Kemenangan
atas Arab Saudi dalam lanjutan kualifikasi piala dunia zona asia untuk piala
dunia 2026 di amerika serikat adalah pencapaian yang luar biasa dari timnas
Indonesia kita. Kemenangan tersebut memastikan Indonesia masih punya asa untuk
tembus piala dunia 2026 nanti.
Sebagai
tim dengan peringkat fifa yang terlampaui jauh, mengalahkan arab Saudi adalah
hal yang sangat luar biasa, kita terpaut 60-70an peringkat, peringkat itu
sangat jauh diatas. Tapi apa yang tidak mungkin, ketika arab Saudi di piala
dunia 2022 lalu, mereka pun berhasil mengalahkan timnas argentina yang kala itu
juara dunia, dengan rangking fifa yang terpaut jauh juga. Artinya timnas Indonesia
kita sudah sangat berkembang pesat.
Mengulas
sedikit permainan kemarin-kemarin, sangat terlihat begitu kokohnya pertahanan Indonesia
ketika coba digempur dengan serangan dari timnas arab. Tapi kalau dari kacamata
awam saya, serangan arab sangat tidak terorganisir, arahnya tidak jelas.
Waktu
menonton, saya berdiskusi dengan teman, saya bilang “beda jauh banget permainan
arab dan jepang, jepang dari kemarin terus mencoba menusuk dari tengah,
sedangkan arab, malah melebar dan crossing mulu”. Entah kacamata saya yang
kureng atau gimana, tapi saya melihat bagaimana tidak bisa jebolnya pertahanan Indonesia
dari tengah, akhirnya arab berusaha untuk menjebol lewat samping, dengan
crossing
Apa
yang diharapkan dari skema gol (crossing) yang kemungkinan golnya Cuma 50 : 50,
teman yang nendang harus jago, dan teman yang mau nyundul juga harus pintar
cari posisi. Sayangnya bek Indonesia tidak secupu itu untuk kalah dalam duel
udara. Setidaknya pertahanan kita dididik langsung dari tanah biru, eropa.
Kalau
mau sombong, bek kita, bang jay, adalah pemain yang gontok-gontokan dalam kotak
pinalti dengan pemain sekelas thuram, lautaro, dan beberapa pemain kelas tinggi
dari Milan dan juventus nantinya.
Ketika
menit 70an, salah satu teman bilang ketika kami nonton, “harus hati-hati ini,
kalau tidak bisa di comeback, malah seri lagi”. Saya langsung nyamber aja “mana
bisa, pemain arab aja susah kok masuk kotak pinalti kita”. Kalau yang nonton
pasti tau bagaimana susahnya mereka menembus ke dalam, entah karena strategi
atau memang visi mereka kurang.
Ada
teman yang nyahut “benar juga, Cuma bolanya yang masuk kotak pinalti, karena
crossing-crossing”, Nah itu dia. Dengan pertahanan sekokoh itu, menjebol lewat
crossing memang pilihan, tapi crossingnya juga terlalu asal-asalan.
Makanya
waktu udah 2 gol, dan menit masuk 70an, saya pikir timnas sudah pasti menang,
kalaupun kebobolan pasti Cuma 1, eh malah gak kebobolan sampai akhir.
Kalau
berbicara soal rangking fifa seperti di awal tadi, pada dasarnya, ketika
melihat komposisi pemain kita yang banyak merumput di eropa, bahkan kebanyakan
mereka memang didikan akademi disana, harusnya rangking fifa kita tidak berada
di posisi 120-130, untuk membuat kita tidak jumawa, setidaknya rangking fifa
kita berada di angka 60-80. Itu angka yang wajar untuk komposisi pemain seperti
ini. apalagi kalau isu pemain yang mau bergabung beneran terealisasi, akan
menambah kekuatan Indonesia.
Timnas
Indonesia, dibanding timnas di asia termasuk kuat, apalagi di tingkat asean. Bayangkan
saja, kita punya pemain yang sekarang main di UEL yaitu mess hilgers, lalu ada
pemain yang musim lalu main di UCL, yaitu kevin diks, ada pemain yang main di
liga tertinggi italia, serie-A, bang jay Idzes, dan beberapa banyak pemain yang
main di liga top belanda. Artinya, walaupun secara kemampuan, menjadi pemain
ring 2-3 di eropa, tapi mereka sudah merasakan bagaimana gontok-gontokannya
liga besar. Kalaupun kemampuan tidak sehebat pemain top, setidaknya pengalaman
mereka berada di liga yang tingkatnya jauh diatas liga-liga asia apalagi asean
adalah bekal yang berharga.
Belum
lagi pelatihan yang pastinya lebih modern, canggih dan berpengalaman tinggi,
ketika itu di eropa, kalaupun beberapa dari pemain timnas jarang dapat menit
bermain, tapi ikut latihan, mempelajari bagaimana orang-orang di sana bermain,
sudah jadi modal yang luar biasa. Makanya peringkat 120-130 yang kita tempati hari
ini, bukanlah tempat kita,
Rangking
120-130 yang Indonesia tempati hari ini adalah perjalanan Indonesia yang naik
pelan-pelan dari peringkat yang lebih rendah lagi. Tapi apalah arti sebuah
peringkat, kalau permain kita menghasil sesuatu yang baik, maka peringkat tidak
ada gunanya. Malah dengan peringkat yang rendah seperti ini, banyak tim yang
meremehkan, dan akhirnya mereka sadar bahwa yang mereka lawan bukanlah tim yang
mereka ekspektasikan lemah tadi.
Semoga
Timnas Indonesia melangkah jauh di kualifikasi ini, dan bisa masuk dalam piala
dunia 2026 nanti, amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar