"Dulu Angkat Senjata bersama tentara Republik untuk memerangi Belanda, Selanjutnya mengangkat senjata untuk memerangi tentara republik, dan akhirnya angkat senjata lagi bersama tentara republik untuk memerangi komunis"
begitulah
singkat cerita yang dialami seorang pemuda bernama Amid. Pemuda yang hidup di
zaman dimana Indonesia telah merdeka tapi belanda masih semangat untuk kembali
menguasa NKRI. Cerita itu di mulai ketika Amid bersama temannya Kiram di
panggil oleh kiai ngumar untuk membicarakan sesuatu, yaitu soal peperangan
melawan belanda. Beranjak dari rapat yang dihadiri banyak ulama dan kiai dan
disana,hadratus syekh dari jawa timur mengeluarkan fatwa. Beliau bilang,
berperang melawan tantara belanda untuk mempertahankan negeri sendiri yang
merdeka , wajib hukumnya bagi semua orang islam. Maka dari situlah kiai ngumar
menyuruh amid dan kiram untuk bersiap ketika hari itu tiba.
Hari berganti
dan mereka di minta bantuan untuk meyerbu belanda yang akan masuk kedalam sala
satu wilayah, walaupun belum sebagai petarung ataupun yang memegang senjata,
mereka dating sebagai bala bantuan saja. Ketika perang itu terjadi, disitu kemampuan
dan hasratnya dalam bertarung dan berperang terlihat jelas dengan bagaimana dia
merobohkan sala satu tantara belanda dan mengambil senjata. Dari senjata itulah
glora semangat kiram semakin tinggi, bahkan ketika tentara republic meminta
senjata itu, di bersikukuh ingin memiliki senjata itu, maka tentara republic mengiyakan
itu.
Di tengah cerita
perjalanan tersebut bertambahlah karakter lagi yaitu jun, jalal dan kang suyud.
Yang setelah sering mengadakan perkumpulan 5 pemuda tersebut maka mereka di
sebut sebagai “barisan pemuda”. Dengan kata-kata itu saja membuat 5 pemuda itu
sangat bersemangat untuk Indonesia. Selang
waktu berjalanan akhirnya mengganti nama mereka dengan Hizbullah. Disinilah awal
cerita panjang perjuangan, tangis, darah, dan air mata Amid bersama
kawan-kawannya melawan apa yang menjadi lawan mereka. Tapi apa sangkutpautnya
dengan DI (Darul Islam), Kartosuwiryo, Komunis, dan Tentara Republik? Monggo dibaca
buku Lingkar tanah, lingkar air dan kalian menemukan banyak pelajaran berharga
tentang kehidupan fighting para pahlawan, kebijaksanaan seorang kiai dan
pejuang.
LINGKAR TANAH, LINGKAR AIR
Penulis : Ahmad Tohari
Diterbitkan oleh PT Gramedia
Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar