Tentang Merah (lagi) - Melawan Semesta

Membaca adalah cara kita memahami kehidupan, Menulis adalah cara kita menikmati perjalanan, dan Berdiskusi adalah cara kita mengerti arti persimpangan. Hitam Putih Kehidupan insan manusia dalam pencarian!

Breaking

Jumat, 18 November 2016

Tentang Merah (lagi)

Syair ini dibuat ketika ujian akhir semester sedang berlangsung
Pagi itu lagi-lagi merah
membuatku terpana
tapi ini bukan soal ikatan atau semacamnya
karena merah ini terlihat anggun dikepalanya
dan ketika melihatnya, kau akan jatuh cinta seperti kecepatan cahaya
matanya terlihat begitu indah
tidak begitu sipit juga tak begitu besar terbuka
pas pada ukuran yang seharusnya
yang ketika di menatap, pengen terbang rasanya

bibirnya yang merah merona
memancarkan aura anggun darinya
senyum dan kata-kata yang keluar dari bibirnya
mengguncang jiwa dan raga

apakah kau ingin menandinginya?
kurasa kau takkan bisa? karena apa?
karena hari itu aku percaya pada penyair dan pujangga
bahwa bidadari tanpa sayap itu benar adanya

kerudung merahnya, baju kuningnya rok hitamnya
kau itu warna apa? itu simbol warna ikatan
andai kau berada didalamnya
akan kujanjikan kenyamanan didalamnya

tapi aku tak ingin bersyair tentang ikatan
tapi untuk wanita berkrudung merah yang menawan
yang membuatku lupa akan generator dan regulasi tegangan
dan membuat lembar jawabanku kosong tanpa tulisan

Nur Fahmi Nur
Kamis, 07 Januari 2016 (09.10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here