Yang paling menyakitkan dari ramadhan di tengah pandemi ini adalah LDR dengan keluarga yang dibatasi oleh waktu. Berbeda daerah tentunya memberi perbedaan waktu juga. Tapi apakah kalian pernah merasakan perbedaan tiga waktu?
Saya merasakan itu. Saya berada di jogja yang masuk kedalam zona WIB, sedangkan kakak saya berada di makassar yang berada pada zona WITA, dan bapak ibu saya berada di papua yang masuk zona WIT. Bayangkan saja bagaimana saya harus mengatur waktu yang tepat dan benar untuk melakukan hubungan online melalui telpon ataupun videocall. Ketika saya mau telpon setelah tarawih, paling cepat jam setengah 8 malam, sehingga Di papua, sudah jam setengah 10, dan tentunya bapak dan ibu sudah mau istirahat. Ketika mau telpon pagi, ternyata saya malah molor, parah memang. Kalau mau telpon siang jam 1an, di papua, jam 3 waktunya sholat ashar, mau telpon jam 2 sampai ashar, di papua lagi persiapan buka puasa dan bersih-bersih. Mau telpon jam 3 sampai sebelum buka, di papua malah lagi sholat magrib disambung isya dan tarawih. Susah bukan? Padahal itu baru perbandingan 2 zona waktu yaitu WIB dan WIT, belum Lagi ketika dibandingkan dengan WITA. Lebih puyeng lagi. Untung saya ikut organisasi, yang diajarkan untuk bisa memanagement waktu dengan baik. Haha
Maka pesan saya, ayoo lah untuk tetap sabar dan tenang. Tidak perlu merasa bosan dengan keadaan ini. Semua merasa susah yang sama, semua merasakan berat yang sama, dan semua merasa bosan yang sama. Tapi yang membedakan adalah mereka yang bisa menahan bosannya dan meninggikan sabarnya.
Ah, tulisan kali emang tidak bermutu. Tapi gak papa, pengen curhat dan ngomel aja gitu.
29 Ramadhan 1441 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar