Pembangunan dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, dan perubatan pembangun; -dari atas pembangunan yang dimulai dari negara maju melalui pemerintah negara berkembang, di turunkan kepada rakyat;-dunia ikhtiar untuk mengubah keadaan dunia masa lampau batin dengan tujuan agar dapat mewariskan masa depan yang membahagiakan bagi generasi yang akan datang; -menurut politik pembangunan yang mengarah kepada keinginan perasaan dalam arti warga negara aktif atau terlibat dalam berbagai kegiatan politik;-Menurut prasarana adalah pembangunan dasar kehidupan politik, ekonomi dan sosial untuk mendorong masyarakat berusaha mencapai modernisasi meliputi perubahan institusional untuk mendukung usaha nasional dalam mengembangkan kemudahan seperti jalan, komunikasi, pengairan dan sistem perhubungan;–Menurut serba muka adalah usaha mengubah keadaan masyarakat tertentu menjadi keadaan masyarakat yang lebih baik dan yang di cita-citakan; -sosial keadaan hidup yang harus di pandang dari sudut kualitas yang di lihat dari pemikiran menyeluruh dan dari sudut kuantitas yang dapat di ukur dan diamati; -Pembangunan adalah 1. pembentukan, pendirian, penyusunan; 2 ekspansi, pengembangan, perluasan.
Hasil dari kamus besar Bahasa Indonesia ini sudah sangat jelas dari pandangan dunia, prasarana, sosial ataupun dari serba muka. Dimana pada intinya pembangunan itu seharusnya berjalan ke arah yang lebih baik. Dan yang harus kita ingat, bahwa pembanguna itu tidak selalu mengenai hal yang material saja, tapi juga yang non material, seperti pembangunan ekonomi, pembangunan politik, Indonesia hari ini melakukan banyak sekali pembangunan-pembangunan besar-besaran di setiap wilayah di nusantara. Sejarah Indonesia menyatakan ketika Indonesia Orde baru dulu, dimana Presidennya adalah Soeharto yang mendapat predikat Bapak pembangunan. Pembangunan besar-besaran di bidang ekonomi, bidang politik, infrastruktur dan banyak lagi. Tapi karena banyaknya KKN yang di lakukan yang membuat bapak pembangunan itu turun dari jabatannya sebagai orang nomer 1 di Indonesia, setelah itu masuk lah masa reformasi. Tetapi ketika masa reformasi masih banyak sekali yang harus di perbaiki, mulai dari pembangunan ekonomi yang pada masa orde baru itu terjadi krisis moneter, dollar naik begitu tinggi, harga-harga sembako dan bahan pangan yang begitu tinggi. Di lepasnya timor-timor karena banyaknya uang negara yang di kirim untuk membangun infrastruktur-infrastruktur tetapi tidak adanya hasil yang di dapat dari timor-timor itu sendiri. Pada masa soekarnopun pembangunan lebih kepada pembangunan politik, membangun keamanan karena waktu itu banyak sekali pemberontak-pemberontak yang meminta merdeka dan berpisah sehingga soekarno mencoba dulu untuk memperkuat dan membangun idelogi persatuan dan kesatuan nusantara. Dan banyak lagi sejarah yang membuktikan tentang pembangunan Indonesia.
Dan pembangun hari ini mulai gencar-gencarnya khususnya kota Jogjakarta. Pembangunan hotel yang mulai banyak di wilayah-wilayah bagian daerah Istimewa Yogyakarta, pembangunan mall dan supermarket-supermarket besar dan pembangunan-pembangunan lainnya, efeknya pun beragam dari pembangunan-pembangunan itu, dari efek positif maupun efek negative. Pembangunan ini pun menjadi kambing hitam dari kerusakan lingkungan. Yang pada dasarnya harusnya pembangunan itu upaya memperoleh kesejahteraan atau taraf hidup yang lebih baik. Sekarang jogja mengalami gencar pembangunan perhotelan. Di karenakan jogja adalah sala satu kota wisata terbaik di Indonesia pilihan dari turis local maupun internasional. Mungkin boleh saja hotel itu di bangun, asalkan hak atas air masyarakat tidak terkurangi contohnya, tetapi ketika hak atas air masyarakat itu terganggu maka pembangunan itu pantas untuk di gugat. Pernah terjadi contoh di kota jogja, ketika sumur-sumur warga kering di karenakan air menuju ke sumur-sumur hotel-hotel yang galiannya lebih dalam di banding dengan galian sumur warga. Maka permasalahan seperti itu harusnya negara dan pemerintah itu wajib hadir dalam permasalahan itu sebagai organisasi yang menjamin hak asasi manusia. Karena ketika kita merujuk pada permasalahan tadi maka itu sudah melanggar hak asasi manusia. Dan itu sudah melanggar aturan undang-undang dan peraturan yang sudah di buat oleh negara, tapi apabila negara tidak mau tau tentang masalah itu, dengan alasan itu tanah mereka dan bebas mereka melakukan apapun, maka sejatinya itu sudah melanggar HAM. Karena dalam kebebasan seseorang itu terdapat kebebasan orang lain. Para pemilik hotel bebas untuk menggali sumurnya sampai sedalam-dalamnya, tapi yang harus mereka pikirkan adalah apakah dengan menggali ini warga bisa mendapatkan air? Karena kebebasan pemilik hotel untuk menggunakan air, ada kebebasan warga untuk menggunakan air juga.
Tidak banyak pembangunan-pembangunan di dunia umumnya dan Indonesia khususnya terjadi perusakan pada lingkungan, kerusakan sumber hayati seperti penipisan hutan, punahnya macam-macam biota binatang maupun tumbuhan. Di jepang timbul berbagai penyakit-penyakit aneh pada waktu mulai berkembangnya industri di negeri itu. Penyakit itu di kenal dengan minimata disease berupa terganggunya fungsi otak, adapula penyakit itai-itai yang merusak sum-sum tulang, ginjal dan menimbulkan kematian. Diidentifikasi bahwa penyakit itu berasal dari buangan pabrik ke sungai dan teluk. Maka untuk negara-negara berkembang pembangunan menawarkan perubahan dengan resiko maha hebat untuk lingkungan dan alam. Dari sudut pandang ekologi pembangunan, teori di atas tidak tepat, ekologi pembangunan ini tidak pernah menawarkan suatu kebijakan tanpa pertumbuhan. Pembangunan dan pertumbuhan bukan suatu yang harus di pilih tapi kedua-duanya harus saling bekerja sama dan bersinergi. Bagaimana cara mencegah dampak negative dari pembangunan tersebut dan bagaimana caranya supaya mengurangi kerusakan dan meningkatan angka pertumbuhan. Walaupun ini adalah konsep yang susah tapi benar-benar harus di terapkan dan resapi benar-benar orang para pembangun khususnya infrastruktur. Contohnya baru-baru terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra dan Kalimantan yang katanya itu karena memang panas dan terbakar sendiri, tapi masyarakat mulai curiga, karena setelah pembakaran-pembakaran tersebut munculnya pabrik-pabrik dulu-dulunya dan ketika pembakaran hutan besar-besaran tersebut membuat semua masyarakat berpikir bahwa ada orang di belakang yang membakar ini semua demi pembangunannya. Dan setelah semua hutan habis maka akan bermunculan baja dan besi. Ingat!! Pembangunan itu adalah suatu jalan untuk hidup lebih sejahtera ataupun menjadikan taraf hidup lebih baik.
Dapat juga di katakan bahwa pembangunan sering identik dengan penggusuran, ketika sesuatu ingin di bangun maka ada sesuatu juga harus di gusur. Contohnya permasalahan perumahan milik warga di kulonprogo yang rencananya akan di bangun bandara. Tapi sampai hari ini belum, karena masyarakat disana sangat menolak keras. Dan juga penggusuran wilayah parang kusumo yang katanya akan di bangun bali 2, walaupun rakyat disana melawan dan menolak tapi yang harus di ketahui bahwa tanah itu adalah milik sultan. Mau tidak mau, warga di sekitar situ harus mau. Mungkin bisa seperti itu, tapi harus ada kebijakan yang jelas untuk warga-warga yang mencari nafkah di situ, bagaimana kehidupannya setelah di usir itu, karena sekali lagi negara adalah organisasi yang menjamin hak asasi manusia. Harus ada perbincangan dahulu antara pembangun, warga dan negara tentang permasalahan seperti itu. Setidaknya sebelum membuat sebuah kebijakan itu adalah omongan antara warga dan pembangun dan juga negara, jadi ketika kebijakan itu di keluarkan tidak ada lagi penolakan dan perlawanan yang malah menjadikan suasana negara menjadi kurang baik, mungkin warga tidak terima dan mengadakan demo, demo pun rusuh, warga dan pihak keamanan luka-luka adapun yang meninggal, Nah itu menjadi problematika lagi dan malah menyusahkan negara pada umumnya dan warga khususnya, pembangunan yang katanya menjadikan taraf hidup masyarakat lebih baik malah menjadikan taraf hidup masyarakat makin terbengkalai, pembangun bersikeras dan wargapun terus melawan, dan negara Cuma numpang dan mejeng muka disana.
Pembangunan hari ini pun yang membuat budaya-budaya dan adat istiadat jogja khususnya semakin terkikis. Karena pada dasarnya pembangunan ini membawa perubahan dan sering sekali perubahan itu membawa kepada modernitas dan hidup ala orang barat. Contohnya saja di kota jogja ini sudah jarang sekali kita temui orang-orang yang masih memperjuangkan budaya gotong royong, padahal budaya gotong-royong ini adalah sala satu perumusan Pancasila dahulu, modernitas hari ini menjadikan rakyat menjadi lebih individual dan merasa dirinya bisa melakukan itu sendiri. Sudah menghilangnya budaya sopan dan santun dalam kehidupan, yang menurut saya ini ada karena pembangunan yang mengarah kepada modernitas barat. Karena di rasa semua manusia itu sama. Bahkan budaya khusus jogja seperti tari jogja, alat music jogja dan budaya lainnya yang di tinggalkan, mereka merasa lebih baik kita ke mall, jalan-jalan, selfie sana selfie sini, budaya Cuma sejarah dan biarlah di menjadi sejarah saja. Dan menurut saya, tarian dan alat-alat music khas jogja ini adapun ketika penyambutan pemimpin dan pejabat negara, setelah itu tidak ada, dan parahnya lagi adalah bahwa pemainnya adalah orang-orang tua, dan para pemuda dan pemudi sudah menolak begituan dengan alasan tidak keren, tidak tren, dan tidak gaul. Mereka lebih senang music modern seperti gitar, drum dan bass, atapun lebih senang melakukan breakdace ataupun hiphop dance.
Pembangunan di jogja hari ini benar-benar menimbulkan efek buruk, walaupun tidak sedikit juga efek positif yang di timbulkan. Contohnya adalah dengan di bangunnya pabrik dan hotel-hotel membuka lapangan kerja bagi orang-orang yang belum mendapatkan kerja, ataupun dengannya banyaknya pengunjung wisata yang menginap di hotel, yang membuat pedagang kaki lima berjualan di emperan hotel yang menjadi sala satu daya Tarik karena tidak perlu jauh-jauh untuk membeli buah tangan. Dan juga meningkatkan pendapat daerah jogja pada khususnya, karena semakin banyak wisatawan maka semakin meningkatnya pendapatan daerah.
Sala satu penolakan terhadap pembangunan hotel di kota jogja ini, dilakukan oleh sekelompok aktivis yang di pimpin oleh dodo putra bangsa. Aktivis Dodo Putra Bangsa melakukan Aksi mandi kembang di depan kantor walikota kota Jogjakarta tgl 5 februari 2016. Aksi ini di lakukan atas respon terhadap pembangunan besar-besaran di kota jogja. Sebeleumnya dodo ini sudah sangat sering melakukan aksi2 tersebut, pernah melakukan aksi berjemur diri di depan sala satu hotel di jogja. Dodo bersama teman-teman aktivisnya sering sekali melakukan penolakan kepada pemerintah daerah, tapi mereka hanya diam saja, dan paranya gubernur DIY hanya angkat tangan soal itu. “kalua pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa, maka masyarakatnya lah yang akan turun tangan soal itu” kata dodo. Pembangunan ini tidak membawa banyak perubahan bagi masyarakat di sekitar hotel, malah menimbulkan kerusakan lingkungan dimana-mana, yang menjadi contoh konkritnya adalah bahwa sumur-sumur warga di sekitar hotel mulai kekeringan akibat pembangun hotel-hotel tersebut. Bentuk protes tersebut guna menyindir pemkot jogja agar lebih memperhatikan tata kota dan kehidupan sosial masyarakatnya yang terlalu mudah menginjinkan pembangunan hotel-hotel
Berbicara panjang lebar tentang pembangunan kota jogja sudah sangat ladzim dengan kota yang sebentar lagi akan menjadi kota metropolitan. Dan pasti sudah sangat kita tahu bahwa focus pembangunan ini adalah pulau jawa. Ada yang mengatakan bahwa pulau jawa ini sangat potensial, tana yang bagus. Pulau jawa dan pulau jawa. Dimana pulau lain? Dimana nusantara yang di perjuangkan oleh pahlawan-pahlawan kita? Yang saya rasa adalah Pembangunan Indonesia hari sangat tidak rata. Di pulai jawa ini di bangun apapun yang mungkin di butuhkan, sedangkan di bagian wilayah timur sana, sangat sedikit di adakan pembangunan dengan alasan banyak sekali kerusuhan dan membuat takut untuk membangunan di sana. Padahal menurut saya, kenapa banyak sekali kerusuhan, banyak sekali pelanggaran HAM, pembunuhan dan peperangan disana adalah karena pembangunan pemerintah Indonesia yang tidak merata. Di pulau jawa gedung-gedung begitu tinggi menjulan, dari gedung sekolah, hotel sampai supermarket, sedangkan di wilayah timur sana, untuk sekolah saja mereka harus menyusuri hutan dan menyebrangi sungai dan sampai disekolahpun, sekolah bisa di katakan sangat tidak layak untuk di gunakan. Mungkin tidak di wilayah timur saja, tapi banyak sekali hal serupa seperti di perbatasan Malaysia dan Kalimantan yang membuat para rakayat Kalimantan lebih nyaman berada di Malaysia daripada di rumahnya sendiri. Dan itulah yang benar-benar yang harus di perbaiki. Pembangunan harus benar-benar mereta supaya tidak ada lagi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Contonhya saja ketika terjadi perang antar suku yang membuat banyak sekali korban yang luka-luka bahkan ada yang sampai mati, tapi ketika pemerintah memcoba untuk menyentuh dan membangun disana saya yakin takkan ada hal seperti itu, mungkin dengan membangun pendidikan yang layak dan mencerdaskan anak-anak. Sehingga mereka akan tahu bahwa peperangan antar suku ini hanya masalah sepele dan tak perlu di selesaikan dengan perang tapi bisa juga dengan kekeluargan dan kemasyarakatan. Sehingga sila keempat Pancasila “kemasyarakatan yang di pimpin oleh khitmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” itu benar-benar menjadi pedoman mereka dalam mengambil keputusan, dan mungkin sila ketiga “ persatuan Indonesia” itu membuat mereka mengerti bahwa Indonesia ini satu walaupun berbeda-beda.
Dengan sala satu pembangunan, yaitu pembangunan pendidikan ini di harapkan warga Indonesia khusus wilayah timur ini lebih mengerti bagaimana menghadapi dunia ini. Sekolah-sekolah di pulau jawa begitu tinggi dan bertingkat-tingkat, sedangkan jauh di wilayah timur, bahkan gentengnya pun sudah hilang-hilang. Jadi jangan menyalahkan ketika terjadi peperangan dan pembunuhan dengan mengatakan bahwa mereka jahat-jahat, tapi lebih dari itu bahwa keadaan pembanguna pendidikan disana masih sangat minim yang membuat mereka melakukan sesuai adatnya ataupun dengan insting mereka saja. Permasalahan yang juga sangat urgent adalah ketika harga sembako begitu mahal di banding di pulau jawa. Ketika kita menonton film “di timur matari” di perlihatkan bahwa harga minyak goreng sampai harga 500 ribu, dan pengalaman yang pernah dengar dari orang tua bahwa harga satu karung semen bisa mencapai 1 jt lebih, sedangkan di pulau jawa ini hanya sekitar 100 ribu. Ini adalah sala satu korban pembangunan yang tidak merata. Di pulau jawa di bangun banyak sekali arus lalu lintas, jalan kota A ke kota B dengan mudah, sedangkan di wilayah timur sana, dapat di lihat untuk berpindah saja kita harus menggunakan pesawat tentara. Makanya harga begitu mahal, karena untuk mengirim barangpun harus menggunakan pesawat. Apakah itu kurang membuktikan kalau pembangunan sangat tidak merata? Ada lagi bukti yang mana jalan wamena ke jayapura sudah ada melalui darat, tapi permasalahannya adalah berbahayanya jalan di sana yang harus mempertaruhkan nyawa sendiri. Dari contoh tersebut dapat dikatakan walaupun pemerintah sudah membuat jalan, seharusnya pemerintah terus mengontrol supaya jalan itu jadi lebih dan lebih baik. Mungkin pembangunan di pulau jawa ini sudah harus di berhentikan mulai anggaran itu di kirim ke pulau-pulau yang masih perlu sekali yang namanya pembangunan dari ssegi bidang apapun. Jangan ada lagi pembangunan yang tidak merata.
Pembangunan Indonesia memang mengalami kemajuan di karenakan Indonesia adalah negara berkembang, yang harus banyak membangun dan membangun di bidang apapun itu. Pembangunan ekonomi mungkin yang harus bisa lebih baik, rupiah menguat, ekspor barang tidak Cuma bisa impor saja. Pembangunan politik yaitu mungkin dengan selalu mengadakan hubungan dengan luar negeri, membuat kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat. Pembangunan infrastruktur yang lebih kepada bangunan-bangunan yang menunjang hidup masyarakat, seperti taman, hotel, supermarket dan lain sebagainya. Pada pembangunan sosialnya dimana rakyat Indonesia masih memegang teguh budaya saling menghormati dan gotong royong dalam hidup bersosial. Yang pada initnya harusnya pembangunan ini lebih di tujukan kepada cita-cita bangsa Indonesia ini yaitu Pancasila.
Ketuhanan Yang maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh khitmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Diharapkan pembangunan hari ini benar-benar berdasar 5 ini, yang mana dengan adanya lima ini maka tidak akan ada lagi penyimpangan dan pelanggaran yang di lakukan rakyat ataupun pemerintah.
Hari ini kita juga melihat sala satu organisasi islam mengusung sebuah konsep besar untuk menwujudkan sala satu ideologinya atau bisa disebut Matan Keyakinan Dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, yaitu “Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menciptkan negara baldatun thoyyibatun warrobbun Ghofur/ adil, makmur dan sejahtera”. Dari situ saja kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa muhammadiyah ini tidak saja mengurus penyimpangan akidah ataupun orang-orang miskin tapi juga harus ikut andil dalam kehidupan perpolitikan bangsa ini, mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera. Konsep itu adalah jihad konstitusi. Yang pada akhir-akhir menjadi sala satu topik penting, yang mana jihad konstitusi ini kepada gugatan UU yang melenceng dari kebenaran. Jihad yang notabenenya adalah perang dan pertumpahan darah, coba untuk di bentuk suatu pemikiran berbeda oleh muhammadiyah. Sala satu pandangan jihad menurut sala satu tokoh besar muhammadiyah yaitu Buya A.R Sutan Mansur yang menganggap bahwa berjihad itu adalah berkerja dengan sepenuh hati. Ini sala satu yang menginspirasi muhammadiyah hingga sekarang ini. Yang mana kita tahu bahwa muhammadiyah sudah melakukan judicial review terhadap perundang-undangan. Empat UU yang di judicial review di Mahkamah Konstitusi adalah UU Nomer 22 Tahun 2014 tentang Minyak dan Gas Bumi, UU Nomer 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, UU Nomer 17 Tahun 2013 tentang Ormas, serta UU Nomer 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air.dan hebatnya judicial review itu di kabulkan oleh Mahkamah Konstitusi itu sendiri. Dan setelah itupun Muhammadiyah akan mengadakan lagi judicial Review kepada Undang-undang yang menyeleneng dan tidak pro terhadap rakyat.
Sebagai sala satu organisasi pergerakan dan organisasi otonom Muhammadiyah IMM sudah seharusnya mengikuti jejak bapak-bapaknya tidak hanya sekedar turun ke jalan dan demo-demo saja tapi mulai dengan tidak nyata seperti masyarakat dengan melihat keadaan sebenarnya yang melanda mereka dan judicial preview seperti yang di lakukan oleh Muhammadiyah.
Melihat Pembangun Kota jogja yang begitu besar lebih kepada perhotel ini, sudah seharusnya kita menyikapinya dan mulai untuk menganalisis dan mengikuti jejak bapak-bapak kita yang sukses melakukan jihad konstitusinya. Apalagi dengan isu yang tersebar bahwa pembangunan besar-besaran ini merusak lingkungan sekitar situ, contohnya adalah habisnya sumber air warga. Inilah saatnya IMM khususnya untuk mengambil peran untuk memeperbaiki dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik pembangunan besar-besaran di kota jogja ini
Referensi
http://www2.jawapos.com/baca/opinidetail/14472/Jihad-konstitusi-ala-muhammadiyah
http://www.academia.edu/9735999/makalah_kelompok_teori_pembangunan
N.H.T. SIAHAAN / Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan /2004/PT Gelora Aksara Pratama/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar