Jomblo dan Bermesraan dengan Tuhan - (Ramadhan Menulis #30) - Melawan Semesta

Membaca adalah cara kita memahami kehidupan, Menulis adalah cara kita menikmati perjalanan, dan Berdiskusi adalah cara kita mengerti arti persimpangan. Hitam Putih Kehidupan insan manusia dalam pencarian!

Breaking

Jumat, 22 Mei 2020

Jomblo dan Bermesraan dengan Tuhan - (Ramadhan Menulis #30)

Tulisan ini saya buat sebagai pengingat saya juga kalian semua, terutama para jomblo. 

Ditengah pandemi yang memaksa kita untuk tidak pergi kemana-kemana dan dirumah saja, kita dihadapkan pada kebosanan yang besar. Apalagi para jomblo yang tidak punya pasangan dan hanya bisa memandangi kecantikan-kecantikan ciptaan tuhan dari layar hpnya, dengan membuka akun mba-mba cantik. Ditambah bulan ramadhan dan idul fitri yang tidak membolehkan untuk mudik.
Selama 30 hari ini, saya terus berpikir, apakah saya berhasil “pdkt” dengan sang Pencipta?, apakah saya berhasil “mengambil hatiNya?” apakah saya berhasil “mendapat cintaNya?” apakah saya sudah berhasil “bermesraan denganNya?” Itu semua menjadi pertanyaan besar di kepala. Kenapa kita para jomblo tidak memikirkan hal itu dan berhenti sejenak untuk berpikir mendapatkan pasangan? 
Aku merasa pandemi ini menjadi momen yang pas untuk kita bermesraan dengan Sang Penguasa alam raya ini.  Di tengah ketenangan di rumah, berhubungan lebih intim dengan Allah SWT adalah langkah paling bijak untuk para jomblo yang kesepian. 
Ada perkataan bilang “jodoh di tangan Tuhan, maka dekatinya Tuhannya, dan mintalah”. Gagasan ini sederhana, tapi mendalam. 
Apabila kau ingin mengambil permen dari tangan ibumu, tapi kau tidak ingin mendekatinya, mungkin bisa, dengan diam-diam mencurinya. Tapi apakah itu baik? Tidak. Maka langkah baiknya adalah dengan mendekatinya dan merayu untuk meminta permen itu.
Bahkan ketika kau punya pasangan sekalipun, kadang ada beberapa kebosanan dan kesepian yang tiba-tiba melanda hatimu, maka Allah SWT solusinya
Kalau ditanya apakah saya sudah berhasil? Jawaban saya adalah belum, tapi apa salahnya untuk memulai mencoba dan menjalani. Pandemi dan ketenangan di rumah ditemani bulan ramadhan adalah waktu terbaik. Bahkan ketika pandemi dan bulan ramadhan ini selesai, berjalan dengan berada selalu dalam perlindungannya adalah kenikmatan. 
Kalau selama 30 hari ini belum berhasil, maka selanjutnya harus berhasil. 
Itu saja!

30 Ramadhan 1441 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here