Apakah benar masyarakat hari ini sudah pada taraf sensitif yang berlebihan? Pertanyaan ini hadir ketika kita melihat banyak sekali orang-orang yang diciduk karena melakukan hal-hal yang “terpeleset” di media digital. Yang paling rame akhir-akhir ini adalah tindakan mencover lagu aisyah yang di plesetkan, dan ternyata memplesetkannya itu terlalu berlebihan.
Apakah benar masyarakat benar-benar sensitif? Kalau menurutku tidak. Masyarakat hari ini bukan sensitif, tapi lebih kepada pengetahuan dan wawasan yang naik tingkat.
Contohnya isu body shaming yang tiba-tiba naik daun. Dulu masalah soal tubuh manusia, tidak terlalu di pikirkan. Bahkan dulu ejek-ejekan soal bentuk tubuh, keadaan fisik adalah hal lumrah dalam kehidupan anak muda. Tapi hari ini, baru di bilang hitam, baru dibilang gendut, baru dibilang mata sipit sudah marah-marah. Apakah salah? Tidak. Karena pada kenyataannya, ejekan soal tubuh bisa mempengaruhi psikis seseorang walaupun dia tidak menunjukkan sakit hatinya. Dan itu berbahaya bagi mental orang.
Lalu kalau kita sangkutpautkan dengan masalah lagu aisyah apa? Ya tentunya, Karena ada pelecahan terhadap Nabi Muhammad dan Istrinya yaitu Aisyah. Karena dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat Mulia beserta Istrinya Aisyah. Jadi ketika, hal yang dimuliakan di lecehkan maka sudah di pastikan ada yang bereaksi. Dalam bentuk apapun itu, mau itu lagu ataupun Cuma kata-kata. Ketika kita berbicara toleransi, maka kita saling menghargai apa yang dipegang masing-masing orang. Jadi harusnya, kita tidak menyentuh hal-hal yang sensitif yang bisa membuat masyarakat bereaksi. Tapi sayangnya banyak masyarakat yang menganggap remeh. Saya pernah baca di sebuah komen berita soal penangkapan orang yang mempermainkan lagu Aisyah, ada yang komen begini “baper amat. Padahal Cuma lagu”. Atau ada yang komen “trus kenapa penyanyi lagu ‘apa loe tega, punya tuhan kok' tidak di tangkap”. Ya gimana yaa balasnya, jadi gak enak. Balik ke statement saya diatas aja lah. Bahwa kalau berbicara soal toleransi, Inti dari toleransi adalah kita tidak menyentuh hal-hal penting soal keyakinan orang lain, apapun itu, mau itu agama, suku, ras dan budaya. Jangan ngomong pahlawan toleransi, hanya karena dirimu merasa terbuka atas apapun. Toleransi tidak serendah cara berpikir terbuka
13 Ramadhan 1441 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar