Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari setiap
perjalanan, ataupun cerita. setiap cerita selalu penuh lika-liku dan dinamika
yang mendewasakan kita untuk berpikir lebih dan lebih lagi. kali ini cerita
hanoman dalam dunia perwayangan akan menjadi sala satu pelajaran baik untuk
menempuh kehidupan kedepannya.
Siapa yang tidak tau hanoman? banyak menjadikan
hanoman sebagai bahan ejekan mungkin karena rupa yang ada pada dirinya, tapi
tidak sedikit juga yang mengenalnya sebagai kesatria tangguh yang hidup di
dunia perwayangan yang berkontribusi penuh dalam penyerangan besar-besaran ke
negeri yang kuat yaitu Alengka. Kisahnya sangat menarik karena disusun dengan
alur yang enak untuk di baca dan bahasa yang sangat mudah di pahami.
Sampai selesai membaca buku inipun aku masih belum
tau apakah hanoman ini bangsa kera ataukah bangsa manusia. Karena dia
dilahirkan oleh seorang bangsa manusia yang bernama anjani yang pada ceritanya
anjani bersama kedua saudaranya memiliki wujud seperti bangsa kera sehingga
ketika itu anjani tidak berani keluar rumah. Sehingga anjani pun di angkat ke
khayangan untuk hidup disana yang mana rupa seperti bangsa kera itu hilang. Dan
disitulah hanoman ini lahir, walaupun tak jelas siapa bapaknya.
Jauh dari itu, hanoman pun di didik oleh bangsa dewa
bernama batara bayu setiap harinya. Dari ilmu olah kanuragan sampai pada
berbahasa. Hanoman di didik untuk bisa menjadi lebih baik. Di tengah perjalanan
hidupnya datang orang yang berwujud sama dengannya, yaitu anila. Satu-satunya
teman hanoman di khayangan. Selang waktu berjalan mereka tidak begitu akur
sampai pada waktu mereka melakukan pertarungan begitu hebat, sampai pada akhir
di hentikan oleh batara bayu dan menyuruh mereka pergi dan turun ke bumi, dan
pergi ke tempat se-bangsa mereka tinggal yaitu gua kiskenda.
Ternyata gua kiskenda memang tempat bangsa kera
hidup dan tinggal, walaupun ternyata banyak sekali masalah yang terjadi di masa
lalu dan masa di mana hanoman dan anila tinggal. Disitulah bertambah lagi
cerita perjalanan panjang bagaimana gua kiskenda ini terbebas dari penjajahan
makhluk raksasa yang menguasai gua kiskenda itu. Bagaimana cerita jatuhnya
makhluk raksasa itu, maesasura namanya, Yang di kalahkan oleh kesatria bernama
sugriwa dan subali. Ternyata sugriwa dan subali ini adalah paman dari hanoman yang
menjadi saudara anjani, walaupun sampai akhir ternyata hanoman tidak tau itu.
Selang setelah cerita panjang gua kiskenda itu
berjalanan, bertemulah hanoman dan anila dengan sugriwa dan jaya anggada di
hutan. Dan disitulah mulai perjalanan panjang dan penyusunan strategi oleh Sri
Ramawijaya dan Lesmanawidagda bersama pasukan gua kiskenda untuk menyerbu
Alengka yang di pimpin oleh Rahwana dan mengambil kembali Dewi Sinta.
Pertempuran besar pun terjadi, tidak sedikit korban
jatuh dalam pertempuran, bagaimana bangsa kera mengerahkan sampai ribuan ribu
pasukan untuk menyerang alengka yang di pimpin langsung oleh hanoman. Begitulah
dengan alengka yang mempersiapkan diri walaupun jumlah jauh sedikit dari
pasukan bangsa kera. Dan yang begitu menganehkan adalah rahwana tidak begitu
tertarik dengan perang tersebut tapi terpusat hanya pada dewi sinta. Mungkin itu
bukti cinta besar rahwana sehingga negeri besar alengka itu seperti menjadi
korban atau egonya itu. Sampai pada
akhirnya sang raja alengka berhasil di jatuhkan oleh Sri Rama dan berhasil
mengambil Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Tapi semua seolah berubah ketika ada
yang mengganjal hati Sri Rama dan keragu-raguannya pada dewi sinta yang sudah
tidak suci dan sedikit pudar cintanya pada sri rama. Dalam perjalanan pulang ke
ayodyapun dinamika tidak berhenti datang silih berganti dari perasaan rama
terhadap sinta, sampai perpecahan pada bangsa kera.
Menarik sangat untuk di baca untuk kawan-kawan
sekalian, itulah yang membuat review ini menjadi sangat tidak detail, sengaja
supaya kawan-kawan semua mau membaca dan terus mencari. Yang pada intinya
ketika kita menyelami cerita ini banyak sekali pelajaran-pelajaran yang
bermanfaat bagi kita, bagaimana ketulusan dan kesetiaan seorang dewi sinta,
kebijaksanaannya seorang sugriwa, sangat negarawannya seorang wibisana, keterus
terangnya antara anila dan hanoman, mau belajar dan terus belajarnya hanoman,
dan banyak lagi, fix kalian semua harus baca ini sebagai referensi beradaptasi
dengan kehidupan keras dunia ini.
Judul : Hanoman, Akhir bisu sebuah perang besar
Penulis : Pitoyo Amrih
Penerbit : DIVA press
Tahun : April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar