Senin, 14 April 2025

Dingin Malam! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona, malam ini dingin

menusuk perlahan tulang rusukku

nona, malam ini dingin

dingin sekali

membekukan rasa


biarkan pelukan yang menghangatkannya

menghancurkan bekunya dendam dan egois

Nona, biarlah ku nikmati dinginnya malam


@fahmieljor

Bantul, 27 Juli 2019



Senin, 07 April 2025

Lampu Pijar - [Merayakan Ibadah Puisi]

Layaknya lampu pijar, 

cahaya dihasilkan dari proses pemanasan filamen hingga suhu yang tinggi

cinta manusia-pun dihasilkan dari panasnya hati dan otak yang bekerja


intensitas cahaya lampu pijar hanya 15 lumen

akibatnya membutuhkan energi listrik yang lebih banyak untuk cahaya yang lebih terang

tapi intensitas cinta manusia tidak terbatas oleh satuan apapun

akibatnya terkadang sebagian orang tergelincir dan jatuh


Nona, aku mencintaimu dalam pijaran lampu 5 watt

terang, panas dan menghangatkan!


@fahmieljor

Bantul, 19 Juli 2019



Senin, 31 Maret 2025

Memilih Bersama - [Merayakan Ibadah Puisi]

Siapa yang pernah tahu bahwa adam dan hawa akan dipertemukan kembali setelah dipisahkan oleh jarak yang begitu jauh?


ketika kaki telah menemukan tujuannya

ketika tangan telah menemukan pasangannya

ketika hati telah menemukan tempat tinggal yang nyaman

maka cintailah perempuanmu, wahai lelaki

dan sayanglah lelakimu, wahai perempuan


pertemuan adalah awal

memilih berjalan bersama adalah janji

dan bahagia adalah akhir


selamat berbahagia

semoga sakinah mawaddah warahmah, sepupu!


@fahmieljor

Yogyakarta, 22 Juni 2019



Selasa, 25 Maret 2025

Rumah memanggilmu, Pulanglah! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Berpurnama lamanya kau berkelana

waktunya untuk pulang


Rumah memanggilmu

datanglah

karena disini, keluh kesahmu akan didengarkan tanpa cibiran

karena disi, kalahmu tak akan dihina

dan menangmu tak akan dipuji berlebihan


Ibu memanggilmu

datanglah

karena belaianmu adalah lagu romantasi pengantar tidur

di kala kehidupan nyata tak menghasilkan mimpi indah


bapak memanggilmu

datanglah

karena nasehatnya adalah pukulan keras untukmu bangkit

di kala kau terpuruk jatuh berantakan dihantam badai kehidupan


Pulanglah

ke pangkuan ibumu

menangislah di atas pahanya

Pulanglah ke hadapan bapakmu

tertawalah di depan dirinya


Pulanglah

kursi tua itu memanggilmu

pintu kayu coklat itu memanggilmu

air laut memanggilmu

hembusan angin desa memanggilmu


Pulanglah! Pulanglah!


@fahmieljor

Makassar, 03 Juni 2019

Senin, 17 Maret 2025

Perjalanan untuk Pulang - [Merayakan Ibadah Puisi]

Pada Pelukan ibu

air mata jatuh

pada rangkulan bapak

senyum itu terurai


ibu mengajarkan untuk menangis lalu tersenyum tertawa bahagia

bapak mengajarkan untuk jatuh lalu bangkit berdiri tegar


Pulanglah

karena penderitaanmu yang berkepanjangan

pulanglah

karena kesakitanmu tanpa berkesudahan

pulanglah

karena kekalahanmu yang tak berhenti datang


kembalilah

rumah menunggumu

dari kepergiaanmu berkelana

karena pergi adalah perjalanan untuk pulang


@fahmieljor

Yogyakarta, 17 Juni 2019



Senin, 10 Maret 2025

Langit - [Merayakan Ibadah Puisi]

Hidup adalah tentang bagaimana kita berani

berani mengambil keputusan dan menjalankannya

dengan penuh keikhlasan


langit biru akan selalu indah di kala cerah

dan langit kelabu akan selalu menawan di kala mendung dan hujan


@fahmieljor

Bantul, 07 Juli 2019



Senin, 03 Maret 2025

Rahim Ibu - [Merayakan Ibadah Puisi]

Seperti rahim ibu

semesta menderita kepanjangan

semesta menerima sakitnya

mengeluh mungkin ada, tapi tidak pernah menyesal nona


berhentilah menyakiti

mulailah menyayangi

teruslah mencintai

selamanya membahagiakan

untukmu semesta

rahim ibu para manusia


aku mencintaimu nona

dalam semangatmu menjaga semesta


@fahmieljor

Jeneponto, 09 Juni 2019



Senin, 24 Februari 2025

Ramadhan Indah - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona

Ramadhan kali ini indah

karena ku temui para pengelana

yang menahan rindu

untuk pulang ke rumah


Nona

Ramadhan kali ini indah

karena kutemui para pejalan

yang menimbun rasa

untuk menangis dalam pangkuan ibu


Nona

Ramadhan kali ini indah

karena ku menemukanmu


Nona

semoga Ramadhan ini juga indah bagimu!


@fahmieljor

Yogyakarta, 26 Mei 2019



Senin, 17 Februari 2025

Aku Melihat - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona

aku melihat pedagang menjual dagangannya

antusias dan penuh semangat

karena ada hidup orang lain yang ditanggungnya


Nona

aku melihat petani menggarap sawah

penuh keringat dan tawa

karena ada perut lapar yang harus dipenuhi nantinya


Nona

aku melihat nelayan melaut melawan ombak berani dan gagah

karena ada gizi yang harus dipenuhi anak-anaknya


Dan, Nona

aku melihat para politisi

cerewer dan ngotot

karena perutnya yang harus diisi dan nafsu birahinya yang harus dibelai


aku melihat mereka tidur di kursi empuk

aku melihat mereka bolos ketika rapat

aku melihat mereka berjanji

aku melihat mereka pura-pura berpihak pada rakyat

selanjutnya, aku melihat mereka menindas rakyat

aku melihat mereka menutup mata dan telingan

ketika kepentingannya diusik


aku melihat mereka mulai cerewet dan ngotot lagi

aku melihat mereka nona

AKU MELIHATNYA!!


@fahmieljor

Gowa, 09 Juni 2019

Senin, 10 Februari 2025

Tanah ini!! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku menikmatimu nona

Nona

sawah terhempas luas

lautan yang dihamparkan panjang


Nona

di tanah ini, hasil bumi melimpah

memberi kehidupan pada begitu banyak anak cucu manusia


Nona 

kabarkan pada semuanya

negara ini masih kaya

tapi banyak bedebah yang rakus

tak berhenti memonopoli semuanya


Nona

kabarkan pada semuanya

negara ini masih kaya

dan tentu manusianya harus hidup sejahtera


@fahmieljor

Bantaeng, 08 Juni 2019



Senin, 03 Februari 2025

Siang Teduh, Nona! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona

Pada diam, aku titipkan berisik paling merdu

Pada gelap, aku titipkan cahaya paling terang

Pada benci, aku titipkan sayang paling dalam


Nona

semoga siangmu selalu panas meneduhkan!


@fahmieljor

Yogyakarta, 30 April 2019



Senin, 27 Januari 2025

Tamu di Negeri Sendiri, Nona - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona, di tempatku lahir dan dibesarkan 

emas berlimpah, tembaga berserakan

kekayaan alam bisa kau ambil kapan saja

kau pasti menikmatinya nona


sekarang sudah tidak sama nona

para elit rakus mulai menggerogoti

merebut dan mengambil tanpa ampun

pemilik sah menjadi tak berdaya

lalu mereka diadu domba dengan sesama

mereka jahat, nona

mereka kejam, nona


rasa kemanusiaan mereka telah habis tergerus

ibarat menambang, mereka tidak sadar telah menambang rasa kemanusiaan sendiri



Nona

Ibarat ayam, kami mati di lumbung padi

kami tidur di atas emas, tapi bukan kami yang punya

kami berenang di atas minyak, tapi bukan kami yang punya

kami terus dihisap

kami terus diperas

kami terus diinjak

kami terus ditindas


begitulah getirnya nona

ketika pengusaha dan penguasa sudah bersekongkol 

bahkan sisa duri ikan di atas meja, masih mereka makan!

kita harus melawan nona!


@fahmieljor

Yogyakarta, 29 April 2019


Gelombang Besar Kepentingan - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku menikmatimu nona

Nona, kau harus tau, bahwa ada yang dapat menenggelamkan kebaikan dan kebijaksanaan seseorang

kau tau apa itu nona?

Gelombang Besar Kepentingan


ketika kau lemah, kau akan tergulung

ketika kau tak bisa berenang, kau akan tergulung


pantai kehidupan ini harus bisa kau lewati dengan kuat dan yakin

Nona, teruslah percaya pada akal sehat dan hati nuramimu

karena dia akan menuntunmu pada jalan yang benar


Aku menikmatimu nona

dalam setiap perlawanan yang kau tuliskan


@fahmieljor

Yogyakarta, 25 April 2019



Senin, 20 Januari 2025

Dunia Pertaruhan - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku menikmatimu nona

Nona

ada yang bisa dilihat dalam kegelapan

yaitu parasmu yang indah


Nona

ada yang bisa didengar dalam keramaian

yaitu suaramu yang syahdu


Nona

ada yang bisa dirasakan dalam kerusuhan

yaitu jiwamu yang tenang


Nona

selamat datang dalam dunia penuh pertaruhan


@fahmieljor

Yogyakarta, 25 April 2019



Senin, 13 Januari 2025

Gelapnya Kehidupan - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona, malam ini aku melihatmu

keindahan dalam gelapnya kehidupan


ada mata yang terlukis indah

ada bibir yang tergaris simetris

ada paras yang tergambar anggun


Malam ini aku melihatmu, Nona!


@fahmieljor

Yogyakarta, 20 April 2019



Senin, 06 Januari 2025

Temu! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku menikmatimu nona

Nona, malam ini kau begitu indah

dalam retorikamu

dalam dialektikamu

dalam diammu

dan tentunya dalam senyummu


Nona, waktu selalu berlari kencang ketika temu itu dipertemukan

lalu, aku menemukanmu dalam malam gelap pencarian

aku mengharapkanmu dalam pagi cerah pergolakan

aku mendapatkanmu dalam siang terik pertaruhan


@fahmieljor

Yogyakarta, 03 April 2019