Lagi-lagi saya
mendapat ilmu yang menarik di forum ceramah sebelum tarawih. Dulu saya orang
yang jarang tarawih, kalaupun “terpaksa” tarawih yaa tidak dinikmati, sehingga
ceramah hanya seperti angin lalu. Tepat di malam 09 Ramadhan 1442 H/20 April
2021 M, masjid Sultan Alauddin mengundang seorang penceramah dari latar
belakang kesehatan. Beliau bekerja sebagai dokter. Ceramah yang identic dengan
keislaman dan keagamaan berubah seketika menjadi pembahasan soal kesehatan dan
medis. (mungkin Cuma saya saja bersama otak dangkal saya yang menganggap bahwa
ceramah itu identic hanya dengan keislaman dan keagamaan).
Beliau begitu
banyak membahas banyak hal. Ada beberapa ucapannya yang menarik bagiku, yaitu “saya
kalau lewat depan rumah sakit, saya selalu berdoa kepada Allah, agar tidak
masuk kesitu. Walaupun saya dokter saya tidak mau masuk kesitu”. Pesan yang
begitu dalam. Beliau juga menyangkutkan dengan soal kematian. Bahwa beliau dan
mungkin hampir kebanyakan orang yang ingin mati dengan khusnul khotimah, bahkan
tidak perlu masuk rumah sakit dulu.
Beliau juga
memaparkan soal beberapa penelitian tentang puasa. Ada penelitian orang Australia
yang membahas soal 30 hari puasa. Lalu juga ada penelitian orang jepang tentang
puasa, atau lebih tepatnya tidak makan selalu kurang lebih 14 jam. Dan ditemukan
hasil bahwa ketika orang puasa, sel atau apa gitu, yang nantinya dia akan
memakan dirinya sendiri, sehingga memperbaiki kondisi tubuh. Dan juga dari
penelitian di dapatkan hasil bahwa orang yang berpuasa akan meningkatkan daya
tahan tubuh manusia itu sendiri. Menarik sekali. Dengan ini saya menarik ucapan
saya bahwa ceramah masjid identic dengan pembahasan keagamaan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar