Sang Nabi Misterius yang “Abadi”.
Oleh Maulana Wahyu A.
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seseorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad). Maka jikalau kamu mati apakah mereka akan kekal ? ” (QS. Al-Anbiya 21:34)
Dalam kisahnya, Sang nabi sering menjadi perbincangan di kalangan umat beragama terkhusus islam. Sebagai pengantar awal tentu judul ini akan membangun paradigma bahwa tiada lagi nabi yang hidup setelah manusia paling mulia yaitu Nabi Muhammad SAW. Namun perlu disadari bahwa kehidupan tidak hanya bersifat nyawa dan jasad, kisah ini selalu jadi menarik karena sang nabi misterius ini ternyata abadi dalam perjalanannya. Tak bisa dipungkiri bahwa perbincangan ini akhirnya membangun beberapa keyakinan atas sang nabi benar-benar masih hidup sampai saat ini , dalam beberapa kaum sufi meyakini ia benar – benar masih ada dan yakin atas perjalananya.
Kelahiranya pun membangun paradigma bagaimana atas asal usulnya melalui garis keturunannya dalam beberapa pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa ia merupakan putra nabi adam a.s yang tercipta dari tulang sulbinya. Pendapat kedua menyatakan bahwa ia merupakan anak dari Qabil , putra nabi Adam , pendapat ke tiga menyatakan bahwa ia merupakan cucu nabi harun , saudara laki-laki nabi musa , sementara pendapat lainya menyatakan bahwa ia merupakan cucu firaun dari anak perempuan firaun. Ada pula yang menyatakan bahwa ia merupakan anak dari seseorang yang beriman kepada nabi Ibrahim dan ikut hijrah Bersama nabi Ibrahim ke negara babilonnia.
"Suatu ketika ia duduk di atas tanah kering berwarna putih. Tiba-tiba tanah yang ia duduki berguncang dari bawah dan berubah menjadi hijau”. Namun , apakah ia seorang yang benar-benar nabi ?, jika ia bukan nabi, bagaimana mungkin ia lebih tahu dari nabi musa ?. segala perbuatanya selalu menjadi tanda tanya saat Bersama dengan nabi musa, dari menyembelih bayi sampai melubangi kapal yang ia tumpangi agar tenggelam. Lantas bagaimana mungkin ia bukan nabi ? sementara nabi musa pernah menjadi pengikutnya.
Beberapa kisahnya ia termasuk salah seorang yang hidup pada masa pemerintahan raja afridun (salah satu raja persia) dan ada pula yang berpendapat bahwa ia hidup pada masa awal zulkarnain, tokoh yang hidup bersamaan dengan nabi Ibrahim. Zulkarnain merupakan salah satu di antara sekian hamba Allah yang saleh, ia memiliki derajat yang tinggi di mata Allah dan memiliki kekuasaan bumi bagian timur sampai barat. Zulkarnain mempunyai sahabat dari bangsa malaikat yaitu rafail. Suatu hari rafail mengunjunginya. Ketika keduanya berbincang, Zulkarnain bertanya kepada sang malaikat “ceritakanlah bagaimana ibadah kalian di langit” .
Mendengar pertanyaan itu seketika rafail menangis dan berkata “ ibadah kalian sungguh tidak ada apa-apanya dibanding ibadah kami di langit. Dilangit terdapat malaikat yang selalu berdoa sambil berdiri dan tak pernah duduk sama sekali”.
Mendengar itu Zulkarnain pun ikut menangis dan berkata “ sungguh aku berharap diberi umur Panjang sehingga aku bisa beribadah kepada tuhanku dengan sebenar-benarnya”
“Apakah kau benar – benar menginginkanya ?” tanya rafail
“Ya” tegas zulkarnain
Rafail pun menceritakan tentang mata air kehidupan “bahwa malaikat kerap menceritakannya bahwa allah memiliki tempat tergelap di bumi, yang tidak pernah di injak oleh manusia dan jin. Kami menduga bahwa mata air kehidupann ada ditempat itu”.
Maka Zulkarnain mengumpulkan semua para ulama dibumi dan menanyainya tentang tempat tergelap dimuka bumi ini, namun tidak ada yang menjawab sampai sang nabi pun menjawab tentang tempat tegelap di bumi ini dan ia pun di angkat menjadi salah satu mentrinya. Alkisah ia menemaninya menyebrangi sungai kehidupan dan menimumnya, yang merupakan salah satu pendapat asal kehidupan abadinya. Saat ini ia dikenal dengan nama Nabi Khidir.
*Kisah ini merupakan resensi dari buku misteri nabi khidir oleh Ibnu Hajar al-Asqalani.
Semua pun masih menjadi misteri sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar