"Kue Klepon Tidak Islami" adalah Teknik Pengiklanan yang melewati batas - Melawan Semesta

Membaca adalah cara kita memahami kehidupan, Menulis adalah cara kita menikmati perjalanan, dan Berdiskusi adalah cara kita mengerti arti persimpangan. Hitam Putih Kehidupan insan manusia dalam pencarian!

Breaking

Minggu, 26 Juli 2020

"Kue Klepon Tidak Islami" adalah Teknik Pengiklanan yang melewati batas

Jaga maya dan juga mungkin nyata dihebohkan oleh sebuah postingan gambar, yang berisi gambar kue klepon dan bertuliskan “KUE KLEPON TIDAK ISLAMI". Yuk tinggalkan jajan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan yang islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami”. Bagaimana tidak heboh, setelah dikonsumsi begitu lama oleh masyarakat indonesia, sebuah penjual dengan gampangnya mengklaim bahwa kue klepon tidak islami dan jualan di tempatnya yang salah satunya jualannya adalah kurma tersebut menjadi pilihan yang tepat masyarakat muslim, karena islami~

Walaupun postingan tersebut memiliki banyak makna juga sih, disebutkan bahwa klepon tidak islami, tapi tidak disebut juga kalau klepon itu haram, jadi bisa aja dimakan. Tapi gak gitu juga cara iklannyaa doongg~ mengerikannya iklan ini bukan semata karena membawa-bawa agama saja, tapi karena karena kondisi masyarakat kita yang terlalu gampang memakan sebuah postingan dengan begitu gampangnya. Saya tidak bilang bahwa postingan itu hoax, toh memang dalam agama tidak di tuliskan tentang klepon beserta taburan kelapa parutnya, tapi masyarakat bisa saja menganggap karena klepon tidak islami, maka tidak baik dimakan, dan bisa saja masyarakat menganggap klepon itu haram. Ngeriii ngerii sedap bukan~
Ditambah lagi embel-embel islami yang disematkan begitu ambigu. Misalkan yaa, karena kurma ini disebut sebagai makanan islami, karena juga memang disebut dalam Al-Qur'an, Terus kurma ini diolah dan di giling halus, dan hasil kurma yang dihaluskan itu menggantikan kelapa sebagai toping klepon, apakah tiba-tiba klepon tersebut berubah menjadi makanan yang islami dan sesuai syariah?~ jadi inget videonya coki muslim, yang masak babi dan kurma. Chuaakzz!!
Tentunya postingan tersebut membuat geram beberapa masyarakat, dan membuat meme untuk menyindir postingan tersebut. Contohnya seperti gambar klepon yang menggunakan peci, ataupun klepon yang Menggunakan sorban supaya islami.
Kalaupun klepon mau diklaim tidak islami, Acuan apa yang digunakan?
kalau acuannya Al-Qur’an, ya memang mungkin benar, karena klepon tidak masuk dalam Al-Qur’an. Tapi kalau itu acuannya, banyak juga dong yang tidak islami, contohnya motormu, mobilmu, ayam geprek level 10, atau boba yang kegedean sampai susah disedot.
Atau karena cara makannya yang menjurus ke situ-situ. Karena kalau kita makan klepon, tumpahnya di dalam. kalau bahasa anak sekarang mah crotnya di dalam, maksudnya gula merahnya. saya benci pikiranku~
Terlepas dari postingan tersebut adalah salah satu teknik pengiklanan, tentunya ini memberi penghinaan terhadap para pembuat kue klepon dan juga penjualnya. Bayangkan saja, suatu pagi seorang ibu yang Selesai sholat Subuh dan ngaji lalu menuju dapur untuk membuat klepon, tapi untuk menghilangkan kebosanan sambil membuat klepon, dia memutar musik dari HP pintarnya. Tapi sebelum itu, beliau ingin update status dulu, karena ibu ini tergolong sebagai ibu yang melek medsos. Ketika lagi asik membuka medsosnya, dia dikagetkan dengan postingan “kue klepon tidak islami” ini. Segera dia menuju lemari yang berisi bahan-bahan makanan dan dengan segera membuang semua bahan untuk membuat kue klepon, yaitu kelapa, tepung, air, gula merah dan semua bahan pokok untuk klepon lainnya, trus dia bersujud menangis sambil berdoa, “maafkan saya Tuhan, membuat kue yang tidak islami”. Wadidadadadaw~
Atau seorang bapak yang lagi jualan klepon dijalan, biasanya tiap hari kleponnya habis sampai 100 biji, tapi hari ini satupun tidak laku. Bapaknya sangat sedih, tiba-tiba datang seorang anak muda dengan gaya sangat keren, mendekati bapak penjual klepon tersebut dan mengata-ngatai bapaknya kalau menjual kue yang tidak islami, sampai bapaknya menangis terseduh, di akhirnya anak muda itu mendekati bapaknya dan berkata “bapak sekarang lagi masuk di konten saya pak, itu di sana ada kamera, di situ juga ada kamera”. Weleh bangsat memang, konten lagi konten lagi, cuan lagi cuan lagi~
Atau coba dibayangkan saja kalau semua produk makanan, minuman dan produk lainnya perlu disematkan kata-kata islami atau tidak islami, bisa-bisa jualan orang jadi bangkrut dan jatuh miskin. Karena jatuh miskin, akhirnya penjual itu berbuat kejahatan, malah berdosa lagi. hadeh, sudah tidak islami, menimbulkan keresahan masyarakat lagi.
Sebenarnya ada yang lebih tidak islami lagi dari klepon, yaitu kurma. Kalau kurmanya anda ambil dan nyuri dari penjual yang upload postingan “Klepon tidak islami” tersebut. Sudah dipastikan anda berdosa dan insyaAllah kurmanya bukan hanya tidak islami, tapi haram untuk anda makan~
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here