Dua Insan Manusia yang bertemu karena kasih sayang dan cinta
Dua Insan Manusia yang hidup dimana perjuangan adalah sesuatu yang berharga
Dua insan Manusia yang mempersiapkan generasi barunya
Generasi yang siap menantang ketidakadilan dan kemungkaran
Anaknya yang dibelai dengan kasih sayang dan cinta
anaknya di beri makan dan minum supaya cepat besar seperti mereka
Anaknya diberi pakaian-pakaian supaya tidak panas di laur sana
Anaknya diberi rumah-rumah supaya terlindung dari sesuatu yang berbahaya di luar sana
Anaknya kini telah pergi melalang buana
Mencari Ilmu, mencari harta
mencari tahta, mencari wanita
Katanya! untuk kelanjutan hidup mereka
Dua insan itu sudah semakin tua
bukan lagi buang harta dan foya-foya
tapi banyak ibadah dan berdoa
agar kelak hidupnya selamat disana
tapi entah kemana anaknya?
apakah mungkin sudah lupa perjuangan bapak ibunya?
atau hilang di telan modernitas semata?
hingga lupa akan orang yang membesarkan mereka!
wahai kau yang lahir dari rasa sakit dan penderitaan
wahai kau yang hidup dari keringat dan air mata
wahai kau yang besar dari pertaruhan nyawa dan jiwa
lupakah kau dengan jasa besar bapak ibumu?
sudah waktunya kau kembali ke rumah
bawahlah ilmu dan hartamu
persembahkan semua
untuk mereka yang berjuang untukmu
kapan lagi kau mau kembali?
kembali ketika mereka tidak ada di bumi ini lagi?
menangis dan meronta seolah kau anak baik hati?
dasar penipu! dasar pendusta! air mata buaya!
kembalilah
sebelum semua terlambat
karen hidup siapa yang tau
kecuali Dzat Maha kuasa di atas sana
Nur
Fahmi Nur
Bantaeng, 9 Juli 2016. 11.50 WITA
Dua Insan Manusia yang hidup dimana perjuangan adalah sesuatu yang berharga
Dua insan Manusia yang mempersiapkan generasi barunya
Generasi yang siap menantang ketidakadilan dan kemungkaran
Anaknya yang dibelai dengan kasih sayang dan cinta
anaknya di beri makan dan minum supaya cepat besar seperti mereka
Anaknya diberi pakaian-pakaian supaya tidak panas di laur sana
Anaknya diberi rumah-rumah supaya terlindung dari sesuatu yang berbahaya di luar sana
Anaknya kini telah pergi melalang buana
Mencari Ilmu, mencari harta
mencari tahta, mencari wanita
Katanya! untuk kelanjutan hidup mereka
Dua insan itu sudah semakin tua
bukan lagi buang harta dan foya-foya
tapi banyak ibadah dan berdoa
agar kelak hidupnya selamat disana
tapi entah kemana anaknya?
apakah mungkin sudah lupa perjuangan bapak ibunya?
atau hilang di telan modernitas semata?
hingga lupa akan orang yang membesarkan mereka!
wahai kau yang lahir dari rasa sakit dan penderitaan
wahai kau yang hidup dari keringat dan air mata
wahai kau yang besar dari pertaruhan nyawa dan jiwa
lupakah kau dengan jasa besar bapak ibumu?
sudah waktunya kau kembali ke rumah
bawahlah ilmu dan hartamu
persembahkan semua
untuk mereka yang berjuang untukmu
kapan lagi kau mau kembali?
kembali ketika mereka tidak ada di bumi ini lagi?
menangis dan meronta seolah kau anak baik hati?
dasar penipu! dasar pendusta! air mata buaya!
kembalilah
sebelum semua terlambat
karen hidup siapa yang tau
kecuali Dzat Maha kuasa di atas sana
Nur
Fahmi Nur
Bantaeng, 9 Juli 2016. 11.50 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar