RAMADHAN MENULIS 4. EPS 09 : EPILOG YANG SINGKAT - Melawan Semesta

Membaca adalah cara kita memahami kehidupan, Menulis adalah cara kita menikmati perjalanan, dan Berdiskusi adalah cara kita mengerti arti persimpangan. Hitam Putih Kehidupan insan manusia dalam pencarian!

Breaking

Selasa, 09 April 2024

RAMADHAN MENULIS 4. EPS 09 : EPILOG YANG SINGKAT

Akhirnya ramadhan menulis sampai di akhir ramadhan 2024. Ramadhan menulis kali pun sangat sedikit tulisan yang saya tulis, dari dulu selalu full, setiap satu hari ada tulisan yang di upload, turun menjadi 10 tulisan dalam satu bulan ramadhan, dan ramadhan kali ini saya Cuma bisa menulis 9 tulisan saja.

Ada factor yang mempengaruhi saya dalam memproduksi konten tulisan ini yaitu, kesehatan. Menjelang puasa hingga hari ini, kesehatan saya tidak baik-baik saja, saya dilanda batuk berkepanjangan yang beneran mengganggu. Selain menyakiti tenggorokan, tentu bisa menyebar menyakiti kepala yang membuat pusing. Saya beneran tidak focus, mau menulis sedikit, tiba-tiba batuk yang menyakitkan. Mau mikir dikit, batuk lagi. Memang agak lebay, tapi begitulah yang saya rasakan.

Alasan lainnya karena saya lagi rajin membaca untuk memenuhi amunisi tesis saya. Saya masih ketinggalan jauh dari para teman-teman yang ketika s1nya linier, sehingga menambah amunisi adalah jalan terbaik untuk siap bertarung. Tentu desakan untuk membuat proposal lebih menekan lagi. Hahaha.

Alasan lainnya lagi adalah di kepala saya yang terngiang-ngiang masih soal pemilu dan politik, takutnya tulisan saya malah menyakiti orang lain, sehingga saya mengurungkan niat menulis soal politik, tetap pada berapa tulisan saya yang soal politik, tapi tidak banyak. Padahal dari awal saya berpikir saya akan menulis banyak tulisan politik di ramadhan menulis kali ini, tapi saya urungkan saja, rasa mala situ datang, apalagi nanti yang baca Cuma bilang “gak mau kalah”, padahal yang dikritik jokowi, tapi yang kesenggol satu koalisi. Aneh

Pada akhirnya saya ingin menutup ramadhan menulis kali ini dengan mengucapkan maafkan atas kesalahan saya, sebagai manusia biasa, atas perkataan, perbuatan sampai tulisan di medsos yang mungkin menyakiti, semoga kita semua masih bisa dipertemukan pada ramadhan selanjutnya, dan ramadhan menulis saya selanjutnya, semoga amal ibadah kita di bulan puasa ini diterima dengan baik, dan meningkatkan ketakwaan kita dalam menjalani hidup setelah ramadhan dengan taat penuh kepada Allah SWT. dan doa saya semoga ramadhan menulis selanjutnya saya tidak menulis sendirian, tapi bareng istri. Amiiin paling serius!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here