indonesia era awal, yang diejek, dikatain dan segala macamnya, membuat mimpi menjadi youtuber tidak pernah muncul. tapi hari ini, dari melihat kehidupan para youtuber atau konten creator yang cerah dan bahagia di konten-kontennya, makan enak, hidup enak, banyak uang, bagi-bagi uang, memborong minimarket dengan mudah, membagikan HP hanya dengan follow akun, siapa yang tidak tergiur dengan hidup seperti itu. 

Menurut saya di sepak bola belum seperti itu, mimpi hidup bahagia sebagai pesepak bola belum terlihat luar biasa.  Apalagi begitu kacaunya pengelolaan liga, dan bahkan isu soal gaji yang telat dan semua masalah yang muncul. Kenapa mereka tidak mencontoh messi, Ronaldo, halaand atau siapapun pemain luar negeri yang cemerlang karirnya? Tentu mereka tau bahwa mereka bukan orang Indonesia, dan anak-anak Indonesia juga tau perbedaan dari segala aspek dalam sepak bola kita dan mereka. apalagi mitos soal postur dan bakat. Saya sebut mitos karena seorang semacam messi dan Roberto carlos yang memiliki tubuh tidak tinggi aja bisa bersinar kok.

Baiknya peforma timnas akhir-akhir ini tentu menjadi pemicu baru bagi masyarakat Indonesia dan para anak-anak yang bermimpi menjadi pemain bola. Banyak yang bilang, datangnya para pemain keturunan ini semoga menjadi motivasi untuk para pemain local untuk lebih serius mengasah kemampuan mereka. Tapi saya cukup pesimis dengan itu, karena sepertinya project pencarian pemain keturunan ini masih akan terus berlangsung. Mereka sudah kalah dari segala aspek, terlebih dari pembinaan mereka ketika masih muda dulu. Tapi satu yang coba saya percayai adalah dengan performa timnas seperti ini, bisa memicu para anak-anak sekarang, mereka yang berumur 6-10 tahun, untuk memberi yang terbaik agar bisa membela timnas Indonesia dan main di liga-liga top eropa suatu hari nanti. Bagi saya, itu lebih baik daripada mengharapkan pemain-pemain sekarang termotivasi. Tapi tidak ada yang tidak mungkin, selama beneran berjuang dan berusaha.semoga saja para pemain lokal bisa menunjukkan tajinya dengan keterbatasan yang ada.

Funfact, saya sering membuat imajinasi sendiri tentang perjalanan Indonesia di kancah dunia, setidaknya ada sampai 10 cerita dalam imajinasi saya. Pertama, cerita pemain Indonesia yang orang tuanya adalah pekerja di luar negeri dan anaknya cuma jadi pemungut bola di lapangan tim eropa, tapi karena sering menonton dan ikut latihan colongan akhirnya kemampuan terasah dan dipanggil dan menjadi pemain besar di eropa dan membawa Indonesia luar biasa. Atau cerita sebuah club yang pemainnya disiapkan dari kecil (semacam program pesantren tapi khusus sepak bola) sehingga ketika mereka bermain sebagai tim, mereka sudah punya chemistry yang kuat, kemampuan digempur habisan-habisan, dan ujungnya mereka bisa menjuarai liga bahkan sampai menjuarai champions league asia. Atau cerita seorang pemain yang ketika umur 18 tahun bermain untuk timnas u-19 memperlihatkan kemampuannya dan memicu tim pencari bakat tim papan tengah inggris tertarik merekrutnya, dan begitu banyak cerita imajinasi di kepala saya yang sering saya khayalkan ketika naik motor, dan yang luar biasanya adalah semua cerita dalam kepala saya berhasil menjuarai piala dunia, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali, serta para pemain Indonesia bermain di tim papan atas seperti Madrid, Arsenal, MU, Chelsea, Munchen, Barcelona, Inter Milan, Liverpool, Man City dan lainnya, lalu menjadi pemain hebat yang kadang mendapat ballon D’or. Sebuah imajiasi yang luar biasa bukan?

Sepertinya harus saya sudahi tulisan ini, sudah terlewat panjang. Saya hanya ingin menuangkan apa yang ada di kepala saya. Saya yakin, teman-teman yang berdebat dan mengkritisi soal kebijakan pemain keturunan bukan karena tidak suka, apalagi sok paling nasionalis, tapi mereka juga ingin yang terbaik untuk Indonesia. Silakan berdebat apapun tentang sepak bola kita, soal liga, pemain keturunan, pemain naturalisasi, pelatih, pembinaan usia muda, supporter, fanatisme, dan sebagainya, tapi kita harus selalu berharap kedepannya semuanya membaik, apapun aspeknya, timnas ataupun liga. asal satu, jangan pernah campurkan sepak bola dengan politik, bagaimanapun model pencampur adukannya.

Dulu kita euphoria menghadapi final AFF 2010. Ternyata, 14 tahun kemudian kita euphoria untuk menghadapi Australia, Arab, Jepang dll dalam perebutan kursi peserta Piala Dunia 2026. sebuah perjalanan luar biasa yang harus kita nikmati bersama. Spanyol, jerman, itali pernah juara dunia, tapi setelah itu, di piala dunia berikutnya bahkan mereka tidak tembus 16 besar. Hasil adalah bonus dari sebuah proses yang dijaga secara konsisten dan maksimal. Mari nikmati prosesnya dengan bergembira.

Minggu, 21 Juli 2024

Sang Raksasa yang kembali berjaya - (Jurnal Menikmati Sepak Bola #03)

Saya menulis tulisan ini di sore hari ketika semalam saya berhasil tidur tidak lebih dari jam 11 malam. Euro 2024 kali ini berhasil merusak jam tidurku, dan mungkin juga begitu banyak pecinta bola di Indonesia. Bagaimana tidak, pertandingan pertama di mulai jam 20.00, lalu jam 23.00, dan pertadingan selanjutnya jam 02.00, dan terus berulang. Artinya mereka yang menonton semua pertandingan akan bergadang sampai jam 4 pagi.  Belum lagi tambahan copa amerika yang mulai jam 07.00 sampai jam 09.00. andaikan ada orang yang menonton semuanya, berarti dia akan menatap layar dari jam 8 malam sampai jam 8 pagi, 12 jam menonton bola. mari mengheningkan cipta sejenak atas matinya jam tidurku yang baik dan benar.

Ada komentar lucu netijen indonesia soal jam pertandingan euro dan copa amerika, akun tersebut menulis seperti ini “yang bertanding bola orang eropa dan amerika, yang ribet orang asia”. Lucu banget. Jelas orang asia yang ribet, terkhusus Indonesia, bagaimana tidak, kita menonton pertandingan jam 8 malam dan baru berhenti jam 4 pagi waktu Indonesia barat. Apa kabar para pekerja, para pelajaran dan semua yang butuh keadaan fit ketika pagi hari?

sebagai penikmat bola yang baru kembali panas setelah lumayan lama vakum, saya benar-benar mengikuti semua pertandingan. Salah satu alasan, walaupun ini alasan remeh, adalah saya tidak mau rugi sudah langganan dua platform yang menyediakan euro 2024 dan copa America 2024, masa pertandingan yang ditonton cuma pertandingan-pertandingan besarnya doang. Rugi dooong.

Pertandingan antara Negara juga adalah ajang pembuktian seberapa hebat pemain tersebut, karena mungkin ketika di club, beberapa teman-temannya punya kemampuan yang hebat pula, sehingga si pemain pun nyaman. Apalagi, tingkat club itu lumayan bisa diprediksi, yang menang pasti tim-tim yang besar, secara sejarah, pemain ataupun finansial. Berbeda dengan timnas, yang pemain-pemainnya adalah pemain seadanya, tidak ada cerita membeli pemain ke luar negeri untuk memperkuat tim sendiri. Salah satu contohnya adalah negaranya pemain top skor premier league selama dua season, erling halaand dan salah satu playmaker handal dan kapten arsenal, yaitu Norway yang ternyata tidak lolos kualifikasi euro 2024.

Begitulah sepakbola. Sangat susah ditebak. seperti yang selalu dikatakan coach Justin, “sepak bola itu bukan statistic, bukan matematika”. Tim besar bisa tumbang dari tim biasa saja diatas kertas. Yang terjadi di euro ini adalah kekalahan belgia dari Slovakia, tim peringkat 3 dunia harus kalah 1-0 dari Slovakia yang berada di peringkat 45. Kalau secara statistic, harusnya peringkat 3 yang menang, tapi ternyata tidak seperti itu. 

Tidak lupa juga cerita piala dunia 2022, yang mana jepang berhasil mengalahkan jerman dan spanyol dalam fase group dengan skor sama 2-1. Yang heboh lagi ketika maroko mengalahkan spanyol dan Portugal, serta kroasia yang memulangkan brazil. Pertandingan-pertandingan ini membuktikan bahwa bola itu bukan masalah statistic semata, banyak sekali faktornya. Apalagi di tingkat internasional.

Banyak penikmat bola yang mengatakan kalau euro 2024 ini menjadi euro paling buruk dan membosankan yang pernah ada. alasan penguatnya adalah karena tim-tim besar yang harusnya digadang-gadang menjadi juara malah menampilkan permain yang tidak sesuai ekspektasi. 3 negara yang selalu di sebut para pundit Indonesia akan menjadi pemenang yaitu france, inggris dan Portugal, ternyata memberikan tontonan yang sangat jauh dari ekspektasi, apalagi inggris yang disebut tim bertabur bintang. Kebaliknya, malah yang disebut kuda hitam seperti spanyol dan jerman yang memberi permainan yang enak ditonton.

Seperti yang pernah saya bilang di tulisan sebelumnya, bahwa ketika menonton pertandingan atau turnamen sepak bola, setidaknya bagi saya, memiliki tim yang dijagokan akan memberi efek menyenangkan ketika menonton, memacu adrenalin yang luar biasa. ketika hajatan bola eropa mau dimulai, saya masih belum memutuskan untuk mendukung siapa, walaupun sebenarnya condong ke inggris karena lagi senang-senangnya nonton EPL dan arsenal. yang kedua spanyol, karena ada lamine yamal, yang katanya the next messi. saya sangat tertarik dengan sejauh mana seorang bocah 16 tahun bisa berbicara di kancah eropa atau tidak.

Saya adalah penikmat sepak bola, yang ketika ada tornamen internasional antar Negara saya selalu berpindah-pindah pilihan sebelum dimulainya turnamen. Piala dunia 2006, saya menjagokan brasil, piala dunia 2010 saya menjagokan belanda (akan saya ceritakan lain kali, karena banyak cerita unik nan nostalgia bagi saya), dan terakhir 2022 lalu, sebenarnya piala dunia 2022 ini adalah percikan api besar saya kembali rutin menonton bola setelah begitu banyak percikan api yang terlewat begitu saja. Di 2022 pun bagi saya unik, akan saya ceritakan detailnya nanti, tapi singkatnya di 2022 ada trend yang menarik, yaitu kuda hitam yang berhasil membunuh para raksasa seperti arab mengalahkan argentina, jepang mengalahkan spanyol dan german, dan maroko yang mengalahkan spanyol dan Portugal. 

Makanya di piala dunia 2022 itu saya mendukung semua tim kuda hitam, dari arab, jepang, korea, maroko sampai iran. Walaupun saya tidak berharap mereka juara, yang saya harap juara adalah argentina, karena ada Lionel messi disana. Ketika maroko tembus semi-final, saya berharap tembus final, tapi ketika di final kalah lawan argentina. Di 2022, yang saya ingin liat angkat piala Cuma messi, beruntung argentina menang.

Di euro 2024 ini akhirnya pilihan jagoan saya jatuh ke spanyol dan inggris. Agak karbit memang, tapi tak apa, saya juga tidak terlalu peduli dengan omongan orang soal karbit-karbitan, mengutip kata pak ganjar “wong saya suka kok”. Beruntungnya spanyol dan inggris tidak satu group dan baiknya lagi di fase knockout mereka berdua berada di jalur yang berbeda, artinya kalau mau ketemu, harus ketemu di final.

Menjagokan inggris di euro ini memang lumayan memacu jantung. Beberapa kali pertandingan yang ditampilkan sangat jauh dari ekspektasi. Di fase group saja inggris Cuma mengemas 5 poin, dengan satu kemenangan dan dua seri. Padahal, sebelum euro 2024 ini berlangsung, semua orang menganggap semua anggota group ini akan menjadi makanan empuknya inggris, lah lawan Slovenia yang fifa rangkingnya 52 aja imbang. Sungguh perjalanan tim inggris yang tragis di fase group. 

ketika fase knockout pun inggris lumayan wadidaw, baru 16 besar saja inggris sudah kewalahan dan hampir tersingkir, untung di menit akhir jude bellingham dengan magis Injure time ala Madrid, berhasil menyamakan kedudukan dan berhasil menang di babak extra time. Malam waktu menonton pertandingan ini, saya sudah merasa inggris akan pulang, dan lumayan lemes, tapi magis jude ini membuat tubuh saya kembali panas, gol penyama kedudukan itu membuat saya teriak dan berjoget-joget, bahkan setelah lanjut lagi, saya masih tetap bernyanyi-nyanyi dan berbicara sembarangan seperti “hey jude” atau “itu dia, jude Bellingham”, Itu dia, itu dia”, dan juga menggetarkan seluruh badan saya seolah seperti kesetrum. Kalau boleh jujur, gol jude Bellingham itu emang terasa seperti setrum listrik, ada dua sampai 3 menit saya merayakan euphoria itu. inilah kondisi-kondisi yang ingin saya dapatkan dari memiliki jagoan ketika tournament, karena kalau tidak punya, euphoria itu tidak datang, siapapun yang kalah dan menang, ya biasa aja.

Seperti kata banyak orang, inggris benar-benar diberkati keberuntungan, lawan swiss pun inggris terlihat sangat kesusahan, untung gol swiss berhasil cepat dibalas oleh inggris, lewat tendangan keras bukayo saka dan membuat pertandingan kembali seimbang. Dan ditutup dengan adu penalty. Pertandingan semi final inggris lawan belanda yang lumayan, babak pertama, para pemain yang banyak dihujat seperti phil foden, lumayan memberi dampak, walaupun di babak kedua, kembali hilang lagi. Dan gol di menit-menit akhir oleh Watkins itu sungguh mengguncang para penikmat bola. 

Banyak penikmat bola, terkhusus di Indonesia yang menjagokan belanda, walaupun belanda di sebut sebagai kuda hitam juga ketika euro 2024 belum di mulai, tapi banyak yang menjagokan karena cara bermainnya yang setidaknya lebih baik dari para jagoan. Apalagi di Indonesia ada frase “timnas pusat”, yang membuat banyak yang mendukung belanda. Gol Watkins juga membuat adrenalin saya naik, di detik akhir gol memutarnya itu selain beruntung, gol seperti itu memang adalah gaya mencetak golnya olie Watkins ketika di EPL. Sebuah keberuntungan yang bercampur kebiasaan. Dan menangnya inggris atas belanda dan mengantarkan mereka ke final, membuat public sepak bola gempar, tidak hanya Indonesia, seluruh dunia gempar. Tapi mau diapain lagi, sepak bola memang selalu menunjukkan hal yang kurang adil kadang-kadang.

Berbeda dengan lika-liku inggris, spanyol malah menyapu bersih semua pertandingan dengan memenangkan semuanya. Yang membuat banyak yang memilih mendukung spanyol di final kali ini adalah gaya permainannya yang sangat enak ditonton, sepak bola di kaki rodri cs benar-benar menyenangkan ditonton ketika euro 2024 kemarin. spanyol memang luar biasa, duo maut anak muda, yamal dan nico, membuat sayap spanyol luar biasa, lalu ada olmo dan aksi Fabian ruiz yang luar biasa, dan rodri yang kokoh beserta carvajal, serta ada cucurela yang sempat diremehkan tapi berhasil tampil ciamik. 

Satu yang paling saya ingat dari cucurela adalah selebrasinya bernyanyi ketika merayakan juara, nyanyian yang bahkan tidak bisa saya keluarkan dari kepala saya, kalau kata anak sekarang "nyanyian cucurela menyewa tempat gratis di kepala saya". sudah tidak ada musiknya, liriknya pun wadidaw, raut wajahnyapun lucu, sebuah perpaduan selebrasi yang luar biasa.

“spanyol pantas memenangkannya” ungkap banyak orang. Saya pun setuju dengan itu, walaupun berhasil menyapu bersih, sebenarnya jalannya spanyol itu sangat terjal loh dibanding inggris. Di fase group, mereka berhadapan dengan juara bertahan euro 2020, Italia, lalu juara 3 piala dunia 2022, setelah itu di fase Knockout berhadapan dengan german sang tuan rumah, setelah itu bertemu france sang runner up piala dunia 2022 dan juara piala dunia 2018 di semi final dan mengalahkan inggris di final. Spanyol mengalahkan 4 tim besar sepak bola akhir-akhir ini. 

Kemenangan spanyol terasa begitu manis, tidak hanya bagi para pendukung spanyol tapi hampir seluruh insan sepak bola di dunia. bahkan beberapa pendukung inggris pun mengakui kemenangan spanyol itu lebih pantas didapatkan daripada inggris yang main begitu.

Saya sebagai orang yang mendukung dua tim ini, sangat bahagia. akhirnya di final, saya tidak perlu terlalu deg-degan soal siapa pemenangnya, dua tim adalah yang saya jagokan. tapi memang tidak bisa, pada akhirnya saya lebih condong ke spanyol, walaupun saya juga berharap inggris menyudahi kegagalannya dan membawa "sepak bola kembali ke rumah". Melihat saka dan rice terdiam ketika kalah, jadi teringat ketika mereka terdiam setelah pertandingan terakhir EPL kemarin, mereka sama-sama terdiam bingung dengan tatapan kosong. Ya semoga euro kedepannya bisa lebih baik lagi ya inggris

Kemenangan spanyol tentu membuat saya senang, dan membayar semua jam tidurku yang tidak teratur ini, setidaknya yamal, nico, olmo, Fabian ruiz, rodri, carvajal dan semua punggawa spanyol memberi tontonan yang menarik ditonton. Sampai ketemu lagi di euro 2028, semoga lebih menyenangkan, karena anak muda yang bersinar seperti yamal, mbappe, musiala, guler, wirtz, nico, dan lainnya berada dalam kondisi yang lebih baik, dan mapan. akhirnya saya bisa memperbaiki jam tidur saya lagi, Alhamdulillah.